Saturday, 23 June 2012

The Moon That Embraces The Sun 16 [IC Version]

The Moon That Embraces the Sun 16
Beberapa saat sebelum Alyssa menghadap Ratu Yoon. Ia ingat percakapannya dengan Seol Zahra . Alyssa tanya siapa orang yang dipilih menggantikannya sebagai Putri Mahkota.
“Gadis yang menjadi teman belajar Nona, Putri Menteri Yoon.”
“Apa diadakan pemilihan ulang?”
“Tidak, saya tidak yakin apa yang terjadi. Tapi mendiang Raja tidak mengadakan proses seleksi lagi, dan langsung menunjuk dia sebagai Putri Mahkota.” Alyssa sekarang mulai curiga.


***

 Yang Myung Iel berkata ia siap membuang statusnya sebagai Pangeran dan memilih gadis itu.
“Boleh saya tanya, Yang Mulia, apa anda bisa menyerahkan posisi anda sebagai Raja? Jika saya melakukan apa yang diperintahkan Yang Mulia dan meninggalkannya, apa Yang Mulia akan bisa melindunginya?”
“Hyungnim.”
“ Yang Mulia tidak bersedia kehilangan apapun, dan tidak bersedia membiarkan siapapun mengambil apapun. Bagaimana anda bisa melindungi orang?”
“Hyungnim.”
“Dia tidak melakukan kesalahan dan akhirnya menjadi kriminal, hanya memberinya penderitaan, apa yang sebenarnya bisa Yang Mulia lakukan untuknya?”
“Cukup, jangan mengatakannya lagi.”
“Yang Mulia...Yeon Ify..apa Yang Mulia bisa melepaskannya? Saya bisa. Tapi Yang Mulia pasti tidak bisa melakukan itu.”


***

 Alyssa menghadap Ratu Yoon dan menghormat, ia mengangkat wajahnya dan membuat Ratu syok.
Ratu ketakutan. “Kau..kau..kenapa kau kesini?”
Alyssa menjawab dengan tenang, “Saya dengar Yang Mulia Ratu memanggil saya.”
Ratu bicara sendiri, seperti ketakutan, “Tidak mungkin. Tidak mungkin ini kau? Tidak, tidak mungkin. Itu tidak mungkin..”
Alyssa menikmati saat ini, ia dengan wajah polos berkata, “Heo..Yeon..Ify.. Apa saya sangat mirip dengan gadis itu?”
Ratu terkejut, “Apa?”
“Banyak orang telah salah mengira saya sebagai Heo Yeon Ify. Tapi, saya hanya peramal biasa, bernama Alyssa.”
“Sekarang sudah tidak apa-apa, kau boleh pergi.”
“Apa saya boleh mengajukan satu pertanyaan sebelum saya pergi? Di Paviliun Bulan Tersembunyi,  saya..melihat roh Heo Yeon Ify. Roh itu mengatakan pada saya jika saya bisa bertemu Yang Mulia Ratu, saya harus mengatakan pada anda untuk tidak terperangkap dalam ketakutan dan dia mengharapkan kebahagiaan anda.”
Ratu keceplosan, “Itu tidak mungkin. Tidak ada alasan dia berkata seperti itu!”
Ratu teriak pada Jo Sanggung, “bawa keluar gadis ini sekarang! cepat!”
Alyssa memandang Ratu sekali lagi sebelum keluar bersama Jo Sanggung. Ratu histeris lagi.
Diluar, Alyssa minta Jo Sanggung masuk saja menenangkan Ratu, “Saya akan diam-diam keluar dari istana.”
“Jangan sampai keberadaanmu diketahui orang.”
“Jika itu terjadi, bagaimana saya berani hidup..”
Setelah sendirian, Alyssa merasa aneh, ia tidak melihat sinar terang dari mata Bo Kyung Shilla seperti sebelumnya, tapi justru ketakutan yang terlihat. Tapi mengapa? Ratu Yoon teriak-teriak stres.
Jo Sanggung bingung, “Yang Mulia sebenarnya kenapa? Kenapa anda seperti ini?”
Ratu terus saja bicara, “Bukan..itu bukan dia..”
Ratu ingat saat remaja dan ia tanya apa ayahnya membunuh Heo Yeon Ify. Lalu Menteri Yoon menjawab, “Bukankah kau berkata ingin memenangkan hati Putra Mahkota, iya kan? Jadi mulai sekarang kau tidak boleh memiliki rasa kasihan atau bersalah. Kau harus ingat betapa marah dan terhinanya dirimu saat mereka mengambil apa yang menjadi milikmu. Jika kau tidak mengerti ini, maka berhenti menginginkan posisi ini.”
Ratu Yoon menangis, “Tidak..ini tidak mungkin. Dia sudah mati.”


***

 Alyssa jalan ke arah Paviliun Bulan Tersembunyi, ia ingat isi surat Putra Mahkota Rio, “Mulai hari ini..akan dimulai pelajaran yang padat. Meskipun sepi dan menyulitkan, tapi karena ini kau, Yeon Ify..aku percaya kau akan bertahan sampai akhir.”
Alyssa menangis. lalu ia masuk ke dalam paviliun dan melihat-lihat. Alyssa sampai di kamarnya dan ia membuka jendela. Raja sudah berdiri di sana! Melihat tajam ke arah Alyssa. Alyssa segera menutup jendela. Alyssa ingat isi surat PM Rio, “Apa kau menangis karena kau meninggalkan keluargamu? Jika benar, bukalah jendela dan lihatlah.”
Alyssa membuka jendela lagi, tapi Raja sudah pergi. Alyssa keluar seperti waktu itu, ia mencari Raja, tapi tidak menemukan Raja. Alyssa tampak sedih. Ini adalah pertama kali Alyssa bertemu Raja sebagai Yeon Ify setelah 8 tahun.
Raja muncul, “Kenapa kau disini? Katakan padaku. Kau seharusnya ada di Seohwalinseo, kenapa kau ada disini?”
Alyssa berkata, “Saya mendapat perintah memasuki istana, tapi saat saya pulang ia tersesat, tidak..tanpa sadar..sinar bulan membawa saya ke sini. Maafkan saya Yang Mulia. Ini adalah tempat yang sangat berharga bagi Yang Mulia. Saya akan pergi sekarang.”
Alyssa jalan pergi, tapi Raja menahan tangannya, tanpa melihat ke arah Alyssa.
“Apa tubuhmu ..tidak apa-apa?”
“Saya tidak apa-apa.” Raja tanya apa sulit tinggal di Hwalinseo. Alyssa berkata tidak. Raja menawarkan lokasi baru jika Alyssa mau. Raja bisa mengirim Alyssa pergi ke tempat lain dimana tidak ada orang yang mengenalnya.
Alyssa menolaknya, “Bagaimana Yang Mulia bisa menggunakan kekuasaan anda untuk masalah remeh ini? Yang Mulia tidak perlu melakukan itu.”
Alyssa dalam hati berkata, “ Jika anda melakukan itu, saya tidak akan bisa melihat Yang Mulia lagi.
“Apa kau mau menjalani hukuman yang bukan bagianmu?”
“Bagaimana anda bisa berkata saya tidak bersalah?”
Alyssa berkata lagi dalam hati, “Bagaimana saya bisa membayar kesalahan karena tidak mengenali anda saat pertama bertemu?”
“Apa itu artinya kau benar-benar berniat merayu anggota keluarga Raja?”
Alyssa tidak menjawab dan hanya minta Raja untuk tetap teguh, “Jangan membiarkan perasaan kasihan menghanyutkan hati anda lagi.”
 “Kau seharusnya pergi. Saat kau pergi, jangan muncul di depanku lagi.” Alyssa menangis diam-diam, Raja jalan pergi. Alyssa memandangi Raja sambil menangis.


***

 Alyssa jalan ke Seohwalinseo. Nok Young sudah menunggunya. Alyssa tampak marah melihatnya. Ia tidak memanggil Nok Young dengan panggilan Shinmu lagi, tapi dengan dingin tanya kenapa Nok Young kesini.
Nok Young yang sepertinya sudah tahu kalau ingatan Yeon Ify sudah pulih menjawab dengan sopan, “Karena anda tidak datang mencari saya, Agassi, jadi saya datang menemui anda.”
 “Aku punya alasan tidak mencarimu, tolong kembali.”
Nok Young berkata Raja memanggilnya dan sebelum ia bertemu Raja maka urutan yang benar adalah bertemu Alyssa dulu. “Jadi saya datang menemui anda.”
Nok Young berkata dia tidak punya pilihan selain mengikuti perintah Ibu Suri saat itu dan ia juga tidak bisa mengabaikan permintaan terakhir temannya yang hampir meninggal untuk melindungi Yeon Ify.          “Jadi..saya membunuh anda, Agassi dan juga..saya membuat anda hidup kembali. Apapun hukuman yang akan anda berikan, saya siap menerimanya.”
Alyssa marah, “Tapi ada satu hal yang tidak bisa kumaafkan, dan satu hal yang tidak mungkin kumengerti. Kenapa kau menipu ayahku?”
Nok Young tahu Tuan Heo adalah pria yang sangat terhormat bagaikan bambu (teguh) dan jika ia mengatakan yang sebenarnya, dia mungkin tidak akan setuju ikut dalam konspirasi ini.
“Seharusnya kau membunuhku saja.”
“Agassi.”
“Ayahku tersiksa oleh rasa bersalah karena percaya kalau dia telah membunuh putrinya, jadi dia bunuh diri. Tidak, saat aku meminum obat itu, dia sudah meninggal. Obat yang menyelamatkan nyawaku menjadi racun untuk ayahku. Apa kau mengerti? Kau tidak membunuhku, kau membunuh ayahku.”
Nok Young tampak terkejut, ia tidak tahu tentang ini.
“Air mata darah keluargaku dan Yang Mulia selama 8 tahun ini..bagaimana kau akan membayarnya? Katakan padaku, selama 8 tahun ini, kenapa kau tetap diam dan tidak mengatakan apapun?”
Nok Young memberikan penjelasan, “Menyelamatkan orang dengan cara itu, perlu sebuah pengorbanan. Dalam obat anda, Agassi, kekuatan untuk mencelakai anda membutuhkan seorang gadis yang masih suci dengan keinginan yang sangat kuat. Gadis itu, demi mendapatkan yang ia inginkan, akan menjadi persembahan dan berdoa untuk kematian anda.”
Alyssa terperanjat, “Gadis itu..apakah dia adalah Yang Mulia Ratu?”
Nok Young hanya menggelengkan kepala. Alyssa mengerti bahwa gadis itu bukan Ratu, “Lalu siapa?”
Alyssa ini pintar, ia segera menggabungkan keterangan dari Seol Zahra bahwa malam itu, Tuan Putri berkunjung ke Paviliun tapi Putri tidak masuk ke dalam dan hanya menanyakan kesehatannya lalu segera pergi.
Alyssa tidak percaya, “Tuan Putri? Apa mungkin..apa mungkin..”
 Nok Young membenarkan, “Gadis itu adalah Tuan Putri.”





***


 Putri Min Agni duduk sendiri dalam kegelapan, ia ingat cerita ibu mertuanya tentang kematian Tuan Heo. Min Agni merasa bersalah dan menangis. Ia ingat saat pertama kali bertemu Yeon Ify. Min Agni tanya siapa diantara mereka yang adalah adik Guru Heo dan Min Agni memuji Yeon Ify. Min agni ingat saat Neneknya membujuknya, “Bangun, Putri. Sudah berapa hari ini?”
“Nenek, tolong bujuk Aba Mama untuk mengijinkan saya menikah dengan Guru Heo.”
Lalu Neneknya tanya, apa Min Agni sangat menyukai Guru Heo. Min Agni membenarkan, “Jika bukan dia maka ia akan mati.”
Neneknya menghela nafas, “Yang Mulia tidak akan mengijinkan itu, apa yang akan kita lakukan dengan Tuan Putri kita yang malang ini?”
Nenek membujuk Min Agni, “Sudah..sudah..tolong berhenti menangis, Tuan Putri. Untuk mendapatkan Guru Heo bukannya tidak mungkin.”
Min Agni semangat. “Lalu bagaimana caranya?”
“Jadi, apa Tuan Putri akan membantu Nenek?”
Min Agni menangis mengingat itu semua, ia gemetaran. Lalu saat upacara selesai dan Neneknya tanya, “Oh sayang..apa kau ketakutan? Sekarang kau akan mendapat yang kau inginkan, semuanya sudah selesai sekarang, kau bisa tenang.”


Yeom Cakka memanggil Min Agni, “Tuan Putri, apa mungkin kau sudah tidur?”
Min Agni berdiri dan tersenyum, “Belum suamiku.”
Yeom Cakka masuk dan terkejut melihat Min Agni menangis, “Kau habis menangis?”
Min Agni menyangkal dan tanya kenapa Yeom Cakka kesini. Yeom Cakka mencemaskan istrinya, yang tidak beranjak dari kamar sejak pulang dari makam ayahnya.
Min Agni menangis lagi. Yeom Cakka bingung, “kenapa? Apa ada perkataanku yang salah?”
Min Agni berbohong dan berkata ia mimpi buruk, ia mimpi Yeom pergi meninggalkannya. Setelah melihat Yeom  Cakka sekarang, Min Agni merasa lega.
Yeom Cakka memeluk Min Agni, “Aku dalam masalah.”
Min Agni Tanya, “Apa terjadi sesuatu?”
“Aku sudah pernah mengatakan kalau kau paling cantik jika tersenyum, tapi sekarang saat menangis kau juga tampak cantik. Bukankah ini masalah besar?”
Min Agni minta maaf.
Yeom Cakka heran, “Maaf untuk apa?”
“Segalanya.” kata Min Agni, “Untuk semuanya.”
Yeom Cakka berkata akan menjaga Min Agni sepanjang malam, “Kau bisa tidur tanpa merasa cemas.”
“Benarkah kau akan tetap di sampingku?”
“Aku janji, jadi tidurlah dengan nyenyak.”


***

 Nok Young masih melanjutkan penjelasannya, mengambil bagian dalam pembunuhan Putri Mahkota dengan ilmu sihir adalah kejahatan yang tidak termaafkan. “Jika keterlibatan Tuan Putri terungkap, Yang Mulia tidak punya pilihan selain menghukumnya. Lebih jauh, keluarga Tuan Putri seperti Uibin (Yeom) juga akan di-cap sebagai penjahat. Itulah mengapa mereka menggunakan Tuan Putri sebagai persembahan. Agar Yang Mulia dan anda, Nona tidak bisa mengungkap kebenarannya. Anda hanya bisa membantu menutupinya.”
Alyssa  tampak bingung, “Lalu..apa yang harus kulakukan?”
“Anda harus memilih. Untuk mengungkap kebenarannya dan kembali ke sisi Yang Mulia atau menutupi semuanya dan melanjutkan hidup seperti ini.”
“Apakah ini alasanmu tutup mulut selama 8 tahun?”
 Nok Young berkata “Sebelum saya menghadap Yang Mulia besok, saya datang untuk mengetahui apa yang anda pikirkan, Agassi. Saya akan mengikuti apapun yang anda inginkan.”
Alyssa tidak tahan lagi, ia segera keluar dan menangis. Nok Young mengikutinya, tapi berhenti di depan pintu.


***

 Yang Myung Iel-gun menghadang Menteri Keuangan. Menteri terkejut, “Yang Myung Iel-gun, apa yang anda lakukan pada bawahan anda?”
Menteri berkata kalau Yang Myung salah paham. Yang Myung minta Menteri membuat pilihan. Yang Myung Iel tidak akan menanyakan berapa banyak uang yang sudah digelapkan, “Disaat aku masih bicara baik-baik padamu. Tapi kau harus mengirim kembali persediaan medis ke Seohwalinseo.”
Yang Myung Iel mengancam, “Jika tidak..aku akan melaporkan pada Yang Mulia semua korupsimu.”
Raja datang dan tanya, “Apa yang ingin kau laporkan kepadaku?”
Yang Myung berkata bukan masalah besar. Raja tanya, “kenapa kau masuk ke istana Kakak?”
“Tidak ada alasan khusus.”
“Para menteri tampaknya sangat sibuk dengan urusan pemerintahan sampai ia tidak tahu kondisi menyedihkan Hwalinseo. Jadi saya datang untuk mengingatkannya.”
Raja mengingatkan Yang Myung Iel, kalau ini tidak pantas baginya. “Pangeran tidak memiliki suara politik, apa kau sudah lupa itu?”
Yang Myung Iel tahu itu dan ia hanya ingin menunjukkan sesuatu, ia juga tidak tertarik terlibat dalam masalah politik.
“Menunjukkan apa?”
 “Apa arti Hwalinseo? Kata pertama artinya menyelamatkan dan kata kedua berarti orang/masyarakat. Jadi Hwalinseo adalah suatu tempat untuk menyelamatkan orang. Tapi sekarang, sepertinya Hwalinseo berarti sebuah tempat untuk membunuh orang. Persediaan media dan tenaga manusia dikorupsi oleh para menteri yang korup yang biasa memenuhi kantung mereka sendiri. Para tabib dan perawat yang seharusnya menolong masyarakat justru dipekerjakan oleh pada bangsawan sebagai tabib atau perawat pribadi mereka.”
Raja berkata ia tidak mengira, kakaknya yang selalu jalan-jalan ke gunung memperhatikan masalah rakyat miskin. Yang Myung Iel mengingatkan, “Yang Mulia seharusnya ingat untuk seperti Liu Bang (Gaozhu, Kaisar pertama Dinasti Han-Cina), yang pernah berkata kalau semua makhluk seharusnya bisa makan. Karena bagi rakyat, makanan adalah yang paling utama. Saya paling takut kalau rakyat tidak akan memiliki cukup makanan dan pakaian hangat. Ini akan berdampak pada kekuatan Yang Mulia sebagai penguasa. Ini adalah nasihat saya untuk anda.”
 “Dengan kata lain, apa kau berkata kalau aku sekarang ini tidak cakap memimpin negara dan akan menyebabkan negri ini tercebur dalam krisis? Apa itu maksudmu?”
 “Saya mengatakan ini dengan niat baik. Saya minta maaf, tolong jangan salah paham.”


 Raja menghadiri sidang dan marah-marah, “Hwalinseo digunakan untuk merawat orang sakit dan kalian semua berani menggunakannya untuk beternak tikus! Tikus ini bicara tentang koruptor. Para menteri yang melakukan korupsi. Atau lebih baik berkata kalau tikus-tikus itu masuk dan keluar gudang bulog? (Gudang beras negara, ya mirip-mirip bulog._.) Ternyata itu segerombolan tikus dengan nafsu serakah akan persediaan Hwalinseo. Benar-benar tidak berperasaan dan tidak manusiawi.”
Para menteri tidak terima dikatakan seperti itu, “Itu terlalu kasar, saya minta anda menarik kata-kata anda.”
“Mana kata-kataku yang salah? Menambahkan batu ke dalam jatah beras demi mempertahankan beratnya. Mungkin kita harus memisahkan beras dari banyak batu setelah dimasak jadi bubur. Gosip kalau banyak orang tidak bertahan setelah makan bubur dari dinas sosial telah menyebar ke seluruh negeri. Apa kalian ingin pasien di Hwalinseo dibiarkan mati?”
Menteri membela diri, “Yang Mulia, Hwalinseo sering bergantung pada pajak yang dibayar para peramal untuk mempertahankan operasinya. Tidak banyak dana yang didapat, bagaimana kami bisa menggunakan uang dari dana publik untuk Hwalinseo? Sesuai dengan perintah Yang Mulia, dana darurat membutuhkan penyesuaian biaya. Jadi, kita harus menaikkan pajak dari peramal, tapi ini juga sulit.”
Raja tetap marah, “Hanya bergantung pada pajak dari peramal untuk menjalankan Hwalinseo itu tidak masuk akal. Bahkan jika kita harus mengurangi pengeluaran Keluarga Raja, dan juga gaji pejabat tinggi, masalah ini harus diselesaikan. Jika..orang-orang dengan nafsu serakah yang mengambil dana darurat masih ada dan juga...selama proses ini masih melakukan korupsi dan menerima suap, dia harus dihukum.”
Raja kembali ke kamarnya dengan kesal.

 Jang Nok Young sudah menunggunya, “Anda mencari saya, Yang Mulia?”


***

Ibu Suri Tua terkejut, “Gukmu Seongsucheong masuk ke Daejeon?”
Bak sanggung membenarkan. “Sepertinya Yang Mulia telah mencoba memanggilnya beberapa kali.
“Ibu Suri Tua minta Bak Sanggung segera ke Daejeon dan jika Gukmu Jang keluar, “Segera bawa dia kesini.”


***

 Raja berkata, “Kau pernah bilang kalau ia meninggalkan Seongsucheong untuk sementara waktu, kapan itu?”
“Itu 8 tahun yang lalu.”
Raja berpikir, “8 tahun lalu..bukankah itu saat Putri Mahkota meninggal dunia?”
Lalu ia Tanya, “Apa ada alasan khusus kenapa kau meninggalkan Seongsucheong?”
“Saat itu kekuatan spiritual saya tidak sebaik sebelumnya. Untuk mengembalikan kekuatan itu saya pergi ke gunung untuk berdoa.”
Raja heran, “Apa yang membuat kekuatanmu tiba-tiba menurun?”
Nok Young ingin tahu apa sebenarnya maksud Raja. Raja ingin tahu, “Apa mungkin menggunakan mantra untuk membunuh seseorang?”
“Tidak mungkin.”
“Tidak mungkin mengambil nyawa orang dengan mantra.” Lanjut Nok Young.
“Dengan mantra bukannya tidak mungkin mengambil nyawa orang, tapi ini berarti kalau orang yang melakukan mantra itu juga akan meninggal. Sihir hitam digunakan untuk menghancurkan hidup seseorang membutuhkan kehidupan lain sebagai kompensasinya. Siapa yang bersedia mengorbankan nyawanya untuk menggunakan metode itu? Jadi, saya tidak melakukan sihir itu.” Jelas Nok Young. (Dengan kata lain, kalau Nok Young masih hidup, berarti Putri Mahkota juga masih hidup.)
“Apa semua kata-katamu itu benar?”
“Saya hanya mengatakan yang sebenarnya, jika saya pernah mengirim mantra untuk seseorang agar ia meninggal, maka saya juga sudah menjadi mayat. Karena saya masih hidup, maka itu artinya, tidak ada orang yang telah meninggal karena mantra saya.”
Nok Young jalan keluar dan ia ingat permintaan Alyssa, “Jangan katakan apapun pada Yang Mulia. Aku tidak mau, jika karena aku..ia akan sekali lagi menderita.”


 Bak Sanggung menemui Nok young dan berkata kalau Ibu Suri Tua memanggilnya. Nok Young menghadap Ibu Suri Tua dan sesuai perkiraan, Ibu Suri pasti ingin tahu kenapa Raja memanggilnya ke Daejeon. Nok Young berkata Raja hanya ingin mengenalnya karena Pemimpin Seongsucheong berubah. Ibu Suri Tua marah, ia tahu Nok Young bohong.
Raja tidak pernah tertarik dengan Seongsucheong. Ibu Suri Tua yakin ada alasan lain kenapa Raja memanggil Nok Young.
“Ini karena anak angkat spiritual saya.”
“Apa maksudmu anak yang dikirim ke Seohwalinseo? Kenapa Raja menanyakan anak itu? Apa mungkin Yang Mulia menginginkan anak itu disampingnya lagi?” Nok Young berkata Raja hanya ingin menekan gosip yang menyebar karena anak itu. Jadi Raja memanggil Nok Young untuk mendisiplinkan anak buahnya di Seongsucheong.
“Memerintahmu untuk mendisiplinkan mereka? Apa hanya itu?”
“Bagaimana saya berani berbohong pada Yang Mulia?”
“Kau berbeda sejak hari dimana kau mengancamku.” Nok young berkata saat itu anak angkatnya hampir mati, “Saya tidak sabar dan melakukan kejahatan. Saya akan memberikan seluruh hidup saya pada anda Yang Mulia. Saya harap anda bisa bermurah hati memaafkan saya.”
Ibu Suri Tua mengingatkan, Nok Young tidak boleh membiarkan anak itu menjadi masalah untuk Yang Mulia. Nok Young mengerti. Nok Young berkata dalam hati, “Apa anda tahu Yang Mulia? semakin anda mencoba menghentikannya, semakin anda membantu kedua orang itu, bukankah itu benar-benar ironis?”


***
 Raja jalan dan berpikir, “Gukmu Jang selalu mendapat kepercayaan Nenek, dan Nenek ingin keluarganya menjadi Putri Mahkota, jadi dia memerintah Gukmu Jang untuk membunuh Yeon Ify.”
Lalu Raja ingat kata-kata Jang, “Jika dia menyerang orang dengan ilmu sihir sampai orang itu meninggal, maka Jang Nok Young juga akan menjadi mayat.” Tapi karena saya masih hidup, lalu itu berarti, tidak ada orang yang meninggal karena mantra saya.
 Raja berpikir, “Artinya karena orang yang mengucapkan mantra masih hidup maka orang yang mendapatkan mantranya juga mungkin masih hidup.”
Raja ingat kata-kata Hong Kyu Tae, dua jam setelah meninggal, mayatnya masih sangat hangat.
Raja terperanjat dengan pengertian baru, mungkin Yeon Ify masih hidup.



***

Anak perempuan yang waktu itu diselamatkan Yang Myung Iel dll di Seohwalinseo bersikap apatis dan menolak makan. Para perawat minta Alyssa mengurusnya. Alyssa membujuk Gu Sun makan, tapi anak itu menolak.
Alyssa tanya apa Gu sun ingin mati, “Katakan saja padanya. Aku akan menjaga rahasiamu. Kenapa kau ingin mati?”
Gu sun akhirnya berkata “Meskipun ia hidup, orang tuanya tidak akan bahagia. Mereka sangat miskin, jadi kalau satu anggota keluarga pergi, maka beban mereka akan bertambah ringan.”
“Bagaimana kau bisa berkata seperti itu? Ayahmu menggendongmu yang sekarat dan ia jalan sejauh 10 mil untuk sampai kesini, demi putrinya. Agar anaknya bisa hidup, bagaimana mungkin mereka tidak bahagia?”
“Kalau aku mati, orang tuaku tidak perlu bekerja keras lagi.”
Alyssa merasa sedih, Gu sun ini mirip dengannya.
Alyssa berkata “Saat itu aku masih terlalu muda dan kukira kalau aku mati, maka keluargaku akan hidup bahagia, selama aku menghilang maka itu cukup.. Tapi ..jika satu hari..tiba-tiba putri yang mereka sayangi tidak hidup lagi, orang tua mana yang tidak akan bersedih? Apapun yang terjadi, kalian harus hidup bersama. Itulah keluarga. Jangan berpikir ingin mati atau menjadi pengecut lagi.”
Gu sun memeluk Alyssa dan keduanya menangis. Yang Myung Iel-gun yang kebetulan datang mendengar perkataan Alyssa.
Ia terkejut, dan berkata dalam hati, “Kumohon...katakan kalau kau bukan dia. Katakan kalau kau ..bukan Heo Yeon Ify. Katakan kalau kau tidak punya hubungan apapun dengan Yang Mulia.”
Alyssa berdiri dan terkejut melihat Yang Myung Iel. “Tuan kapan anda datang?”
Yang Myung Iel berkata baru saja. Pelayannya masuk membawa banyak barang. Yang Myung Iel minta pelayannya menunggu sebentar. Yang Myung Iel membawa banyak barang. Ia bercanda dan berkata ingin pamer sedikit tentang kekayaan-nya. Alyssa memandang Yang Myung Iel dengan tatapan tidak percaya.
“Kau lihat apa? setelah kau tahu kalau aku kaya, apa kau tertarik padaku?”
Yang Myung Iel membawakan Alyssa buku-buku pengobatan, “Jika kau membacanya, pasti akan berguna.”
Alyssa senang sekali, ia akan mempelajarinya, “Apa saya boleh menerimanya?”
Yang Myung Iel berkata ia membawa ini semua untuk Alyssa. “Yah kalau kau tidak mau menerimanya, bakar saja seperti kayu bakar.”
Alyssa segera mengambil bukunya, “Saya akan menerimanya.”
Yang Myung Iel berkata, “Seharusnya dari tadi.”
Yang Myung Iel memandangi Alyssa. Alyssa mengangkat wajahnya dan Yang Myung Iel pura-pura sedih berpisah dengan barang-barangnya. “Biasanya aku emosional kalau berpisah dengan barang-barangku.” Yang Myung Iel mengambil hanbok dan berkata “Terutama ini, kalau aku mengenakan ini, semua wanita akan jatuh hati padaku dan pingsan.”
Alyssa heran, itu kan hanbok wanita. “Apa anda juga pura-pura jadi wanita?”
“Ini..kalau kau mau ambil saja.”
“Benarkah? Saya bisa memberikan ini untuk Jansil Via.”
Yang Myung Iel melarangnya, “Sebenarnya...aku ingin mengajakmu ke satu tempat, jadi aku khusus membuatnya sesuai dengan warna kulitmu. Jadi kau tidak akan sama dengan wanita lain.”
“Tempat yang ingin anda kunjungi bersama saya? Tempat apa itu?”
“Rumah teman baikku, juga rumah guru yang kuceritakan padamu.” Yang Myung Iel mengamati reaksi Alyssa. Alyssa memalingkan mukanya, ia tampak terperanjat, karena itu rumah orang tuanya.


***

 Raja merenungkan semuanya. Jika Yeon Ify masih hidup kenapa tidak muncul di depannya. Kenapa? Raja ingat saat pertama bertemu Alyssa, saat itu Raja lari mengikuti bayangan Yeon Ify remaja dan bertemu Alyssa. Lalu saat ia memberikan nama Alyssa padanya. Raja ingat saat ia tanya siapa Alyssa sebenarnya, Alyssa berkata dia bukan orang yang diinginkan Raja. Bagaimana Alyssa selalu berkata ia bukan Heo Yeon Ify.
Raja bingung, “Kenapa dia bersikap seolah tidak mengenalku,”
Raja yakin Alyssa tidak berbohong. Raja harus memastikan kuburan Yeon Ify, “Ini tidak mungkin terjadi. Tidak masuk akal.”


***

 Hong Kyu Tae menemui Heo Yeom Cakka. Ia berkata menerima perintah Raja untuk menyelidiki kematian Putri Mahkota 8 tahun lalu secara rahasia.
“Apa alasan Yang Mulia memberikan perintah ini karena ada sesuatu yang aneh dengan kematian Yeon Ify?”
“Saya minta maaf, Tuan. Tapi sebelum saya menerima perintah Raja, saya tidak bisa mengatakannya. Hampir tidak ada yang ingat kejadian 8 tahun lalu, jadi saya dengan tidak tahu malu bertanya pada anda. Tolong katakan apapun yang anda ketahui.”
“Karena aku pergi ke kediaman Paman untuk menghindari penyakit itu, aku hanya melihat penguburannya. Sebelum Yeon Ify meninggal, aku tidak bisa berada di sisinya.”
Hong minta maaf karena membuat Yeom Cakka harus mengingat kembali kenangan masa lalu yang menyedihkan.
“Jangan menyalahkan dirimu, sebaliknya, aku tidak bisa membantu, aku sungguh minta maaf.”
Pelayan keluarga Heo mengantar Hong pergi. Tapi Hong seperti mencekiknya dan berkata ingin tanya beberapa hal. Yeom Cakka ada di halaman dan mendengar sesuatu. Ia mengira itu Yang Myung Iel-gun, tapi ternyata seekor kucing. Yeom Cakka tidak tahu kalau Seol Zahra mengamatinya, ia berkata dalam hati, Tuan Muda..Agassi sudah mendapatkan ingatannya kembali. Apa kita semua bisa hidup bersama seperti sebelumnya?
Yeom Cakka menemui ibunya dan Ny. Heo mengumpulkan baju-baju bekas untuk disumbangkan ke Hwalinseo, kali ini ia ingin pergi sendiri.
Ny. Heo ingin ke Seohwalinseo kali ini. Yeom Cakka heran, apa ini karena gadis yang mirip dengan Yeon Ify itu.
Ny. Heo berkata meskipun bukan karena Yeon Ify, “Anak itu pasti punya orang tua. Dan orang tuanya pasti sedih melihatnya diperlakukan seperti itu. Aku ingin kesana untuk menghiburnya. Kenapa kau kesini?”
Yeom Cakka berkata kalau Raja mengeluarkan perintah untuk menyelidiki kematian Yeon Ify secara rahasia.
Hong Kyu Tae mengorek informasi dari pelayan keluarga Heo. Pria itu berkata, ia tidak tega mengatakan ini pada majikannya dan merahasiakannya sampai sekarang. “Sehari setelah pemakaman, saya pergi ke makam Nona dan ada jejak kalau makamnya digali dimana-mana, ini pasti perbuatan penjahat. Kasihan Nona kami..”
Pelayan itu melihat Seol Zahra , ia mengenalinya. “Bukankah..bukankah kau Seol Zahra ?”
Hong Kyu Tae mulai ingat Seol Zahra , saat masih mengenakan baju lelaki dan mencoba menghalangi petugas menahan peramal Alyssa. Hong tanya apa pelayan itu kenal gadis itu. Seol Zahra  melarikan diri. Pelayan itu menjawab, ia tidak yakin kalau gadis itu Seol Zahra .


***

Hong Kyu Tae menghadap Raja dan lapor semua temuannya. Raja terkejut, “Kau bilang makam Yeon Ify ditemukan bekas galian?”
“Ya, tapi sepertinya hanya pelayan Uibin yang mengetahuinya, tidak ada yang tahu. Ada sesuatu yang juga aneh.”
“Apa yang aneh?”
“Setiap kali saya menyelidiki satu tempat, ada seorang gadis yang selalu muncul.”
“Seorang gadis?”
“Benar. Saya bertemu dengannya di depan kediaman No Sanggung waktu itu. Saya juga bertemu dengannya hari ini di kediaman Uibin. Menurut pelayan keluarga, gadis itu adalah pelayan yang dulu melayani Nona mereka. Tapi..”
“Tapi..?”
“Dari yang saya tahu, gadis itu terbukti sebagai pelayan seorang peramal bernama Alyssa.”
Raja berkata ke Hyung Sun, “Cepat bawa Gukmu Seongsucheong kesini. Segera!”

Raja jalan dan memikirkan semua petunjuk, “Mantra, mayat yang tidak menjadi dingin, pemakaman yang terburu-buru, makam yang telah digali, pembunuhan yang tidak meninggalkan jejak, seongsucheong, Gukmu Jang, dan juga..disetiap tempat dimana kematian Yeon Ify diselidiki, terlihat pelayan peramal Alyssa. Sekarang, hanya tinggal satu lagi.”
Raja menemui Nok Young.
Nok Young berdiri membungkuk, “Anda datang, Yang Mulia.”


***

 Ratu Yoon semakin histeris dan sembunyi di sudut. Ia ketakutan pada sesuatu yang tidak kelihatan. Ny. Yoon (Ibu Ratu Yoon) mendampinginya, “Kenapa anda seperti ini? apa sebenarnya yang anda lihat? Yang membuat seluruh tubuh anda gemetaran seperti ini?”
“Heo...Heo Yeon Ify! Dia masih hidup..Eomeoni.”
“Darimana saya harus mengatakannya...anak itu, sudah meninggal 8 tahun lalu. Orang yang sudah dikubur dalam tanah, bagaimana dia..”
“Tidak salah, itu benar dia. Ada di dekatku. Ada di dekat Yang Mulia. Aku tidak pernah mengira kalau ia begitu dekat denganku, dia pasti kesini untuk mengusirku dan mengambil kembali statusnya ibu.”
Ny. Yoon minta Ratu untuk tetap kuat, “Sejak semula, posisi ibu negara adalah milik anda. Anda tidak dengan paksa mengambilnya. Anda selalu berpikir kalau itu diambil dengan paksa. Apa itu sebabnya anda sering melihat sesuatu?”
Ratu Yoon teriak, “Ini bukan ilusi! Ibunya bingung, Yang Mulia! ada apa sebenarnya dengan anda?  Aku tahu semua! Ayahlah..Ayahlah yang membunuh Yeon Ify. Agar aku bisa menjadi Putri Mahkota. Ayah..”
Ibunya minta Ratu tetap tutup mulut. “Meskipun itu benar, anda tidak boleh mengatakan sepatah katapun. Tolong, percayalah pada Ayah anda.”
Perdana Menteri Yoon masuk dan Ratu semakin histeris, ia teriak mengusir ayahnya. “Pergi! Pergi!!”
“Yang Mulia.” Yoon duduk sendiri dan tetap berpikir keras, dimana ia pernah melihat Alyssa sebelumnya. Yoon masih penasaran. Lalu ia ingat, saat mendiang Raja bertemu dengan putrinya dan juga Putri keluarga Heo lalu tanya dari keluarga mana Yeon Ify.
“Saya putri Kepala Sarjana, Heo Yeon Ify.”
Yoon sadar, “Anak itu ternyata masih hidup. Apa yang terjadi..apa mungkin? Apa mungkin ini perbuatan Gukmu, Jang?”


***

 Raja berkata ke Nok Young, ia akan mengajukan pertanyaan, “Dan jika Kau tidak segera menjawab atau main-main dengan jawabannya. kau akan segera dihukum, mengerti?”
“Silahkan bertanya.”
“Peramal Alyssa, apa dia benar adalah putri spiritualmu?”
“Ya.”
“Kapan kau mengambilnya sebagai putri spiritual?”
“8 tahun yang lalu.”
“Peramal yang memutuskan hubungan dengan masa lalunya, apa sengaja untuk melupakan masa lalu, atau itu karena mereka tidak bisa ingat masa lalunya?”
“Kehidupan masa lalu peramal, biasanya sengaja diputuskan oleh mereka sendiri dan terkadang...ada peramal yang memiliki pengalaman kematian dan melupakan kenangan masa lalu setelah mereka dilahirkan kembali.”
“Seperti, penderitaan karena dikubur hidup-hidup? Lalu..bagaimana nasib peramal itu? Apa dia bisa mendapatkan kembali ingatannya, atau..sampai hari ini, dia masih tidak tahu siapa dirinya? Pertanyaan terakhir. Peramal itu..apa nama peramal itu...adalah Alyssa?”
Raja menangis, “Jawab aku! Apa peramal bernama Alyssa itu adalah Heo Yeon Ify yang meninggal 8 tahun yang lalu?”
Nok Young menutup matanya, ia mengangguk, berarti Ya. Raja syok dan gemetaran. Raja jalan keluar dengan terhuyung-huyung. Raja jalan keluar diikuti Hyung sun dan Alvin. Raja ingat semua kata-kata kejam yang ia katakan pada Alyssa ; beraninya kau menyentuhkan tangan pada Raja padahal kau bukan manusia. Apa karena aku membiarkanmu disisiku, apa kau pikir aku juga memberikan hatiku? Kau hanyalah sebuah jimat, tidak lebih tidak kurang.
Raja berlutut dan menangis sambil memegang dadanya. Hyung sun ikut berlutut sambil menangis bersama Raja. Lalu semua siksaan yang dialami Alyssa dan bagaimana Raja memalingkan muka dari Alyssa. Bagaimana Raja minta Alyssa tidak mendekatinya, jika Alyssa melanggar, ia tidak akan mengampuninya.
Raja memukuli dadanya sendiri, tidak bisa dikatakan seperti apa penyesalannya. Tubuh siapa yang ia ijinkan disiksa habis-habisan. Raja ingat saat tanya, apa peramal Alyssa adalah Heo Yeon Ify yang meninggal 8 tahun lalu. Raja teriak sambil menangis, “Yeon Ify- ya!!!”



****
Source : Kadorama-recaps.blogspot.com
Posted : June 23, 2012
Edited : August 11, 2012


No comments:

Post a Comment