The Moon That
Embraces the Sun 16
Beberapa saat sebelum Alyssa
menghadap Ratu Yoon. Ia ingat percakapannya dengan Seol Zahra . Alyssa tanya
siapa orang yang dipilih menggantikannya sebagai Putri Mahkota.
“Gadis yang menjadi teman belajar Nona, Putri Menteri
Yoon.”
“Apa diadakan pemilihan ulang?”
“Tidak, saya tidak yakin apa yang terjadi. Tapi mendiang
Raja tidak mengadakan proses seleksi lagi, dan langsung menunjuk dia sebagai
Putri Mahkota.” Alyssa sekarang mulai curiga.
***
Yang Myung Iel berkata ia siap membuang
statusnya sebagai Pangeran dan memilih gadis itu.
“Boleh saya tanya, Yang Mulia, apa anda bisa menyerahkan
posisi anda sebagai Raja? Jika saya melakukan apa yang diperintahkan Yang Mulia
dan meninggalkannya, apa Yang Mulia akan bisa melindunginya?”
“Hyungnim.”
“ Yang Mulia tidak bersedia kehilangan apapun, dan tidak
bersedia membiarkan siapapun mengambil apapun. Bagaimana anda bisa melindungi
orang?”
“Hyungnim.”
“Dia tidak melakukan kesalahan dan akhirnya menjadi
kriminal, hanya memberinya penderitaan, apa yang sebenarnya bisa Yang Mulia
lakukan untuknya?”
“Cukup, jangan mengatakannya lagi.”
“Yang Mulia...Yeon Ify..apa Yang Mulia bisa
melepaskannya? Saya bisa. Tapi Yang Mulia pasti tidak bisa melakukan itu.”
***
Alyssa menghadap Ratu Yoon dan menghormat, ia
mengangkat wajahnya dan membuat Ratu syok.
Ratu ketakutan. “Kau..kau..kenapa
kau kesini?”
Alyssa menjawab dengan tenang, “Saya dengar Yang Mulia
Ratu memanggil saya.”
Ratu bicara sendiri, seperti ketakutan, “Tidak mungkin.
Tidak mungkin ini kau? Tidak, tidak mungkin. Itu tidak mungkin..”
Alyssa menikmati saat ini, ia dengan wajah polos berkata,
“Heo..Yeon..Ify.. Apa saya sangat mirip dengan gadis itu?”
Ratu terkejut, “Apa?”
“Banyak orang telah salah
mengira saya sebagai Heo Yeon Ify. Tapi, saya hanya peramal biasa, bernama Alyssa.”
“Sekarang sudah tidak apa-apa,
kau boleh pergi.”
“Apa saya boleh mengajukan satu
pertanyaan sebelum saya pergi? Di Paviliun Bulan Tersembunyi, saya..melihat roh Heo Yeon Ify. Roh itu
mengatakan pada saya jika saya bisa bertemu Yang Mulia Ratu, saya harus
mengatakan pada anda untuk tidak terperangkap dalam ketakutan dan dia
mengharapkan kebahagiaan anda.”
Ratu keceplosan, “Itu tidak mungkin. Tidak ada alasan dia
berkata seperti itu!”
Ratu teriak pada Jo Sanggung, “bawa keluar gadis ini
sekarang! cepat!”
Alyssa memandang Ratu sekali lagi sebelum keluar bersama
Jo Sanggung. Ratu histeris lagi.
Diluar, Alyssa minta Jo Sanggung masuk saja menenangkan
Ratu, “Saya akan diam-diam keluar dari istana.”
“Jangan sampai keberadaanmu
diketahui orang.”
“Jika itu terjadi, bagaimana
saya berani hidup..”
Setelah sendirian, Alyssa merasa
aneh, ia tidak melihat sinar terang dari mata Bo Kyung Shilla seperti sebelumnya,
tapi justru ketakutan yang terlihat. Tapi mengapa? Ratu Yoon teriak-teriak
stres.
Jo Sanggung bingung, “Yang Mulia sebenarnya kenapa?
Kenapa anda seperti ini?”
Ratu terus saja bicara, “Bukan..itu bukan dia..”
Ratu ingat saat remaja dan ia tanya apa ayahnya membunuh
Heo Yeon Ify. Lalu Menteri Yoon menjawab, “Bukankah
kau berkata ingin memenangkan hati Putra Mahkota, iya kan? Jadi mulai sekarang
kau tidak boleh memiliki rasa kasihan atau bersalah. Kau harus ingat betapa
marah dan terhinanya dirimu saat mereka mengambil apa yang menjadi milikmu.
Jika kau tidak mengerti ini, maka berhenti menginginkan posisi ini.”
Ratu Yoon menangis, “Tidak..ini tidak mungkin. Dia sudah
mati.”
***
Alyssa jalan ke arah Paviliun Bulan
Tersembunyi, ia ingat isi surat Putra Mahkota Rio, “Mulai hari ini..akan dimulai pelajaran yang padat. Meskipun sepi dan
menyulitkan, tapi karena ini kau, Yeon Ify..aku percaya kau akan bertahan
sampai akhir.”
Alyssa menangis. lalu ia masuk ke dalam paviliun dan
melihat-lihat. Alyssa sampai di kamarnya dan ia membuka jendela. Raja sudah
berdiri di sana! Melihat tajam ke arah Alyssa. Alyssa segera menutup jendela. Alyssa
ingat isi surat PM Rio, “Apa kau menangis
karena kau meninggalkan keluargamu? Jika benar, bukalah jendela dan lihatlah.”
Alyssa membuka jendela lagi, tapi Raja sudah pergi. Alyssa
keluar seperti waktu itu, ia mencari Raja, tapi tidak menemukan Raja. Alyssa
tampak sedih. Ini adalah pertama kali Alyssa bertemu Raja sebagai Yeon Ify
setelah 8 tahun.
Raja muncul, “Kenapa kau disini? Katakan padaku. Kau
seharusnya ada di Seohwalinseo, kenapa kau ada disini?”
Alyssa berkata, “Saya mendapat perintah memasuki istana, tapi
saat saya pulang ia tersesat, tidak..tanpa sadar..sinar bulan membawa saya ke
sini. Maafkan saya Yang Mulia. Ini adalah tempat yang sangat berharga bagi Yang
Mulia. Saya akan pergi sekarang.”
Alyssa jalan pergi, tapi Raja menahan tangannya, tanpa
melihat ke arah Alyssa.
“Apa tubuhmu ..tidak apa-apa?”
“Saya tidak apa-apa.” Raja tanya apa sulit tinggal di
Hwalinseo. Alyssa berkata tidak. Raja menawarkan lokasi baru jika Alyssa mau.
Raja bisa mengirim Alyssa pergi ke tempat lain dimana tidak ada orang yang
mengenalnya.
Alyssa menolaknya, “Bagaimana Yang Mulia bisa menggunakan
kekuasaan anda untuk masalah remeh ini? Yang Mulia tidak perlu melakukan itu.”
Alyssa dalam hati berkata, “ Jika anda melakukan itu, saya tidak akan bisa melihat Yang Mulia lagi.”
“Apa kau mau menjalani hukuman
yang bukan bagianmu?”
“Bagaimana anda bisa berkata
saya tidak bersalah?”
Alyssa berkata lagi dalam hati, “Bagaimana saya bisa membayar kesalahan karena tidak mengenali anda
saat pertama bertemu?”
“Apa itu artinya kau benar-benar
berniat merayu anggota keluarga Raja?”
Alyssa tidak menjawab dan hanya minta Raja untuk tetap
teguh, “Jangan membiarkan perasaan kasihan menghanyutkan hati anda lagi.”
“Kau seharusnya pergi. Saat kau pergi, jangan
muncul di depanku lagi.” Alyssa menangis diam-diam, Raja jalan pergi. Alyssa
memandangi Raja sambil menangis.
***
Alyssa jalan ke Seohwalinseo. Nok Young sudah
menunggunya. Alyssa tampak marah melihatnya. Ia tidak memanggil Nok Young
dengan panggilan Shinmu lagi, tapi dengan dingin tanya kenapa Nok Young kesini.
Nok Young yang sepertinya sudah
tahu kalau ingatan Yeon Ify sudah pulih menjawab dengan sopan, “Karena anda
tidak datang mencari saya, Agassi, jadi saya datang menemui anda.”
“Aku punya alasan tidak mencarimu, tolong
kembali.”
Nok Young berkata Raja
memanggilnya dan sebelum ia bertemu Raja maka urutan yang benar adalah bertemu Alyssa
dulu. “Jadi saya datang menemui anda.”
Nok Young berkata dia tidak punya pilihan selain
mengikuti perintah Ibu Suri saat itu dan ia juga tidak bisa mengabaikan
permintaan terakhir temannya yang hampir meninggal untuk melindungi Yeon Ify. “Jadi..saya membunuh anda, Agassi dan
juga..saya membuat anda hidup kembali. Apapun hukuman yang akan anda berikan,
saya siap menerimanya.”
Alyssa marah, “Tapi ada satu hal yang tidak bisa
kumaafkan, dan satu hal yang tidak mungkin kumengerti. Kenapa kau menipu
ayahku?”
Nok Young tahu Tuan Heo adalah pria yang sangat terhormat
bagaikan bambu (teguh) dan jika ia mengatakan yang sebenarnya, dia mungkin
tidak akan setuju ikut dalam konspirasi ini.
“Seharusnya kau membunuhku saja.”
“Agassi.”
“Ayahku tersiksa oleh rasa
bersalah karena percaya kalau dia telah membunuh putrinya, jadi dia bunuh diri.
Tidak, saat aku meminum obat itu, dia sudah meninggal. Obat yang menyelamatkan
nyawaku menjadi racun untuk ayahku. Apa kau mengerti? Kau tidak membunuhku, kau
membunuh ayahku.”
Nok Young tampak terkejut, ia
tidak tahu tentang ini.
“Air mata darah keluargaku dan
Yang Mulia selama 8 tahun ini..bagaimana kau akan membayarnya? Katakan padaku,
selama 8 tahun ini, kenapa kau tetap diam dan tidak mengatakan apapun?”
Nok Young memberikan penjelasan, “Menyelamatkan orang
dengan cara itu, perlu sebuah pengorbanan. Dalam obat anda, Agassi, kekuatan
untuk mencelakai anda membutuhkan seorang gadis yang masih suci dengan
keinginan yang sangat kuat. Gadis itu, demi mendapatkan yang ia inginkan, akan
menjadi persembahan dan berdoa untuk kematian anda.”
Alyssa terperanjat, “Gadis itu..apakah dia adalah Yang
Mulia Ratu?”
Nok Young hanya menggelengkan kepala. Alyssa mengerti
bahwa gadis itu bukan Ratu, “Lalu siapa?”
Alyssa ini pintar, ia segera menggabungkan keterangan
dari Seol Zahra bahwa malam itu, Tuan Putri berkunjung ke Paviliun tapi Putri
tidak masuk ke dalam dan hanya menanyakan kesehatannya lalu segera pergi.
Alyssa tidak percaya, “Tuan Putri? Apa mungkin..apa
mungkin..”
Nok Young
membenarkan, “Gadis itu adalah Tuan Putri.”
***
Putri Min Agni duduk sendiri dalam kegelapan,
ia ingat cerita ibu mertuanya tentang kematian Tuan Heo. Min Agni merasa
bersalah dan menangis. Ia ingat saat pertama kali bertemu Yeon Ify. Min Agni
tanya siapa diantara mereka yang adalah adik Guru Heo dan Min Agni memuji Yeon Ify.
Min agni ingat saat Neneknya membujuknya, “Bangun, Putri. Sudah berapa hari
ini?”
“Nenek, tolong bujuk Aba Mama
untuk mengijinkan saya menikah dengan Guru Heo.”
Lalu Neneknya tanya, apa Min Agni sangat menyukai Guru
Heo. Min Agni membenarkan, “Jika bukan dia maka ia akan mati.”
Neneknya menghela nafas, “Yang Mulia tidak akan
mengijinkan itu, apa yang akan kita lakukan dengan Tuan Putri kita yang malang
ini?”
Nenek membujuk Min Agni, “Sudah..sudah..tolong berhenti
menangis, Tuan Putri. Untuk mendapatkan Guru Heo bukannya tidak mungkin.”
Min Agni semangat. “Lalu bagaimana caranya?”
“Jadi, apa Tuan Putri akan membantu Nenek?”
Min Agni menangis mengingat itu semua, ia gemetaran. Lalu
saat upacara selesai dan Neneknya tanya, “Oh sayang..apa kau ketakutan?
Sekarang kau akan mendapat yang kau inginkan, semuanya sudah selesai sekarang,
kau bisa tenang.”
Yeom Cakka memanggil Min Agni, “Tuan
Putri, apa mungkin kau sudah tidur?”
Min Agni berdiri dan tersenyum, “Belum suamiku.”
Yeom Cakka masuk dan terkejut melihat Min Agni menangis, “Kau
habis menangis?”
Min Agni menyangkal dan tanya kenapa Yeom Cakka kesini.
Yeom Cakka mencemaskan istrinya, yang tidak beranjak dari kamar sejak pulang
dari makam ayahnya.
Min Agni menangis lagi. Yeom Cakka bingung, “kenapa? Apa
ada perkataanku yang salah?”
Min Agni berbohong dan berkata ia mimpi buruk, ia mimpi
Yeom pergi meninggalkannya. Setelah melihat Yeom Cakka sekarang, Min Agni merasa lega.
Yeom Cakka memeluk Min Agni, “Aku dalam masalah.”
Min Agni Tanya, “Apa terjadi sesuatu?”
“Aku sudah pernah mengatakan kalau kau paling cantik jika
tersenyum, tapi sekarang saat menangis kau juga tampak cantik. Bukankah ini
masalah besar?”
Min Agni minta maaf.
Yeom Cakka heran, “Maaf untuk apa?”
“Segalanya.” kata Min Agni, “Untuk semuanya.”
Yeom Cakka berkata akan menjaga Min Agni sepanjang malam,
“Kau bisa tidur tanpa merasa cemas.”
“Benarkah kau akan tetap di sampingku?”
“Aku janji, jadi tidurlah dengan nyenyak.”
***
Nok Young masih melanjutkan penjelasannya,
mengambil bagian dalam pembunuhan Putri Mahkota dengan ilmu sihir adalah
kejahatan yang tidak termaafkan. “Jika keterlibatan Tuan Putri terungkap, Yang
Mulia tidak punya pilihan selain menghukumnya. Lebih jauh, keluarga Tuan Putri
seperti Uibin (Yeom) juga akan di-cap sebagai penjahat. Itulah mengapa mereka
menggunakan Tuan Putri sebagai persembahan. Agar Yang Mulia dan anda, Nona
tidak bisa mengungkap kebenarannya. Anda hanya bisa membantu menutupinya.”
Alyssa tampak
bingung, “Lalu..apa yang harus kulakukan?”
“Anda harus memilih. Untuk
mengungkap kebenarannya dan kembali ke sisi Yang Mulia atau menutupi semuanya
dan melanjutkan hidup seperti ini.”
“Apakah ini alasanmu tutup mulut
selama 8 tahun?”
Nok Young berkata
“Sebelum saya menghadap Yang Mulia besok, saya datang untuk mengetahui apa yang
anda pikirkan, Agassi. Saya akan mengikuti apapun yang anda inginkan.”
Alyssa tidak tahan lagi, ia segera keluar dan menangis.
Nok Young mengikutinya, tapi berhenti di depan pintu.
***
Yang Myung Iel-gun menghadang Menteri
Keuangan. Menteri terkejut, “Yang Myung Iel-gun, apa yang anda lakukan pada
bawahan anda?”
Menteri berkata kalau Yang Myung salah paham. Yang Myung
minta Menteri membuat pilihan. Yang Myung Iel tidak akan menanyakan berapa
banyak uang yang sudah digelapkan, “Disaat aku masih bicara baik-baik padamu.
Tapi kau harus mengirim kembali persediaan medis ke Seohwalinseo.”
Yang Myung Iel mengancam, “Jika tidak..aku akan
melaporkan pada Yang Mulia semua korupsimu.”
Raja datang dan tanya, “Apa yang ingin kau laporkan
kepadaku?”
Yang Myung berkata bukan masalah besar. Raja tanya, “kenapa
kau masuk ke istana Kakak?”
“Tidak ada alasan khusus.”
“Para menteri tampaknya sangat
sibuk dengan urusan pemerintahan sampai ia tidak tahu kondisi menyedihkan
Hwalinseo. Jadi saya datang untuk mengingatkannya.”
Raja mengingatkan Yang Myung Iel, kalau ini tidak pantas
baginya. “Pangeran tidak memiliki suara politik, apa kau sudah lupa itu?”
Yang Myung Iel tahu itu dan ia hanya ingin menunjukkan
sesuatu, ia juga tidak tertarik terlibat dalam masalah politik.
“Menunjukkan apa?”
“Apa arti Hwalinseo? Kata pertama artinya
menyelamatkan dan kata kedua berarti orang/masyarakat. Jadi Hwalinseo adalah
suatu tempat untuk menyelamatkan orang. Tapi sekarang, sepertinya Hwalinseo
berarti sebuah tempat untuk membunuh orang. Persediaan media dan tenaga manusia
dikorupsi oleh para menteri yang korup yang biasa memenuhi kantung mereka
sendiri. Para tabib dan perawat yang seharusnya menolong masyarakat justru
dipekerjakan oleh pada bangsawan sebagai tabib atau perawat pribadi mereka.”
Raja berkata ia tidak mengira, kakaknya yang selalu
jalan-jalan ke gunung memperhatikan masalah rakyat miskin. Yang Myung Iel mengingatkan,
“Yang Mulia seharusnya ingat untuk seperti Liu Bang (Gaozhu, Kaisar pertama
Dinasti Han-Cina), yang pernah berkata kalau semua makhluk seharusnya bisa
makan. Karena bagi rakyat, makanan adalah yang paling utama. Saya paling takut
kalau rakyat tidak akan memiliki cukup makanan dan pakaian hangat. Ini akan
berdampak pada kekuatan Yang Mulia sebagai penguasa. Ini adalah nasihat saya
untuk anda.”
“Dengan kata lain, apa kau berkata kalau aku
sekarang ini tidak cakap memimpin negara dan akan menyebabkan negri ini
tercebur dalam krisis? Apa itu maksudmu?”
“Saya mengatakan ini dengan niat baik. Saya
minta maaf, tolong jangan salah paham.”
Raja menghadiri sidang dan marah-marah, “Hwalinseo
digunakan untuk merawat orang sakit dan kalian semua berani menggunakannya
untuk beternak tikus! Tikus ini bicara tentang koruptor. Para menteri yang
melakukan korupsi. Atau lebih baik berkata kalau tikus-tikus itu masuk dan
keluar gudang bulog? (Gudang beras negara, ya mirip-mirip bulog._.) Ternyata
itu segerombolan tikus dengan nafsu serakah akan persediaan Hwalinseo.
Benar-benar tidak berperasaan dan tidak manusiawi.”
Para menteri tidak terima dikatakan seperti itu, “Itu
terlalu kasar, saya minta anda menarik kata-kata anda.”
“Mana kata-kataku yang salah? Menambahkan batu ke dalam
jatah beras demi mempertahankan beratnya. Mungkin kita harus memisahkan beras
dari banyak batu setelah dimasak jadi bubur. Gosip kalau banyak orang tidak
bertahan setelah makan bubur dari dinas sosial telah menyebar ke seluruh
negeri. Apa kalian ingin pasien di Hwalinseo dibiarkan mati?”
Menteri membela diri, “Yang Mulia, Hwalinseo sering
bergantung pada pajak yang dibayar para peramal untuk mempertahankan
operasinya. Tidak banyak dana yang didapat, bagaimana kami bisa menggunakan
uang dari dana publik untuk Hwalinseo? Sesuai dengan perintah Yang Mulia, dana
darurat membutuhkan penyesuaian biaya. Jadi, kita harus menaikkan pajak dari
peramal, tapi ini juga sulit.”
Raja tetap marah, “Hanya bergantung pada pajak dari
peramal untuk menjalankan Hwalinseo itu tidak masuk akal. Bahkan jika kita
harus mengurangi pengeluaran Keluarga Raja, dan juga gaji pejabat tinggi,
masalah ini harus diselesaikan. Jika..orang-orang dengan nafsu serakah yang
mengambil dana darurat masih ada dan juga...selama proses ini masih melakukan
korupsi dan menerima suap, dia harus dihukum.”
Raja kembali ke kamarnya dengan kesal.
Jang Nok Young sudah menunggunya, “Anda
mencari saya, Yang Mulia?”
***
Ibu Suri Tua terkejut, “Gukmu
Seongsucheong masuk ke Daejeon?”
Bak sanggung membenarkan. “Sepertinya
Yang Mulia telah mencoba memanggilnya beberapa kali.
“Ibu Suri Tua minta Bak Sanggung
segera ke Daejeon dan jika Gukmu Jang keluar, “Segera bawa dia kesini.”
***
Raja berkata, “Kau pernah bilang kalau ia
meninggalkan Seongsucheong untuk sementara waktu, kapan itu?”
“Itu 8 tahun yang lalu.”
Raja berpikir, “8 tahun
lalu..bukankah itu saat Putri Mahkota meninggal dunia?”
Lalu ia Tanya, “Apa ada alasan khusus kenapa kau
meninggalkan Seongsucheong?”
“Saat itu kekuatan spiritual
saya tidak sebaik sebelumnya. Untuk mengembalikan kekuatan itu saya pergi ke
gunung untuk berdoa.”
Raja heran, “Apa yang membuat kekuatanmu tiba-tiba
menurun?”
Nok Young ingin tahu apa sebenarnya maksud Raja. Raja
ingin tahu, “Apa mungkin menggunakan mantra untuk membunuh seseorang?”
“Tidak mungkin.”
“Tidak mungkin mengambil nyawa
orang dengan mantra.” Lanjut Nok Young.
“Dengan mantra bukannya tidak mungkin mengambil nyawa
orang, tapi ini berarti kalau orang yang melakukan mantra itu juga akan
meninggal. Sihir hitam digunakan untuk menghancurkan hidup seseorang
membutuhkan kehidupan lain sebagai kompensasinya. Siapa yang bersedia
mengorbankan nyawanya untuk menggunakan metode itu? Jadi, saya tidak melakukan
sihir itu.” Jelas Nok Young. (Dengan kata lain, kalau Nok Young masih hidup,
berarti Putri Mahkota juga masih hidup.)
“Apa semua kata-katamu itu
benar?”
“Saya hanya mengatakan yang
sebenarnya, jika saya pernah mengirim mantra untuk seseorang agar ia meninggal,
maka saya juga sudah menjadi mayat. Karena saya masih hidup, maka itu artinya,
tidak ada orang yang telah meninggal karena mantra saya.”
Nok Young jalan keluar dan ia
ingat permintaan Alyssa, “Jangan katakan
apapun pada Yang Mulia. Aku tidak mau, jika karena aku..ia akan sekali lagi
menderita.”
Bak Sanggung menemui Nok young dan berkata
kalau Ibu Suri Tua memanggilnya. Nok Young menghadap Ibu Suri Tua dan sesuai
perkiraan, Ibu Suri pasti ingin tahu kenapa Raja memanggilnya ke Daejeon. Nok
Young berkata Raja hanya ingin mengenalnya karena Pemimpin Seongsucheong
berubah. Ibu Suri Tua marah, ia tahu Nok Young bohong.
Raja tidak pernah tertarik dengan Seongsucheong. Ibu Suri
Tua yakin ada alasan lain kenapa Raja memanggil Nok Young.
“Ini karena anak angkat
spiritual saya.”
“Apa maksudmu anak yang dikirim
ke Seohwalinseo? Kenapa Raja menanyakan anak itu? Apa mungkin Yang Mulia
menginginkan anak itu disampingnya lagi?” Nok Young berkata Raja hanya ingin
menekan gosip yang menyebar karena anak itu. Jadi Raja memanggil Nok Young
untuk mendisiplinkan anak buahnya di Seongsucheong.
“Memerintahmu untuk
mendisiplinkan mereka? Apa hanya itu?”
“Bagaimana saya berani berbohong
pada Yang Mulia?”
“Kau berbeda sejak hari dimana
kau mengancamku.” Nok young berkata saat itu anak angkatnya hampir mati, “Saya
tidak sabar dan melakukan kejahatan. Saya akan memberikan seluruh hidup saya
pada anda Yang Mulia. Saya harap anda bisa bermurah hati memaafkan saya.”
Ibu Suri Tua mengingatkan, Nok Young tidak boleh
membiarkan anak itu menjadi masalah untuk Yang Mulia. Nok Young mengerti. Nok
Young berkata dalam hati, “Apa anda tahu
Yang Mulia? semakin anda mencoba menghentikannya, semakin anda membantu kedua
orang itu, bukankah itu benar-benar ironis?”
***
Raja jalan dan berpikir, “Gukmu Jang selalu mendapat kepercayaan Nenek, dan Nenek ingin
keluarganya menjadi Putri Mahkota, jadi dia memerintah Gukmu Jang untuk
membunuh Yeon Ify.”
Lalu Raja ingat kata-kata Jang, “Jika dia menyerang orang
dengan ilmu sihir sampai orang itu meninggal, maka Jang Nok Young juga akan
menjadi mayat.” Tapi karena saya masih
hidup, lalu itu berarti, tidak ada orang yang meninggal karena mantra saya.
Raja berpikir, “Artinya karena orang yang mengucapkan
mantra masih hidup maka orang yang mendapatkan mantranya juga mungkin masih
hidup.”
Raja ingat kata-kata Hong Kyu Tae, dua jam setelah meninggal, mayatnya masih sangat hangat.
Raja terperanjat dengan pengertian baru, mungkin Yeon Ify
masih hidup.
***
Anak perempuan yang waktu itu
diselamatkan Yang Myung Iel dll di Seohwalinseo bersikap apatis dan menolak
makan. Para perawat minta Alyssa mengurusnya. Alyssa membujuk Gu Sun makan,
tapi anak itu menolak.
Alyssa tanya apa Gu sun ingin mati,
“Katakan saja padanya. Aku akan menjaga rahasiamu. Kenapa kau ingin mati?”
Gu sun akhirnya berkata “Meskipun ia hidup, orang tuanya
tidak akan bahagia. Mereka sangat miskin, jadi kalau satu anggota keluarga
pergi, maka beban mereka akan bertambah ringan.”
“Bagaimana kau bisa berkata seperti itu? Ayahmu
menggendongmu yang sekarat dan ia jalan sejauh 10 mil untuk sampai kesini, demi
putrinya. Agar anaknya bisa hidup, bagaimana mungkin mereka tidak bahagia?”
“Kalau aku mati, orang tuaku tidak perlu bekerja keras
lagi.”
Alyssa merasa sedih, Gu sun ini mirip dengannya.
Alyssa berkata “Saat itu aku masih terlalu muda dan
kukira kalau aku mati, maka keluargaku akan hidup bahagia, selama aku
menghilang maka itu cukup.. Tapi ..jika satu hari..tiba-tiba putri yang mereka
sayangi tidak hidup lagi, orang tua mana yang tidak akan bersedih? Apapun yang
terjadi, kalian harus hidup bersama. Itulah keluarga. Jangan berpikir ingin
mati atau menjadi pengecut lagi.”
Gu sun memeluk Alyssa dan keduanya menangis. Yang Myung
Iel-gun yang kebetulan datang mendengar perkataan Alyssa.
Ia terkejut, dan berkata dalam hati, “Kumohon...katakan kalau kau bukan dia. Katakan kalau kau ..bukan Heo
Yeon Ify. Katakan kalau kau tidak punya hubungan apapun dengan Yang Mulia.”
Alyssa berdiri dan terkejut melihat Yang Myung Iel. “Tuan
kapan anda datang?”
Yang Myung Iel berkata baru saja. Pelayannya masuk
membawa banyak barang. Yang Myung Iel minta pelayannya menunggu sebentar. Yang
Myung Iel membawa banyak barang. Ia bercanda dan berkata ingin pamer sedikit
tentang kekayaan-nya. Alyssa memandang Yang Myung Iel dengan tatapan tidak
percaya.
“Kau lihat apa? setelah kau tahu
kalau aku kaya, apa kau tertarik padaku?”
Yang Myung Iel membawakan Alyssa buku-buku pengobatan, “Jika
kau membacanya, pasti akan berguna.”
Alyssa senang sekali, ia akan mempelajarinya, “Apa saya
boleh menerimanya?”
Yang Myung Iel berkata ia membawa ini semua untuk Alyssa.
“Yah kalau kau tidak mau menerimanya, bakar saja seperti kayu bakar.”
Alyssa segera mengambil bukunya, “Saya akan menerimanya.”
Yang Myung Iel berkata, “Seharusnya dari tadi.”
Yang Myung Iel memandangi Alyssa. Alyssa mengangkat
wajahnya dan Yang Myung Iel pura-pura sedih berpisah dengan barang-barangnya. “Biasanya
aku emosional kalau berpisah dengan barang-barangku.” Yang Myung Iel mengambil
hanbok dan berkata “Terutama ini, kalau aku mengenakan ini, semua wanita akan
jatuh hati padaku dan pingsan.”
Alyssa heran, itu kan hanbok wanita. “Apa anda juga
pura-pura jadi wanita?”
“Ini..kalau kau mau ambil saja.”
“Benarkah? Saya bisa memberikan ini untuk Jansil Via.”
Yang Myung Iel melarangnya, “Sebenarnya...aku ingin
mengajakmu ke satu tempat, jadi aku khusus membuatnya sesuai dengan warna
kulitmu. Jadi kau tidak akan sama dengan wanita lain.”
“Tempat yang ingin anda kunjungi bersama saya? Tempat apa
itu?”
“Rumah teman baikku, juga rumah guru yang kuceritakan
padamu.” Yang Myung Iel mengamati reaksi Alyssa. Alyssa memalingkan mukanya, ia
tampak terperanjat, karena itu rumah orang tuanya.
***
Raja merenungkan semuanya. Jika Yeon Ify masih
hidup kenapa tidak muncul di depannya. Kenapa? Raja ingat saat pertama bertemu Alyssa,
saat itu Raja lari mengikuti bayangan Yeon Ify remaja dan bertemu Alyssa. Lalu
saat ia memberikan nama Alyssa padanya. Raja ingat saat ia tanya siapa Alyssa
sebenarnya, Alyssa berkata dia bukan orang yang diinginkan Raja. Bagaimana Alyssa
selalu berkata ia bukan Heo Yeon Ify.
Raja bingung, “Kenapa dia
bersikap seolah tidak mengenalku,”
Raja yakin Alyssa tidak berbohong. Raja harus memastikan
kuburan Yeon Ify, “Ini tidak mungkin terjadi. Tidak masuk akal.”
***
Hong Kyu Tae menemui Heo Yeom Cakka. Ia
berkata menerima perintah Raja untuk menyelidiki kematian Putri Mahkota 8 tahun
lalu secara rahasia.
“Apa alasan Yang Mulia
memberikan perintah ini karena ada sesuatu yang aneh dengan kematian Yeon Ify?”
“Saya minta maaf, Tuan. Tapi
sebelum saya menerima perintah Raja, saya tidak bisa mengatakannya. Hampir
tidak ada yang ingat kejadian 8 tahun lalu, jadi saya dengan tidak tahu malu
bertanya pada anda. Tolong katakan apapun yang anda ketahui.”
“Karena aku pergi ke kediaman
Paman untuk menghindari penyakit itu, aku hanya melihat penguburannya. Sebelum
Yeon Ify meninggal, aku tidak bisa berada di sisinya.”
Hong minta maaf karena membuat Yeom Cakka harus mengingat
kembali kenangan masa lalu yang menyedihkan.
“Jangan menyalahkan dirimu, sebaliknya, aku tidak bisa
membantu, aku sungguh minta maaf.”
Pelayan keluarga Heo mengantar Hong pergi. Tapi Hong
seperti mencekiknya dan berkata ingin tanya beberapa hal. Yeom Cakka ada di
halaman dan mendengar sesuatu. Ia mengira itu Yang Myung Iel-gun, tapi ternyata
seekor kucing. Yeom Cakka tidak tahu kalau Seol Zahra mengamatinya, ia berkata
dalam hati, Tuan Muda..Agassi sudah
mendapatkan ingatannya kembali. Apa kita semua bisa hidup bersama seperti
sebelumnya?
Yeom Cakka menemui ibunya dan Ny. Heo mengumpulkan
baju-baju bekas untuk disumbangkan ke Hwalinseo, kali ini ia ingin pergi
sendiri.
Ny. Heo ingin ke Seohwalinseo kali ini. Yeom Cakka heran,
apa ini karena gadis yang mirip dengan Yeon Ify itu.
Ny. Heo berkata meskipun bukan karena Yeon Ify, “Anak itu
pasti punya orang tua. Dan orang tuanya pasti sedih melihatnya diperlakukan
seperti itu. Aku ingin kesana untuk menghiburnya. Kenapa kau kesini?”
Yeom Cakka berkata kalau Raja mengeluarkan perintah untuk
menyelidiki kematian Yeon Ify secara rahasia.
Hong Kyu Tae mengorek informasi dari pelayan keluarga
Heo. Pria itu berkata, ia tidak tega mengatakan ini pada majikannya dan
merahasiakannya sampai sekarang. “Sehari setelah pemakaman, saya pergi ke makam
Nona dan ada jejak kalau makamnya digali dimana-mana, ini pasti perbuatan
penjahat. Kasihan Nona kami..”
Pelayan itu melihat Seol Zahra , ia mengenalinya. “Bukankah..bukankah
kau Seol Zahra ?”
Hong Kyu Tae mulai ingat Seol Zahra , saat masih
mengenakan baju lelaki dan mencoba menghalangi petugas menahan peramal Alyssa.
Hong tanya apa pelayan itu kenal gadis itu. Seol Zahra melarikan diri. Pelayan itu menjawab, ia tidak
yakin kalau gadis itu Seol Zahra .
***
Hong Kyu Tae menghadap Raja dan
lapor semua temuannya. Raja terkejut, “Kau bilang makam Yeon Ify ditemukan
bekas galian?”
“Ya, tapi sepertinya hanya
pelayan Uibin yang mengetahuinya, tidak ada yang tahu. Ada sesuatu yang juga
aneh.”
“Apa yang aneh?”
“Setiap kali saya menyelidiki
satu tempat, ada seorang gadis yang selalu muncul.”
“Seorang gadis?”
“Benar. Saya bertemu dengannya
di depan kediaman No Sanggung waktu itu. Saya juga bertemu dengannya hari ini
di kediaman Uibin. Menurut pelayan keluarga, gadis itu adalah pelayan yang dulu
melayani Nona mereka. Tapi..”
“Tapi..?”
“Dari yang saya tahu, gadis itu
terbukti sebagai pelayan seorang peramal bernama Alyssa.”
Raja berkata ke Hyung Sun, “Cepat bawa Gukmu Seongsucheong
kesini. Segera!”
Raja jalan dan memikirkan semua petunjuk, “Mantra, mayat
yang tidak menjadi dingin, pemakaman yang terburu-buru, makam yang telah
digali, pembunuhan yang tidak meninggalkan jejak, seongsucheong, Gukmu Jang,
dan juga..disetiap tempat dimana kematian Yeon Ify diselidiki, terlihat pelayan
peramal Alyssa. Sekarang, hanya tinggal satu lagi.”
Raja menemui Nok Young.
Nok Young berdiri membungkuk, “Anda datang, Yang Mulia.”
***
Ratu Yoon semakin histeris dan sembunyi di
sudut. Ia ketakutan pada sesuatu yang tidak kelihatan. Ny. Yoon (Ibu Ratu Yoon)
mendampinginya, “Kenapa anda seperti ini? apa sebenarnya yang anda lihat? Yang
membuat seluruh tubuh anda gemetaran seperti ini?”
“Heo...Heo Yeon Ify! Dia masih
hidup..Eomeoni.”
“Darimana saya harus
mengatakannya...anak itu, sudah meninggal 8 tahun lalu. Orang yang sudah
dikubur dalam tanah, bagaimana dia..”
“Tidak salah, itu benar dia. Ada
di dekatku. Ada di dekat Yang Mulia. Aku tidak pernah mengira kalau ia begitu
dekat denganku, dia pasti kesini untuk mengusirku dan mengambil kembali
statusnya ibu.”
Ny. Yoon minta Ratu untuk tetap kuat, “Sejak semula,
posisi ibu negara adalah milik anda. Anda tidak dengan paksa mengambilnya. Anda
selalu berpikir kalau itu diambil dengan paksa. Apa itu sebabnya anda sering
melihat sesuatu?”
Ratu Yoon teriak, “Ini bukan ilusi! Ibunya bingung, Yang
Mulia! ada apa sebenarnya dengan anda? Aku tahu semua! Ayahlah..Ayahlah yang membunuh
Yeon Ify. Agar aku bisa menjadi Putri Mahkota. Ayah..”
Ibunya minta Ratu tetap tutup mulut. “Meskipun itu benar,
anda tidak boleh mengatakan sepatah katapun. Tolong, percayalah pada Ayah anda.”
Perdana Menteri Yoon masuk dan Ratu semakin histeris, ia
teriak mengusir ayahnya. “Pergi! Pergi!!”
“Yang Mulia.” Yoon duduk sendiri dan tetap berpikir
keras, dimana ia pernah melihat Alyssa sebelumnya. Yoon masih penasaran. Lalu
ia ingat, saat mendiang Raja bertemu dengan putrinya dan juga Putri keluarga
Heo lalu tanya dari keluarga mana Yeon Ify.
“Saya putri Kepala
Sarjana, Heo Yeon Ify.”
Yoon sadar, “Anak itu ternyata masih hidup. Apa yang
terjadi..apa mungkin? Apa mungkin ini perbuatan Gukmu, Jang?”
***
Raja berkata ke Nok Young, ia akan mengajukan
pertanyaan, “Dan jika Kau tidak segera menjawab atau main-main dengan
jawabannya. kau akan segera dihukum, mengerti?”
“Silahkan bertanya.”
“Peramal Alyssa, apa dia benar
adalah putri spiritualmu?”
“Ya.”
“Kapan kau mengambilnya sebagai
putri spiritual?”
“8 tahun yang lalu.”
“Peramal yang memutuskan
hubungan dengan masa lalunya, apa sengaja untuk melupakan masa lalu, atau itu
karena mereka tidak bisa ingat masa lalunya?”
“Kehidupan masa lalu peramal,
biasanya sengaja diputuskan oleh mereka sendiri dan terkadang...ada peramal
yang memiliki pengalaman kematian dan melupakan kenangan masa lalu setelah
mereka dilahirkan kembali.”
“Seperti, penderitaan karena
dikubur hidup-hidup? Lalu..bagaimana nasib peramal itu? Apa dia bisa
mendapatkan kembali ingatannya, atau..sampai hari ini, dia masih tidak tahu
siapa dirinya? Pertanyaan terakhir. Peramal itu..apa nama peramal itu...adalah Alyssa?”
Raja menangis, “Jawab aku! Apa peramal bernama Alyssa itu
adalah Heo Yeon Ify yang meninggal 8 tahun yang lalu?”
Nok Young menutup matanya, ia mengangguk, berarti Ya.
Raja syok dan gemetaran. Raja jalan keluar dengan terhuyung-huyung. Raja jalan
keluar diikuti Hyung sun dan Alvin. Raja ingat semua kata-kata kejam yang ia
katakan pada Alyssa ; beraninya kau
menyentuhkan tangan pada Raja padahal kau bukan manusia. Apa karena aku
membiarkanmu disisiku, apa kau pikir aku juga memberikan hatiku? Kau hanyalah
sebuah jimat, tidak lebih tidak kurang.
Raja berlutut dan menangis sambil memegang dadanya. Hyung
sun ikut berlutut sambil menangis bersama Raja. Lalu semua siksaan yang dialami
Alyssa dan bagaimana Raja memalingkan muka dari Alyssa. Bagaimana Raja minta Alyssa
tidak mendekatinya, jika Alyssa melanggar, ia tidak akan mengampuninya.
Raja memukuli dadanya sendiri, tidak bisa dikatakan
seperti apa penyesalannya. Tubuh siapa yang ia ijinkan disiksa habis-habisan.
Raja ingat saat tanya, apa peramal Alyssa adalah Heo Yeon Ify yang meninggal 8
tahun lalu. Raja teriak sambil menangis, “Yeon Ify- ya!!!”
****
Source : Kadorama-recaps.blogspot.com
Posted
: June 23, 2012
Edited
: August 11, 2012
No comments:
Post a Comment