Saturday, 23 June 2012

The Moon That Embraces The Sun 14 [IC Version]

The Moon That Embraces the Sun 14
Hukuman untuk Alyssa dibacakan. Alyssa terbebas dari tuduhan melakukan sihir, tapi Alyssa dituduh menggoda anggota Keluarga Raja. Alyssa harus diasingkan keluar kota. Alyssa harus bekerja di Seohwalinseo (Penampungan sosial di bagian Barat Ibukota. Tempat untuk membagikan makanan bagi orang miskin, juga untuk para pengungsi. Tempat Dong Yi membagi bubur._.)  Alyssa tidak diijinkan menggunakan sihir dan Pengadilan akan mengawasi semua gerak gerik Alyssa. Alyssa juga harus menjahit kata Yin (Pezinah) di rompinya.


***
Raja minum teh bersama Neneknya. Ibu Suri Tua tanya, “Apa Raja merasakan harum daun tehnya.”
Raja membenarkan, “Ini teh apa?”
 Ibu Suri Tua berkata itu sejenis teh dari kulit jeruk mandarin yang dikeringkan. “Teh ini bagus untuk demam dan aromanya sedikit tajam. Juga bisa menghangatkan badan.”
“Teh ini semakin tua semakin bagus, seperti Nenek.”
“Aku sudah hidup lama sekali dan kemampuanku belum meluntur, meskipun aku tahu kalau Yang Mulia tidak serius mengatakannya. Aku tetap sangat gembira.”
Raja berkata ia tidak mengatakannya sambil lalu, hanya untuk membuat Nenek senang. “Karena bantuan Nenek kali ini, saya bisa mempertahankan kewibawaan sebagai penguasa.”
Ibu Suri Tua tampak senang, “Apa anda sungguh berpikir seperti itu, Yang Mulia?”
“Ya.”
Ibu suri berkata Raja hutang budi kepadanya, dan kelak jika ia punya permintaan pada Raja.. “Maka saat itu, anda harus menyetujuinya.”
Raja tampak blank, ia menelan ludah, “Bagaimana saya berani tidak melakukannya?”
Ibu Suri Tua tampak puas dan meminum tehnya.


Raja menghadiri pertemuan dengan para menteri. Mereka berkata sesuai perkiraan, akan segera ada gerhana matahari. Mereka minta Raja berhati-hati dan mengadakan Gusik. (Gusik = Upacara gerhana di masa Joseon.) Mereka berkata kalau peristiwa seperti ini menandakan kalau langit menghukum penguasa karena telah membuat kesalahan. Mereka minta Raja introspeksi dan berhati-hati dalam perkataan serta tindakan. Para menteri mengambil kesempatan untuk menegur keputusan Raja mempertahankan Alyssa, peramal yang menggunakan sihir hitam di sisinya. Raja harus menerima nasihat dari dewan istana dan introspeksi diri.
Jika Penguasa tidak memiliki penuntun dalam hatinya, maka ia akan gagal menjalankan tugas dalam politik dan akan membawa bencana. “Kami mohon Yang Mulia menguatkan kekuatan politik anda.”
Raja tampak menahan marah, tapi ia berkata sudah memikirkan masalah ini dan ini hasil kalau ia gagal melakukan kewajibannya. “Aku akan menggunakan kesempatan ini untuk introspeksi diri.”
Mereka berkata akan mengusir Alyssa dari kota sebelum gerhana matahari dan juga minta Raja menghukum Pangeran Yang Myung Iel.
Raja marah, “Kenapa harus menghukumnya padahal dia sudah terbukti tidak bersalah?”
Menteri Han berkata, menurutnya mengurung Yang Myung Iel-gun sementara di rumahnya dan memerintahnya ditahan adalah tindakan yang tepat.
Raja geram sekali, “Jadi Menteri Perang, kau sudah mengirim orang ke sana?!”


***
Yang Myung Iel-gun keluar rumah dan pasukan melarangnya keluar. Yang Myung Iel-gun marah, “Beraninya kalian menahan langkahku! Apa kalian semua mau mati?”
Kapten berkata, “Ada Perintah Kerajaan melarang anda pergi.” Yang Myung Iel-gun marah sekali.
Yang Myung Iel-gun kesal, “Yang Mulia..apa belenggu sebagai keluargamu belum cukup sehingga kau juga ingin mengikat tangan dan kakiku?”

***
 Menteri Yoon dan rekan-rekannya berkumpul, mereka menertawakan ekspresi Raja saat di Daejeon. “Dia sama sekali tidak punya energi. Seperti anak kecil yang kena marah orang tuanya. Yang Mulia tahu ada arti lebih dalam dengan semua yang kita katakan, tapi dia harus tetap diam. Jadi..dia pasti makan hati. Mereka akan menggunakan kesempatan ini untuk menyerang agar Yang Mulia tidak seperti kuda liar lagi.”
Lalu Menteri Han dan Menteri Shim melihat ekspresi Menteri Keuangan yang tampak blank sambil cengar cengir. Keduanya heran, “Kenapa kau senyum-senyum seperti itu?”
Menteri Keuangan sedang jatuh cinta, “Aku merasakan hembusan angin musim semi.”
Menteri Han mengira ini soal gisaeng. Menteri Keuangan menyangkal, “Bukan gisaeng itu. Dia menutupi kecemerlangan matahari dengan kecantikannya. Dia adalah gadis pertama yang berani membentakku. Ekspresi arogan-nya itu yang tidak mempedulikan segalanya. Aku tidak bisa melupakannya. Bagaimana caranya agar dia bisa di sisiku?
Semua rekannya bingung, “Siapa maksudnya?”


***
 Alyssa tertidur di dalam sel, rompi dengan sulaman kata-kata pezinah ada di sampingnya. Bajunya masih bersimbah darah. Raja datang, ia tercekat melihat kondisi Alyssa. Alyssa terbangun dan terkejut melihat Raja.
Alyssa segera duduk tapi ia menundukkan wajah, tidak berani melihat Raja. “Yang Mulia, kenapa anda datang ke tempat hina ini?”
Raja ingin tanya satu hal dan memberi jawaban untuk satu hal. “Kau mau yang mana dulu?”
“Bagaimana saya berani memilih yang pertama.”
“Saat aku berkata padamu, ‘sampai dengan kebingunganku lenyap, sampai aku tahu perasaan apa ini, jangan pergi jauh-jauh dariku,’ Apa kau ingat perintah itu?”
“Saya ingat.”
“Sekarang aku menemukan jawabannya, jadi aku mengatakan ini. Yang kau katakan waktu itu benar. Aku tidak melihatmu, tapi melaluimu aku melihat anak itu. Sekarang kau bisa pergi jauh dariku.”
“Terima kasih untuk ijin Yang Mulia.”
“Sekarang giliranmu menjawab.”
“Silahkan bertanya.”
“Apa ada kata-kata terakhir yang ingin kau katakan padaku?”
“Tidak.”
“Tidak apa jika kau mau mengeluh, katakan saja.”
“Tidak ada yang harus saya keluhkan.” Raja jalan keluar dari penjara. Ia tampak terpukul dan langkahnya gontai. Kim Chae Alvin  menunggu di luar. Raja menangis dan Alvin jalan mendekat. Raja bersandar pada Alvin, “Dia selalu menggunakan kata-kata yang hangat untuk menghiburku, tapi aku tidak bisa mengatakan sepatah kata-pun padanya.”
“Bukankah anda melindunginya dengan cara anda sendiri?” Tanya Alvin.
“Aku membuatnya menderita, apa kau pikir ini melindunginya?” Alvin memegang lengan Raja untuk mendukungnya.

Alyssa menangis dan berkata kalau dia memang harus melalui semua ini.


***
Menteri Yoon naik tandu menuju rumahnya. Ia terus merasa pernah melihat Alyssa di satu tempat. Ia ingat cara Alyssa menjawab pertanyaan-nya. Lalu Yoon ingat A ri, saat Ari mengutukinya, bahwa suatu  hari, sinar bulan akan merenggut nyawanya. Menteri Yoon melihat ke langit, ke arah bulan dan tampak resah.

Ratu Yoon siap tidur dan ia mengamati wajahnya di cermin. Tiba-tiba ia mendengar suara tangisan. Ratu terperanjat dan ketakutan. Ia menoleh ke sekeliling kamar.
Jo Sanggung heran, “Ada apa Yang Mulia?”
Ratu tanya apa Jo Sanggung mendengar suara tangisan aneh.
Jo Sanggung menghela nafas dan tampak prihatin, “Kenapa anda selalu seperti ini?” Ratu melihat cermin dan justru melihat bayangan Heo Yeon Ify remaja. Ia panik dan segera membanting kaca lalu menyingkirkan kotak kaca itu jauh-jauh.
Ratu ketakutan sekali.

Ibu Suri Tua juga mendengar suara tangisan. Ia tanya pada Bak Sanggung, “Apa kau mendengar ada yang menangis?”
“Seseorang menangis? Saya tidak mendengar apapun.”
Ibu Suri Tua berpikir, suara itu dari Paviliun Bulan Tersembunyi, jelas dari situ.


***
Nok Young sedang jalan dan tiba-tiba ia berhenti, ia merasa tidak enak. Nok Young melihat langit dan berpikir, “Takdir yang ingin diputuskan oleh manusia, akan dilanjutkan oleh langit. Setelah perubahan di langit, semuanya akan kembali seperti sebelumnya. Serangkaian teror akan datang dan tidak ada yang bisa melarikan diri.”


***
Sementara P. Min Agni ingat kata-kata tabib kalau ada pria yang menanyakan Yeon Ify. P. Min Agni juga ketakutan. Ia ingat saat menyaksikan ilmu gelap yang diarahkan ke Yeon Ify dan saat Neneknya tanya, “Oh sayang..apa kau ketakutan? Sebentar lagi, Tuan Putri kau akan mendapat apa yang kau inginkan.”
Min Agni akhirnya tertidur.
Min Sanggung membangunkan Min Agni dan berkata kalau Uibin.. Min Agni langsung bangun, ia mencemaskan suaminya. “Apa terjadi sesuatu pada suamiku?”
Min Sanggung berkata “bukan begitu, Uibin mendengar kalau Yang Mulia Raja sakit, jadi dia segera kembali.”
Min Agni senang sekali mendengar suaminya pulang dan langsung lari ke kamar suaminya. Tidak peduli larangan Min Sanggung. Yeom Cakka sedang ganti baju saat Min Agni menyerbu kamarnya. Min Agni langsung memeluk punggung Yeom Cakka. Min Agni mengeluh, suaminya jelas sudah pulang tapi kenapa tidak segera menemuinya. Yeom Cakka tersenyum, ia berkata baru saja akan menemui Min Agni setelah cuci muka.
Min Agni berkata sangat merindukan Yeom Cakka, “Aku benar-benar ingin bertemu denganmu.”
Yeom Cakka berbalik dan memeluk Min Agni.


***
Ibu Suri Tua bertemu Menteri Na dan berkata kalau ia mendengar rumor tentang suara orang menangis dari Paviliun Bulan Tersembunyi. Menteri Na mengira ini berkaitan dengan gerhana matahari. Ibu Suri Tua tidak setuju, “Jika ini ada hubungannya dengan gerhana matahari, karena terjadinya baru-baru ini.”
 Menteri Na berkata “Saat gerhana, energi matahari (Yang) dikuasai oleh energi bulan (Yin) dan akibatnya, orang-orang yang lemah akan merasa resah. Apa Yang Mulia mendengar suara tangisan ini?”
Ibu Suri Tua marah, “Kau pikir aku ini orang lemah?”
Menteri Na ketakutan, “Saya pantas mati Yang Mulia.”
Ibu Suri Tua ingin menghilangkan rumor dan ia minta Na untuk mengurus masalah ini. Na usul untuk memanggil Nok Young agar bisa konsultasi. Ibu Suri menolak, karena jika kantor astronomi dan Seongsucheong muncul bersama, maka rumornya justru akan semakin berkembang. Ibu Suri ingin Na mengurusnya sendiri. Ibu Suri ingin tahu apa bisa mengusir suara itu dengan upacara Gusik. Menteri Na bingung, upacara itu untuk menenangkan roh yang gelisah. Tapi roh itu bersedia ditenangkan atau tidak, itu masalahnya dan bukankah itu tugas Seongsucheong?
“Apa ada cara lain?”
“Ada satu cara rahasia.”


***
 Nok Young, Seol Zahra, dan Jan sil Via ingin menemui Alyssa. Penjaga melarang mereka. Nok Young mengulurkan uang ke Seol Zahra  dan akhirnya penjaga memberi ijin. Tapi hanya boleh satu orang. Seol Zahra  ingin masuk tapi Nok Young melarangnya, bawa Jansil Via kembali ke Seongsucheong. Seol Zahra  kesal tapi akhirnya mengikuti perintah Nok Young.
Nok Young masuk ke sel dan sedih melihat kondisi Alyssa.
“Anakku..bagaimana keadaanmu? Apa kau bisa menahannya?” Alyssa mendekat ke Nok Young,
“Shinmu.. “Alyssa minta maaf karena sudah membuat masalah, Seol Zahra dan Jansil Via pasti mencemaskannya.
Nok Young menghela nafas, “Orang yang harus kau cemaskan adalah dirimu sendiri.” Nok Young menangis.
Alyssa heran, kenapa ibu angkatnya menangis. Nok Young menceritakan tentang A Ri, teman baiknya, dia baik dan tulus. “Terakhir kali aku melihatnya ..dia ada disini. Dan pesan terakhirnya padaku..adalah kau. Dia memintaku melindungimu, tidak peduli apapun yang terjadi dan menekankan itu berulang-ulang.Tapi aku tidak sungguh-sungguh melakukannya, aku ingin melindungimu, tapi justru membuatmu dipenjara.”
 Alyssa menghibur Nok Young, “Shinmu, kau selalu berhati-hati melindungiku, merawat anak yang dibuang sebagai anakmu sendiri, membesarkan aku, dan menjaga aku sampai saat ini. Apa kau masih ingat? Saat aku tidak ingin jadi peramal dan mencoba bunuh diri, kau berkata jika langit sudah memilihmu, pasti ada alasan yang mendalam dibelakangnya. Kau bisa menahan penderitaan apapun, dan itu sebabnya kau dipilih.   Saat itu aku melakukan introspeksi. Di dunia ini tidak ada penderitaan tanpa arti. Alasan kenapa langit telah mengijinkan aku menanggung penderitaan ini, punya arti yang lebih mendalam.”
Nok Young hanya memandangi Alyssa dan ia membuka jangotnya. Nok Young melipatnya lalu berdiri, ia memberi hormat dengan resmi pada Alyssa.
Alyssa bingung dengan tindakan Nok Young, “Shinmu..”


***
 Seol Zahra  dan Jansil Via kembali ke Seongsucheong. Mereka mendengar 3 peramal bergosip ria tentang Alyssa.
Mereka mencemooh Alyssa, “Yang berani menggoda anggota keluarga Raja. Bukan hanya Raja bahkan juga keluarganya.”
Mereka merasa Alyssa lebih baik mati saja. Seol  Zahra murka. Ia teriak dan menjatuhkan satu peramal. Lalu mengarahkan pedang ke dua peramal lain, “Katakan lagi! Aku ingin lihat siapa yang berani mengatakannya. Aku juga ingin tahu apa aku berani membunuh hari ini.”
Ketiga peramal wanita itu lari ketakutan. Jansil Via mendekat dan menenangkan Seol zahra. Seol Zahra  menahan tangis karena marah.


***

 Nok Young menggunakan bahasa resmi dan menyebut Alyssa dengan panggilan Agassi. “Mulai sekarang anda akan menghadapi lebih banyak kesulitan.”
Alyssa kebingungan, “Shinmu, apa yang kau lakukan? Bagaimana kau bisa memanggilku Agassi?”
“Satu-satunya orang yang bisa mengerti, satu-satunya orang yang bisa memilih, hanyalah anda. Jadi jangan mencari solusi dari luar, tanyakan pada hati anda.”
“Apa yang kau katakan? Apa itu bisa mengusir keraguanku?”
“Tidak peduli sekejam apa kebenaran yang anda hadapi, tolong ingat satu hal. Agassi, anda lebih kuat dari orang lain. Agassi, anda harus menggunakan kebijaksanaan anda sendiri untuk membuat pilihan yang benar. Keteguhan anda akan membantu anda menahan semua penderitaan ini. Jadi, Agassi, anda harus percaya pada diri anda sendiri dan mematuhi takdir anda.”
Nok Young berkata dalam hati, kemudian...anda tidak boleh mengampuni saya.

Nok Young pulang ke Seongsucheong dan ditahan oleh Seol Zahra . Seol Zahra sama sekali tidak bersikap sopan pada Nok Young lagi. Nok Young minta Seol Zahra  menurunkan suaranya.
“Kenapa aku harus menurunkan suaraku? Selama ini aku sudah mempercayaimu dan mengikuti perintahmu. Kau bilang jika aku ingin mempertahankan nyawa Agassi, aku harus mengunci mulutku dan aku sudah malakukannya. Setiap kali Nonaku yang malang bertanya tentang kehidupannya dulu, aku selalu berbohong dan berkata aku tidak tahu. Lalu apa ini? Bagaimana ia bisa dikirim ke Seohwalinseo? Sudah cukup buruk saat ia menjadi jimat hidup, sekarang ia harus pergi dan tinggal di tempat menyedihkan seperti itu.”
Nok Young berkata mulai saat ini, ia tidak bisa lagi ada di sisi Alyssa dan melindunginya. Ini adalah takdir Agassi.
“Ini tidak ada hubungannya denganmu kan, bagaimana kau bisa mengatakannya dengan begitu mudah?”
Nok Young berkata, “Meskipun di sekitarnya dipenuhi kegelapan, tapi di dalamnya tersembunyi sebuah bulan yang cahayanya tidak akan bisa ditutupi. Sampai dia bisa bersinar dengan sendirinya, kita hanya bisa menunggu.”
Seol Zahra  jelas tidak mengerti, “Jelaskan padaku apa maksudmu itu!”
“Tidak lama lagi semua kebenaran akan terungkap, kita hanya bisa menunggu. Sekarang semua ada di tangan Agassi.”


***

 Hyung Sun lapor, dalam setengah jam Alyssa akan dikirim ke Seohwalinseo. Raja tampak tidak berdaya, ia sudah kalah.
“Yang Mulia.”
“Ada apa?”
“Lebih baik saya membangun manusia salju. Tapi..kali ini adalah yang terakhir. Musim semi akan segera tiba dan salju akan mencair. Saya akan mencari salju bersih yang belum diinjak orang. Ini terakhir kalinya saya akan membuat manusia salju untuk anda.”
Raja tersenyum, ia berterima kasih pada Hyung Sun. Hyung Sun memberinya kesempatan menyelinap keluar untuk melihat Alyssa.

 Alyssa dibawa menuju Seohwalinseo. Raja dan Kim Chae Alvin menyamar jadi bangsawan biasa dan melihat Alyssa dari jauh. Alyssa menoleh ke arah mereka, tapi keduanya menyembunyikan diri.


***
 Ratu Yoon marah ke Jo Sanggung, “Kenapa kau tidak memakai pelayan itu lagi tanpa ijinku?”
Jo Sanggung mengira Ratu tidak memerlukan pelayan wanita itu lagi. Ratu tetap ingin mendengar tentang Raja dari pelayan itu.
Pelayan itu berkata kalau semalam, “Raja membebas tugaskan semua pelayan dan jalan meninggalkan istana hanya ditemani Pengawal Kim Chae Alvin. Lalu pergi ke penjara.”
Ratu tertawa mengarah ke histeris.
Jo Sanggung menenangkan Ratu, “Yang Mulia pasti ingin memastikan identitas kriminal itu. Itulah mengapa Yang Mulia pergi kesana.”
Ratu tidak mendengar perkataan pelayannya, ia berpikir, seharusnya ia tidak boleh membiarkan anak itu hidup. “Aku tidak seharusnya membiarkannya hidup.”
Lalu Ratu Yoon melihat bayangan Yeon Ify di kaca rias lagi. Ratu kali ini benar-benar ketakutan dan histeris. Ia melemparkan barang-barang ke arah kaca rias dan teriak-teriak. Tangan Ratu berdarah terkena pecahan kaca. Jo Sanggung panik dan memanggil tabib istana.


***
Raja dan Alvin jalan, mereka melihat tabib istana yang tergopoh-gopoh ke istana Ratu. Raja heran, “Apa yang terjadi?”


***
 “Yang Mulia Ratu..” panggil Tabib. Ratu Yoon meringkuk sendirian, ia marah dan melarang semua mendekat. Ia mendengar suara orang masuk dan teriak marah, “Bukankah aku sudah melarang siapapun masuk?!”
Raja masuk, bersama tabib istana dan Jo sanggung. Ratu menoleh ke arah Raja lalu membuang mukanya. Raja mengulurkan tangan, minta kain perban ke perawat. Jo Sanggung mengambilkan kain perban dan menyerahkan ke tangan Raja. Tabib dan semua pelayan keluar meninggalkan mereka. Raja jalan mendekat dan duduk di depan Ratu.
Ratu membuang muka karena marah. Raja akan membalut tangan Ratu. Ratu menolak. Raja menarik tangan Ratu Yoon dan membalut lukanya.
Ratu buka suara, “Anda pikir, hanya anda yang terluka karena cinta. Lalu bagaimana dengan cinta saya. Apa itu berarti hati saya tidak berarti? Yang Mulia adalah cinta pertama saya.”
Ratu menangis. “Kehilangan orang yang anda cintai membuat hati anda sakit. Yang Mulia seharusnya tahu itu lebih baik dari orang lain, jadi kenapa anda begitu kejam? Pengemis yang mengemis tiap hari bahkan tidak mendekati penderitaan yang saya rasakan.”
Raja melunak dan memeluk Ratu. Ratu menangis tersedu-sedu.
Raja berpikir dalam hati, ini terlalu sedih, aku, Ratu, kakak-ku dan anak itu..


***
Alyssa diarak di jalan, orang-orang melihatnya dan mengira Alyssa benar-benar pezinah. Mereka marah dan mulai melempari Alyssa.
Ny. Heo jalan bersama pelayannya, ia melihat Alyssa sekilas. Ny. Heo terhenti, hatinya tiba-tiba menyadari sesuatu.
Ny. Heo langsung berbalik dan berusaha mendekati Alyssa, “Yeon Ify..Yeon Ify..” Alyssa merasakan sesuatu dan ia menoleh. Tapi sayang, Ny. Heo terjatuh karena dorongan orang-orang. Jadi Alyssa tidak melihat apa-apa. Ny. Heo menangis, memanggil nama Yeon Ify.
Pelayannya minta orang-orang menyingkir, “Nyonya..ada apa?” Ny. Heo menangis di pelukan pelayan-nya.

 Alyssa dibawa keluar dari gerbang kota. Tapi bukan ke Seohwalinseo. Petugas Kejaksaan bertemu dengan Pengawal Istana. Petugas Kejaksaan minta Alyssa ikut dengan Pengawal istana itu. Alyssa melihat Penjaga Istana menyerahkan uang suap ke Petugas Kejaksaan.
Alyssa protes, “Bukankah kita akan ke Seohwalinseo? Tunggu! kalian mau membawaku kemana?” Pengawal istana berkata Alyssa akan tahu setelah tiba disana.
Alyssa marah, “Apa kau akan melanggar hukum?”
Petugas itu berkata “Dibanding dengan hukum yang kau taati, ada hukum yang lebih berat lagi. Ikut aku.”


****

Yang Myung Iel-gun terkejut, ia mendapat laporan kalau kriminal yang akan dibuang itu tiba-tiba menghilang di tengah jalan. Pelayannya membenarkan, ia sudah mengikuti perintah Yang Myung Iel-gun untuk pergi ke Seohwalinseo dan menunggu, tapi ia mendengar kalau Alyssa hilang. Yang Myung segera keluar rumah untuk mencari Alyssa. Kim Chae Alvin sudah menunggunya di halaman.
“Apa yang kau lakukan disini?” Alvin tanya Yang Myung Iel mau kemana.
“Aku tanya kenapa kau disini?”
“Bukankah anda tidak diijinkan untuk pergi, tolong kembali ke dalam.”
Yang Myung Iel tanya, Alvin datang sebagai teman atau atas perintah Raja.
Yang Myung Iel-gun mulai menghunus pedangnya. “Akhir-akhir ini aku sering mendengar pedang ini memanggil, karena aku tidak diijinkan keluar maka aku takut kalau tanganku akan kehilangan kendali saat memegang pedang ini.”
 “Pangeran.”
“Setelah aku bertanding beberapa jurus denganmu, mungkin aku akan ingat ilmu pedangku, apa kau bersedia bertanding denganku.” Alvin diam saja.
Yang Myung Iel tersenyum getir, “Benar..kau adalah Alvin yang melindungi Yang Mulia. Kau tidak akan menghunus pedangmu tanpa perintah Kerajaan.”
“Dibandingkan dengan kebaikan yang palsu, kadang kebencian yang palsu lebih berbahaya.”
“Apa yang akan kau lakukan? Apa kau akan menunggu perintah Kerajaan?”
Keduanya bertempur beberapa jurus. Kim Chae Alvin sempat berkata, “Berbahaya menghunus pedang dalam kemarahan. Lebih berbahaya lagi menghunus pedang demi cinta.”
Yang Myung Iel menyerang Alvin. Alvin menghunus pedangnya dan berhasil menjatuhkan pedang Yang Myung Iel.
“Anda marah kepada siapa?” Tanya Alvin.
Yang Myung Iel menahan tangis, “Jika aku tahu jawabannya, aku tidak akan gila seperti ini.”
“Kenapa anda tidak bisa mengerti pemikiran Yang Mulia?”
“Lalu mengapa kau tidak bisa mengerti perasaan seorang teman? Apa kau akan melaporkan aku?”
Alvin heran, apa maksud Yang Myung Iel. Yang Myung Iel menjelaskan, ia sudah menghunus pedang pada Alvin yang bertanggung jawab atas keselamatan Raja..bukankah itu berarti penghianatan.
“Hari ini disini, tidak ada Alvin dan tidak ada majikan. Hanya..teman yang telah bersahabat selama bertahun-tahun.”
Yang Myung Iel-gun tampak sedikit terguncang. dibalik sikap Alvin yang sedingin kayu, ternyata dia orang yang paling sensitif dan bisa menjadi jembatan diantara kakak-adik.


***

 Alyssa dibawa masuk gerbang istana. Ia terkejut, “Bukankah tempat ini adalah istana?” Lalu Menteri Na mendekat.

Flashback, Menteri Na memberi usul, “Untuk menenangkan roh dalam paviliun Bulan Tersembunyi, harus ada orang yang menjadi mediator roh. Jadi tubuh orang itu akan menerima roh yang resah itu. Hal ini hanya bisa dilakukan oleh peramal dengan kemampuan yang tinggi. Ini adalah sejenis pengorbanan. Membuat orang itu berbagi ruangan dengan roh dan agar roh itu masuk ke dalam tubuhnya.”
Ibu Suri Tua heran, “Apa benar ada sesuatu seperti ini.”
Menteri Na membenarkan, “Memang ada.” Menteri Na juga menambahkan, “Apalagi sebentar akan ada gerhana matahari dimana energi Yin akan meningkat, menggunakan peramal itu sebagai korban akan mendapatkan hasil yang lebih baik.”
“Jadi, tangisan dalam peviliun Bulan Tersembunyi juga akan lenyap?”
Menteri Na mengiyakan, “Hanya resikonya, peramal yang menjadi mediator harus menyingkirkan rohnya sendiri dan menerima roh asing. Ini benar-benar berbahaya. Jika hantunya terlalu kuat maka 9 dari 10 peramal, pasti jiwanya akan dimakan oleh roh itu. Atau dia bisa kehilangan identitasnya. Paling buruk ia akan kehilangan nyawanya. Tidak ada peramal yang bersedia berkorban.” Ibu Suri Tua tahu orang yang tepat.


***

Alyssa dilempar masuk ke bekas kamarnya dulu. Menteri Na berkata kalau paviliun ini sudah ditinggalkan. “Tidak peduli seberapa kuat kau teriak, tidak ada gunanya. Jangan menyia-nyiakan energimu. Lakukan saja tugasmu dengan patuh. Aku akan kembali lagi besok.”
Menteri Na cepat-cepat keluar. Ia dibantu anak buahnya menggembok pintu, menahannya dengan lemari kayu. Menteri Na juga menggembok tiap jendela. Alyssa benar-benar terkurung di dalam kamar itu. Alyssa berusaha keluar dengan menggedor dan mendorong pintu-pintu tapi usahanya sia-sia saja.

***

Menteri Na menghadap Ibu Suri Tua dan melaporkan tugasnya. Menteri Na berkata sudah memberi penjelasan singkat pada Alyssa untuk menenangkan roh dalam Paviliun Bulan Tersembunyi. Dia akan mengerti. Ibu Suri Tua minta Na merahasiakan masalah ini, khususnya pada Yang Mulia Raja.
 Menteri Na mengerti.
 Ibu Suri Tua juga minta Alyssa dikembalikan ke Seohwalinseo jika kebetulan Alyssa masih hidup. “Karena kelak, ia mungkin masih akan berguna”.


***
  Alyssa masih kelihatan panik dan mencoba keluar. Lalu ia melihat sekeliling, ia melihat jimat dimana-mana. Dan jubah resmi Putri Mahkota di atas tempat tidur. Alyssa ingat kata-kata dua peramal wanita tentang roh penasaran Putri Mahkota yang kemungkinan besar merasa tidak adil.
Alyssa melihat jubah Putri Mahkota dan tanya, “Apa roh yang harus kutenangkan adalah kekasih Raja?”


***
 Kepala Naegeumbu memerintah semua anggotanya untuk bersiap mengamankan upacara Gusik di aula Daejeon. “Jika kalian menemukan orang yang masuk tanpa ijin, kalian harus segera...”
 Ia mencari Hong Kyu Tae, “dasar ..dimana berandal itu.”
Kepala Naegeumbu masuk ke ruang otopsi dan terperanjat waktu melihat Hong Kyu Tae sedang asyik memeluk mayat. “Hei! Hong Kyu Tae. Dasar brengsek..apa yang kau lakukan? hei..apa kau sudah gila?”
Hong sedang konsentrasi, “Apa seperti itu? Hyungnim. Kalau orang sudah meninggal, apa mungkin tetap mempertahankan suhu tubuhnya? Kalau mereka dipeluk dalam jangka waktu lama, apa suhu tubuhnya akan tetap bertahan.”
Kepala Naegeumbu terkejut. “Bagaimana bisa orang mati memiliki suhu badan seperti orang hidup? Jika..jika ada kasus seperti itu, maka..orang itu tidak mati.”
 “Orang itu tidak mati..”


***

Hong segera menghadap Raja dan lapor kalau mantan Tabib keluarga Heo berkata kalau tidak menemukan sakit tertentu dan juga dia tidak mengerti kenapa Agassi mengalami kesulitan bernafas dan sakit di dadanya. Catatan harian dari Sekretaris Kerajaan saat itu juga mencatat kalau alasan penyakit Putri Mahkota saat itu tidak jelas.
“Jadi kemungkinan dia tidak meninggal karena sakit tapi karena pembunuhan.” Ucap Raja.
“Menurut tabib yang memeriksanya, tidak ada tanda-tanda racun atau pembunuhan. Ini bukan pembunuhan.” Jawab Hong.
“Apa tidak ada tanda yang lain yang lebih khusus?”
“Itu...dua jam setelah dia meninggal, mayatnya masih sangat hangat, ini bisa dianggap sebagai sesuatu yang khusus. Tabib menyatakan kalau saat itu nadinya tidak berdetak.”
Hong janji akan menyelidikinya lebih lanjut. Hyung Sun masuk dan mengingatkan Raja soal upacara Gusik. Raja harus siap-siap. Raja mengerti dan memberi pesan pada Hong untuk mengawasi gerak-gerik pejabat tinggi juga petugas istana. Lalu melaporkannya pada Raja. Hong Kyu Tae mengerti dan keluar.


***
Alyssa terbangun dan merasa ada seseorang di dekatnya. Ia duduk dan melihat Yeon Ify remaja. Alyssa  terkejut, tapi ia memberanikan diri menyapa, “Anda datang.”


***

Raja bersiap untuk upacara Gusik. Prof Astronomi menghadap dan lapor semua persiapan telah selesai. Raja duduk di tengah lapangan dan melihat ke langit, ke arah matahari.


***

 Alyssa memandang punggung Yeon Ify remaja, ia ingin tahu sebenarnya apa yang menyebabkan Yeon Ify terus menerus menangis.
“Apa mungkin karena anda merindukan Yang Mulia? atau mungkin banyak yang ingin anda katakan pada Yang Mulia? Tolong katakan pada saya. Saya akan mendengarkan semua yang harus anda katakan. Saya akan tinggal bersama anda dan menangis bersama dengan anda. Apa sebenarnya alasannya? Tolong katakan pada pelayan rendah anda.”
Yeon Ify perlahan menoleh dan melihat ke arah Alyssa, lalu tersenyum lembut. Alyssa tertegun. Alyssa terbangun, ternyata itu semua adalah mimpi. Alyssa tiba-tiba merasa sesak dan kesakitan. Ia tidak bisa bernafas, kejadian mistis yang menyerang Yeon Ify saat remaja sekarang dialami lagi oleh Yeon Ify dewasa.


***

Raja melihat ke langit, matahari mulai tertutup oleh bulan. Sementara Alyssa semakin kesakitan dan sesak nafas, ia merangkak ke arah pintu dan berusaha membuka pintu. Mirip malam ketika Yeon Ify  dapat serangan gaib.

Suara Nok Young : Ketika lonceng kematian telah diperdengarkan, matahari dan bulan akan bertemu. Pernikahan yang sudah ditakdirkan, yang diceraikan oleh tangan manusia, akan diteguhkan oleh Langit. Setelah langit berubah, semuanya akan kembali ke posisinya semua.

Raja memikirkan kondisinya, penyakit dengan penyebab yang tidak diketahui. Pembunuhan tanpa jejak.


***
 Alyssa berkeringat dingin dan ingat saat Nok Young duduk di kamarnya waktu ia sakit,
“Agassi..penyakit anda mematikan.”
Alyssa bingung, “Shinmu..” Lalu ia ingat saat ayahnya masuk kamar membangunkannya dan membawakan ‘obat’ untuknya. Saat ia ‘meninggal’ dan Tuan Heo memeluk tubuhnya sambil menangis. Semua kejadian saat Yeon Ify meninggal, sekarang Alyssa mengingatnya dengan jelas. Alyssa duduk dan menangis putus asa.
“Aboji...Eomeoni..” ia ingat semua! .
 Lalu saat Raja bertanya, “apa kau pernah bertemu denganku beberapa waktu lalu?” Lalu ia ingat Putra Mahkota Rio. Saat keduanya bertemu pertama kali dengan payung merah itu. Raja tanya, “aApa kau benar-benar tidak mengenalku? coba keluarkan lagi semua memorimu.
Alyssa ingat saat bertemu dengan PM Rio dan Rio tanya apa kau mengenaliku? Alyssa menangis. Saat PM Rio menemuinya terakhir kali, tidak masalah selama aku mengenalimu.
Lalu saat Raja berkata, tolong katakan pada anak itu, kalau aku sangat menyukainya. Alyssa menangis keras dan memukuli dadanya. Ia teriak dan memukul lantai. Alyssa sekarang ingat kalau dia adalah Heo Yeon Ify dan semua yang terjadi padanya. Ia marah, sedih, dan menyesal sekaligus.



***
 Di tengah gerhana matahari.
Raja tiba-tiba sadar, “Jika itu ilmu sihir hitam maka semuanya mungkin saja terjadi.”


***

Nok Young mengunjungi kuburan A Ri, ia membersihkan rumput liar dan daun-daunan di atas kuburan itu.
“Selubung sudah dibuka. Setelah hari ini, mereka akan menghadapi kesukaran lain. Aku mohon padamu untuk melindungi mereka.”


***

Raja masuk ke kamarnya dan segera memerintah Hyung sun untuk memanggil Nok Young diam-diam. Hyung sun terkejut, “Apa? mengapa anda ingin bertemu Seongsucheong Gukmu?”
Raja kesal, “Kenapa masih berdiri saja? Cepat bawa dia kesini!”
Raja berpikir, “Apa ilmu gaib bisa digunakan untuk membunuh. Gukmu Jang yang terkenal memiliki ilmu terbaik di Joseon pasti bisa memberiku jawaban.”


***

Menteri Na jalan ke Paviliun Bulan Tersembunyi bersama 3 pengawal. Ia mengajak Kapten untuk masuk ke dalam, melihat apa Alyssa masih hidup atau sudah mati. “Kalau sudah mati, keluarkan lewat pintu pemakaman, jangan biarkan orang lain melihatnya.”
Keduanya masuk dan perlahan membuka pintu. Keduanya tampak ketakutan saat melihat Alyssa. Alyssa duduk bersila dengan kepala menunduk. Menteri Na mendorong Kapten untuk memastikan, Alyssa masih hidup atau sudah mati.
Kapten sebenarnya takut, tapi ia tidak punya pilihan. Ia jalan mendekat dan menyentuh bahu Alyssa. Alyssa membuka matanya dan perlahan mengangkat kepalanya.
Menteri Na berujar, “Jadi..Heo Yeon Ify...apakah dia sudah ditenangkan?”
“Ya. Gadis itu ..tidak akan pernah menangis lagi.”
****
Source : Kadorama-recaps.blogspot.com
Posted : June 23, 2012
Edited : August 11, 2012


1 comment:

  1. CASINO BONUS 2021 - Mapyro
    Find 경기도 출장샵 the best Vegas casino bonus codes, promo 제주도 출장샵 codes and more to try out our 경산 출장마사지 new sweepstakes 포항 출장안마 online slots selection. The casino is owned by William 통영 출장마사지 Hill.

    ReplyDelete