The Moon That
Embraces the Sun 14
Hukuman untuk Alyssa dibacakan. Alyssa
terbebas dari tuduhan melakukan sihir, tapi Alyssa dituduh menggoda anggota
Keluarga Raja. Alyssa harus diasingkan keluar kota. Alyssa harus bekerja di
Seohwalinseo (Penampungan sosial di bagian Barat Ibukota. Tempat untuk
membagikan makanan bagi orang miskin, juga untuk para pengungsi. Tempat Dong Yi
membagi bubur._.) Alyssa tidak diijinkan
menggunakan sihir dan Pengadilan akan mengawasi semua gerak gerik Alyssa. Alyssa
juga harus menjahit kata Yin (Pezinah) di rompinya.
***
Raja minum teh bersama Neneknya.
Ibu Suri Tua tanya, “Apa Raja merasakan harum daun tehnya.”
Raja membenarkan, “Ini teh apa?”
Ibu Suri Tua
berkata itu sejenis teh dari kulit jeruk mandarin yang dikeringkan. “Teh ini
bagus untuk demam dan aromanya sedikit tajam. Juga bisa menghangatkan badan.”
“Teh ini semakin tua semakin bagus, seperti Nenek.”
“Aku sudah hidup lama sekali dan kemampuanku belum
meluntur, meskipun aku tahu kalau Yang Mulia tidak serius mengatakannya. Aku
tetap sangat gembira.”
Raja berkata ia tidak mengatakannya sambil lalu, hanya
untuk membuat Nenek senang. “Karena bantuan Nenek kali ini, saya bisa
mempertahankan kewibawaan sebagai penguasa.”
Ibu Suri Tua tampak senang, “Apa anda sungguh berpikir
seperti itu, Yang Mulia?”
“Ya.”
Ibu suri berkata Raja hutang budi kepadanya, dan kelak
jika ia punya permintaan pada Raja.. “Maka saat itu, anda harus menyetujuinya.”
Raja tampak blank,
ia menelan ludah, “Bagaimana saya berani tidak melakukannya?”
Ibu Suri Tua tampak puas dan meminum tehnya.
Raja menghadiri pertemuan dengan
para menteri. Mereka berkata sesuai perkiraan, akan segera ada gerhana
matahari. Mereka minta Raja berhati-hati dan mengadakan Gusik. (Gusik = Upacara
gerhana di masa Joseon.) Mereka berkata kalau peristiwa seperti ini menandakan
kalau langit menghukum penguasa karena telah membuat kesalahan. Mereka minta
Raja introspeksi dan berhati-hati dalam perkataan serta tindakan. Para menteri
mengambil kesempatan untuk menegur keputusan Raja mempertahankan Alyssa,
peramal yang menggunakan sihir hitam di sisinya. Raja harus menerima nasihat
dari dewan istana dan introspeksi diri.
Jika Penguasa tidak memiliki penuntun dalam hatinya, maka
ia akan gagal menjalankan tugas dalam politik dan akan membawa bencana. “Kami
mohon Yang Mulia menguatkan kekuatan politik anda.”
Raja tampak menahan marah, tapi ia berkata sudah
memikirkan masalah ini dan ini hasil kalau ia gagal melakukan kewajibannya. “Aku
akan menggunakan kesempatan ini untuk introspeksi diri.”
Mereka berkata akan mengusir Alyssa dari kota sebelum
gerhana matahari dan juga minta Raja menghukum Pangeran Yang Myung Iel.
Raja marah, “Kenapa harus menghukumnya padahal dia sudah
terbukti tidak bersalah?”
Menteri Han berkata, menurutnya mengurung Yang Myung Iel-gun
sementara di rumahnya dan memerintahnya ditahan adalah tindakan yang tepat.
Raja geram sekali, “Jadi Menteri Perang, kau sudah
mengirim orang ke sana?!”
***
Yang Myung Iel-gun keluar rumah
dan pasukan melarangnya keluar. Yang Myung Iel-gun marah, “Beraninya kalian
menahan langkahku! Apa kalian semua mau mati?”
Kapten berkata, “Ada Perintah Kerajaan melarang anda
pergi.” Yang Myung Iel-gun marah sekali.
Yang Myung Iel-gun kesal, “Yang Mulia..apa belenggu
sebagai keluargamu belum cukup sehingga kau juga ingin mengikat tangan dan
kakiku?”
***
Menteri Yoon dan rekan-rekannya berkumpul,
mereka menertawakan ekspresi Raja saat di Daejeon. “Dia sama sekali tidak punya
energi. Seperti anak kecil yang kena marah orang tuanya. Yang Mulia tahu ada
arti lebih dalam dengan semua yang kita katakan, tapi dia harus tetap diam.
Jadi..dia pasti makan hati. Mereka akan menggunakan kesempatan ini untuk
menyerang agar Yang Mulia tidak seperti kuda liar lagi.”
Lalu Menteri Han dan Menteri Shim melihat ekspresi
Menteri Keuangan yang tampak blank
sambil cengar cengir. Keduanya heran, “Kenapa kau senyum-senyum seperti itu?”
Menteri Keuangan sedang jatuh cinta, “Aku merasakan
hembusan angin musim semi.”
Menteri Han mengira ini soal gisaeng. Menteri Keuangan
menyangkal, “Bukan gisaeng itu. Dia menutupi kecemerlangan matahari dengan
kecantikannya. Dia adalah gadis pertama yang berani membentakku. Ekspresi
arogan-nya itu yang tidak mempedulikan segalanya. Aku tidak bisa melupakannya.
Bagaimana caranya agar dia bisa di sisiku?
Semua rekannya bingung, “Siapa maksudnya?”
***
Alyssa tertidur di dalam sel, rompi dengan
sulaman kata-kata pezinah ada di sampingnya. Bajunya masih bersimbah darah.
Raja datang, ia tercekat melihat kondisi Alyssa. Alyssa terbangun dan terkejut
melihat Raja.
Alyssa segera duduk tapi ia
menundukkan wajah, tidak berani melihat Raja. “Yang Mulia, kenapa anda datang
ke tempat hina ini?”
Raja ingin tanya satu hal dan memberi jawaban untuk satu
hal. “Kau mau yang mana dulu?”
“Bagaimana saya berani memilih
yang pertama.”
“Saat aku berkata padamu, ‘sampai
dengan kebingunganku lenyap, sampai aku tahu perasaan apa ini, jangan pergi
jauh-jauh dariku,’ Apa kau ingat perintah itu?”
“Saya ingat.”
“Sekarang aku menemukan
jawabannya, jadi aku mengatakan ini. Yang kau katakan waktu itu benar. Aku
tidak melihatmu, tapi melaluimu aku melihat anak itu. Sekarang kau bisa pergi
jauh dariku.”
“Terima kasih untuk ijin Yang
Mulia.”
“Sekarang giliranmu menjawab.”
“Silahkan bertanya.”
“Apa ada kata-kata terakhir yang ingin kau katakan padaku?”
“Apa ada kata-kata terakhir yang ingin kau katakan padaku?”
“Tidak.”
“Tidak apa jika kau mau
mengeluh, katakan saja.”
“Tidak ada yang harus saya
keluhkan.” Raja jalan keluar dari penjara. Ia tampak terpukul dan langkahnya
gontai. Kim Chae Alvin menunggu di luar.
Raja menangis dan Alvin jalan mendekat. Raja bersandar pada Alvin, “Dia selalu
menggunakan kata-kata yang hangat untuk menghiburku, tapi aku tidak bisa
mengatakan sepatah kata-pun padanya.”
“Bukankah anda melindunginya dengan cara anda sendiri?”
Tanya Alvin.
“Aku membuatnya menderita, apa kau pikir ini
melindunginya?” Alvin memegang lengan Raja untuk mendukungnya.
Alyssa menangis dan berkata kalau dia memang harus
melalui semua ini.
***
Menteri Yoon naik tandu menuju
rumahnya. Ia terus merasa pernah melihat Alyssa di satu tempat. Ia ingat cara Alyssa
menjawab pertanyaan-nya. Lalu Yoon ingat A ri, saat Ari mengutukinya, bahwa
suatu hari, sinar bulan akan merenggut
nyawanya. Menteri Yoon melihat ke langit, ke arah bulan dan tampak resah.
Ratu Yoon siap tidur dan ia mengamati
wajahnya di cermin. Tiba-tiba ia mendengar suara tangisan. Ratu terperanjat dan
ketakutan. Ia menoleh ke sekeliling kamar.
Jo Sanggung heran, “Ada apa Yang Mulia?”
Ratu tanya apa Jo Sanggung mendengar suara tangisan aneh.
Jo Sanggung menghela nafas dan tampak prihatin, “Kenapa
anda selalu seperti ini?” Ratu melihat cermin dan justru melihat bayangan Heo
Yeon Ify remaja. Ia panik dan segera membanting kaca lalu menyingkirkan kotak
kaca itu jauh-jauh.
Ratu ketakutan sekali.
Ibu Suri Tua juga mendengar
suara tangisan. Ia tanya pada Bak Sanggung, “Apa kau mendengar ada yang
menangis?”
“Seseorang menangis? Saya tidak mendengar apapun.”
Ibu Suri Tua berpikir, suara itu dari Paviliun Bulan Tersembunyi, jelas dari situ.
***
Nok Young sedang jalan dan
tiba-tiba ia berhenti, ia merasa tidak enak. Nok Young melihat langit dan
berpikir, “Takdir yang ingin diputuskan
oleh manusia, akan dilanjutkan oleh langit. Setelah perubahan di langit,
semuanya akan kembali seperti sebelumnya. Serangkaian teror akan datang dan
tidak ada yang bisa melarikan diri.”
***
Sementara P. Min Agni ingat
kata-kata tabib kalau ada pria yang menanyakan Yeon Ify. P. Min Agni juga
ketakutan. Ia ingat saat menyaksikan ilmu gelap yang diarahkan ke Yeon Ify dan
saat Neneknya tanya, “Oh sayang..apa kau
ketakutan? Sebentar lagi, Tuan Putri kau akan mendapat apa yang kau inginkan.”
Min Agni akhirnya tertidur.
Min Sanggung membangunkan Min Agni dan berkata kalau
Uibin.. Min Agni langsung bangun, ia mencemaskan suaminya. “Apa terjadi sesuatu
pada suamiku?”
Min Sanggung berkata “bukan begitu, Uibin mendengar kalau
Yang Mulia Raja sakit, jadi dia segera kembali.”
Min Agni senang sekali mendengar suaminya pulang dan
langsung lari ke kamar suaminya. Tidak peduli larangan Min Sanggung. Yeom Cakka
sedang ganti baju saat Min Agni menyerbu kamarnya. Min Agni langsung memeluk
punggung Yeom Cakka. Min Agni mengeluh, suaminya jelas sudah pulang tapi kenapa
tidak segera menemuinya. Yeom Cakka tersenyum, ia berkata baru saja akan
menemui Min Agni setelah cuci muka.
Min Agni berkata sangat merindukan Yeom Cakka, “Aku
benar-benar ingin bertemu denganmu.”
Yeom Cakka berbalik dan memeluk Min Agni.
***
Ibu Suri Tua bertemu Menteri Na
dan berkata kalau ia mendengar rumor tentang suara orang menangis dari Paviliun
Bulan Tersembunyi. Menteri Na mengira ini berkaitan dengan gerhana matahari.
Ibu Suri Tua tidak setuju, “Jika ini ada hubungannya dengan gerhana matahari,
karena terjadinya baru-baru ini.”
Menteri Na berkata
“Saat gerhana, energi matahari (Yang) dikuasai oleh energi bulan (Yin) dan
akibatnya, orang-orang yang lemah akan merasa resah. Apa Yang Mulia mendengar
suara tangisan ini?”
Ibu Suri Tua marah, “Kau pikir aku ini orang lemah?”
Menteri Na ketakutan, “Saya pantas mati Yang Mulia.”
Ibu Suri Tua ingin menghilangkan rumor dan ia minta Na
untuk mengurus masalah ini. Na usul untuk memanggil Nok Young agar bisa
konsultasi. Ibu Suri menolak, karena jika kantor astronomi dan Seongsucheong
muncul bersama, maka rumornya justru akan semakin berkembang. Ibu Suri ingin Na
mengurusnya sendiri. Ibu Suri ingin tahu apa bisa mengusir suara itu dengan
upacara Gusik. Menteri Na bingung, upacara itu untuk menenangkan roh yang
gelisah. Tapi roh itu bersedia ditenangkan atau tidak, itu masalahnya dan
bukankah itu tugas Seongsucheong?
“Apa ada cara lain?”
“Ada satu cara rahasia.”
***
Nok Young, Seol Zahra, dan Jan sil Via ingin
menemui Alyssa. Penjaga melarang mereka. Nok Young mengulurkan uang ke Seol
Zahra dan akhirnya penjaga memberi ijin.
Tapi hanya boleh satu orang. Seol Zahra ingin masuk tapi Nok Young melarangnya, bawa
Jansil Via kembali ke Seongsucheong. Seol Zahra kesal tapi akhirnya mengikuti perintah Nok
Young.
Nok Young masuk ke sel dan sedih
melihat kondisi Alyssa.
“Anakku..bagaimana keadaanmu?
Apa kau bisa menahannya?” Alyssa mendekat ke Nok Young,
“Shinmu.. “Alyssa minta maaf
karena sudah membuat masalah, Seol Zahra dan Jansil Via pasti mencemaskannya.
Nok Young menghela nafas, “Orang
yang harus kau cemaskan adalah dirimu sendiri.” Nok Young menangis.
Alyssa heran, kenapa ibu
angkatnya menangis. Nok Young menceritakan tentang A Ri, teman baiknya, dia
baik dan tulus. “Terakhir kali aku melihatnya ..dia ada disini. Dan pesan
terakhirnya padaku..adalah kau. Dia memintaku melindungimu, tidak peduli apapun
yang terjadi dan menekankan itu berulang-ulang.Tapi aku tidak sungguh-sungguh
melakukannya, aku ingin melindungimu, tapi justru membuatmu dipenjara.”
Alyssa menghibur Nok Young, “Shinmu, kau
selalu berhati-hati melindungiku, merawat anak yang dibuang sebagai anakmu
sendiri, membesarkan aku, dan menjaga aku sampai saat ini. Apa kau masih ingat?
Saat aku tidak ingin jadi peramal dan mencoba bunuh diri, kau berkata jika
langit sudah memilihmu, pasti ada alasan yang mendalam dibelakangnya. Kau bisa
menahan penderitaan apapun, dan itu sebabnya kau dipilih. Saat
itu aku melakukan introspeksi. Di dunia ini tidak ada penderitaan tanpa arti.
Alasan kenapa langit telah mengijinkan aku menanggung penderitaan ini, punya
arti yang lebih mendalam.”
Nok Young hanya memandangi Alyssa dan ia membuka
jangotnya. Nok Young melipatnya lalu berdiri, ia memberi hormat dengan resmi
pada Alyssa.
Alyssa bingung dengan tindakan Nok Young, “Shinmu..”
***
Seol Zahra dan Jansil Via kembali ke Seongsucheong.
Mereka mendengar 3 peramal bergosip ria tentang Alyssa.
Mereka mencemooh Alyssa, “Yang
berani menggoda anggota keluarga Raja. Bukan hanya Raja bahkan juga
keluarganya.”
Mereka merasa Alyssa lebih baik mati saja. Seol Zahra murka. Ia teriak dan menjatuhkan satu
peramal. Lalu mengarahkan pedang ke dua peramal lain, “Katakan lagi! Aku ingin
lihat siapa yang berani mengatakannya. Aku juga ingin tahu apa aku berani
membunuh hari ini.”
Ketiga peramal wanita itu lari ketakutan. Jansil Via mendekat
dan menenangkan Seol zahra. Seol Zahra menahan tangis karena marah.
***
Nok Young menggunakan bahasa resmi dan
menyebut Alyssa dengan panggilan Agassi. “Mulai sekarang anda akan menghadapi
lebih banyak kesulitan.”
Alyssa kebingungan, “Shinmu, apa yang kau lakukan?
Bagaimana kau bisa memanggilku Agassi?”
“Satu-satunya orang yang bisa
mengerti, satu-satunya orang yang bisa memilih, hanyalah anda. Jadi jangan
mencari solusi dari luar, tanyakan pada hati anda.”
“Apa yang kau katakan? Apa itu
bisa mengusir keraguanku?”
“Tidak peduli sekejam apa
kebenaran yang anda hadapi, tolong ingat satu hal. Agassi, anda lebih kuat dari
orang lain. Agassi, anda harus menggunakan kebijaksanaan anda sendiri untuk
membuat pilihan yang benar. Keteguhan anda akan membantu anda menahan semua
penderitaan ini. Jadi, Agassi, anda harus percaya pada diri anda sendiri dan
mematuhi takdir anda.”
Nok Young berkata dalam hati, kemudian...anda tidak boleh mengampuni saya.
Nok Young pulang ke Seongsucheong dan ditahan oleh Seol
Zahra . Seol Zahra sama sekali tidak bersikap sopan pada Nok Young lagi. Nok
Young minta Seol Zahra menurunkan
suaranya.
“Kenapa aku harus menurunkan
suaraku? Selama ini aku sudah mempercayaimu dan mengikuti perintahmu. Kau
bilang jika aku ingin mempertahankan nyawa Agassi, aku harus mengunci mulutku
dan aku sudah malakukannya. Setiap kali Nonaku yang malang bertanya tentang
kehidupannya dulu, aku selalu berbohong dan berkata aku tidak tahu. Lalu apa
ini? Bagaimana ia bisa dikirim ke Seohwalinseo? Sudah cukup buruk saat ia
menjadi jimat hidup, sekarang ia harus pergi dan tinggal di tempat menyedihkan
seperti itu.”
Nok Young berkata mulai saat ini, ia tidak bisa lagi ada
di sisi Alyssa dan melindunginya. Ini adalah takdir Agassi.
“Ini tidak ada hubungannya
denganmu kan, bagaimana kau bisa mengatakannya dengan begitu mudah?”
Nok Young berkata, “Meskipun di sekitarnya dipenuhi
kegelapan, tapi di dalamnya tersembunyi sebuah bulan yang cahayanya tidak akan
bisa ditutupi. Sampai dia bisa bersinar dengan sendirinya, kita hanya bisa
menunggu.”
Seol Zahra jelas
tidak mengerti, “Jelaskan padaku apa maksudmu itu!”
“Tidak lama lagi semua kebenaran
akan terungkap, kita hanya bisa menunggu. Sekarang semua ada di tangan Agassi.”
***
Hyung Sun lapor, dalam setengah jam Alyssa
akan dikirim ke Seohwalinseo. Raja tampak tidak berdaya, ia sudah kalah.
“Yang Mulia.”
“Ada apa?”
“Lebih baik saya membangun manusia salju. Tapi..kali ini
adalah yang terakhir. Musim semi akan segera tiba dan salju akan mencair. Saya
akan mencari salju bersih yang belum diinjak orang. Ini terakhir kalinya saya
akan membuat manusia salju untuk anda.”
Raja tersenyum, ia berterima kasih pada Hyung Sun. Hyung
Sun memberinya kesempatan menyelinap keluar untuk melihat Alyssa.
Alyssa dibawa menuju Seohwalinseo. Raja dan
Kim Chae Alvin menyamar jadi bangsawan biasa dan melihat Alyssa dari jauh. Alyssa
menoleh ke arah mereka, tapi keduanya menyembunyikan diri.
***
Ratu Yoon marah ke Jo Sanggung, “Kenapa kau tidak memakai pelayan itu lagi tanpa ijinku?”
Ratu Yoon marah ke Jo Sanggung, “Kenapa kau tidak memakai pelayan itu lagi tanpa ijinku?”
Jo Sanggung mengira Ratu tidak memerlukan pelayan wanita
itu lagi. Ratu tetap ingin mendengar tentang Raja dari pelayan itu.
Pelayan itu berkata kalau semalam, “Raja membebas
tugaskan semua pelayan dan jalan meninggalkan istana hanya ditemani Pengawal
Kim Chae Alvin. Lalu pergi ke penjara.”
Ratu tertawa mengarah ke histeris.
Jo Sanggung menenangkan Ratu, “Yang Mulia pasti ingin
memastikan identitas kriminal itu. Itulah mengapa Yang Mulia pergi kesana.”
Ratu tidak mendengar perkataan pelayannya, ia berpikir,
seharusnya ia tidak boleh membiarkan anak itu hidup. “Aku tidak seharusnya
membiarkannya hidup.”
Lalu Ratu Yoon melihat bayangan Yeon Ify di kaca rias
lagi. Ratu kali ini benar-benar ketakutan dan histeris. Ia melemparkan barang-barang
ke arah kaca rias dan teriak-teriak. Tangan Ratu berdarah terkena pecahan kaca.
Jo Sanggung panik dan memanggil tabib istana.
***
Raja dan Alvin jalan, mereka
melihat tabib istana yang tergopoh-gopoh ke istana Ratu. Raja heran, “Apa yang
terjadi?”
***
“Yang Mulia Ratu..” panggil Tabib. Ratu Yoon
meringkuk sendirian, ia marah dan melarang semua mendekat. Ia mendengar suara
orang masuk dan teriak marah, “Bukankah aku sudah melarang siapapun masuk?!”
Raja masuk, bersama tabib istana dan Jo sanggung. Ratu
menoleh ke arah Raja lalu membuang mukanya. Raja mengulurkan tangan, minta kain
perban ke perawat. Jo Sanggung mengambilkan kain perban dan menyerahkan ke
tangan Raja. Tabib dan semua pelayan keluar meninggalkan mereka. Raja jalan
mendekat dan duduk di depan Ratu.
Ratu membuang muka karena marah. Raja akan membalut
tangan Ratu. Ratu menolak. Raja menarik tangan Ratu Yoon dan membalut lukanya.
Ratu buka suara, “Anda pikir, hanya anda yang terluka
karena cinta. Lalu bagaimana dengan cinta saya. Apa itu berarti hati saya tidak
berarti? Yang Mulia adalah cinta pertama saya.”
Ratu menangis. “Kehilangan orang yang anda cintai membuat
hati anda sakit. Yang Mulia seharusnya tahu itu lebih baik dari orang lain,
jadi kenapa anda begitu kejam? Pengemis yang mengemis tiap hari bahkan tidak
mendekati penderitaan yang saya rasakan.”
Raja melunak dan memeluk Ratu. Ratu menangis
tersedu-sedu.
Raja berpikir dalam hati, ini terlalu sedih, aku, Ratu, kakak-ku dan anak itu..
***
Alyssa diarak di jalan,
orang-orang melihatnya dan mengira Alyssa benar-benar pezinah. Mereka marah dan
mulai melempari Alyssa.
Ny. Heo jalan bersama pelayannya, ia melihat Alyssa
sekilas. Ny. Heo terhenti, hatinya tiba-tiba menyadari sesuatu.
Ny. Heo langsung berbalik dan berusaha mendekati Alyssa, “Yeon
Ify..Yeon Ify..” Alyssa merasakan sesuatu dan ia menoleh. Tapi sayang, Ny. Heo
terjatuh karena dorongan orang-orang. Jadi Alyssa tidak melihat apa-apa. Ny.
Heo menangis, memanggil nama Yeon Ify.
Pelayannya minta orang-orang menyingkir, “Nyonya..ada
apa?” Ny. Heo menangis di pelukan pelayan-nya.
Alyssa dibawa keluar dari gerbang kota. Tapi
bukan ke Seohwalinseo. Petugas Kejaksaan bertemu dengan Pengawal Istana.
Petugas Kejaksaan minta Alyssa ikut dengan Pengawal istana itu. Alyssa melihat
Penjaga Istana menyerahkan uang suap ke Petugas Kejaksaan.
Alyssa protes, “Bukankah kita akan ke Seohwalinseo?
Tunggu! kalian mau membawaku kemana?” Pengawal istana berkata Alyssa akan tahu
setelah tiba disana.
Alyssa marah, “Apa kau akan melanggar hukum?”
Petugas itu berkata “Dibanding dengan hukum yang kau
taati, ada hukum yang lebih berat lagi. Ikut aku.”
****
Yang Myung Iel-gun terkejut, ia
mendapat laporan kalau kriminal yang akan dibuang itu tiba-tiba menghilang di
tengah jalan. Pelayannya membenarkan, ia sudah mengikuti perintah Yang Myung
Iel-gun untuk pergi ke Seohwalinseo dan menunggu, tapi ia mendengar kalau Alyssa
hilang. Yang Myung segera keluar rumah untuk mencari Alyssa. Kim Chae Alvin
sudah menunggunya di halaman.
“Apa yang kau lakukan disini?” Alvin tanya Yang Myung Iel
mau kemana.
“Aku tanya kenapa kau disini?”
“Bukankah anda tidak diijinkan untuk pergi, tolong
kembali ke dalam.”
Yang Myung Iel tanya, Alvin datang sebagai teman atau
atas perintah Raja.
Yang Myung Iel-gun mulai menghunus pedangnya.
“Akhir-akhir ini aku sering mendengar pedang ini memanggil, karena aku tidak
diijinkan keluar maka aku takut kalau tanganku akan kehilangan kendali saat
memegang pedang ini.”
“Pangeran.”
“Setelah aku bertanding beberapa jurus denganmu, mungkin
aku akan ingat ilmu pedangku, apa kau bersedia bertanding denganku.” Alvin diam
saja.
Yang Myung Iel tersenyum getir, “Benar..kau adalah Alvin
yang melindungi Yang Mulia. Kau tidak akan menghunus pedangmu tanpa perintah
Kerajaan.”
“Dibandingkan dengan kebaikan yang palsu, kadang
kebencian yang palsu lebih berbahaya.”
“Apa yang akan kau lakukan? Apa kau akan menunggu
perintah Kerajaan?”
Keduanya bertempur beberapa jurus. Kim Chae Alvin sempat
berkata, “Berbahaya menghunus pedang dalam kemarahan. Lebih berbahaya lagi
menghunus pedang demi cinta.”
Yang Myung Iel menyerang Alvin. Alvin menghunus pedangnya dan berhasil menjatuhkan pedang Yang Myung Iel.
Yang Myung Iel menyerang Alvin. Alvin menghunus pedangnya dan berhasil menjatuhkan pedang Yang Myung Iel.
“Anda marah kepada siapa?” Tanya Alvin.
Yang Myung Iel menahan tangis, “Jika aku tahu jawabannya,
aku tidak akan gila seperti ini.”
“Kenapa anda tidak bisa mengerti pemikiran Yang Mulia?”
“Lalu mengapa kau tidak bisa mengerti perasaan seorang
teman? Apa kau akan melaporkan aku?”
Alvin heran, apa maksud Yang Myung Iel. Yang Myung Iel menjelaskan,
ia sudah menghunus pedang pada Alvin yang bertanggung jawab atas keselamatan
Raja..bukankah itu berarti penghianatan.
“Hari ini disini, tidak ada Alvin dan tidak ada majikan.
Hanya..teman yang telah bersahabat selama bertahun-tahun.”
Yang Myung Iel-gun tampak sedikit terguncang. dibalik
sikap Alvin yang sedingin kayu, ternyata dia orang yang paling sensitif dan
bisa menjadi jembatan diantara kakak-adik.
***
Alyssa dibawa masuk gerbang istana. Ia
terkejut, “Bukankah tempat ini adalah istana?” Lalu Menteri Na mendekat.
Flashback, Menteri Na memberi usul, “Untuk menenangkan roh dalam
paviliun Bulan Tersembunyi, harus ada orang yang menjadi mediator roh. Jadi
tubuh orang itu akan menerima roh yang resah itu. Hal ini hanya bisa dilakukan
oleh peramal dengan kemampuan yang tinggi. Ini adalah sejenis pengorbanan.
Membuat orang itu berbagi ruangan dengan roh dan agar roh itu masuk ke dalam
tubuhnya.”
Ibu Suri Tua heran, “Apa benar ada sesuatu seperti ini.”
Menteri Na membenarkan, “Memang ada.” Menteri Na juga
menambahkan, “Apalagi sebentar akan ada gerhana matahari dimana energi Yin akan
meningkat, menggunakan peramal itu sebagai korban akan mendapatkan hasil yang
lebih baik.”
“Jadi, tangisan dalam peviliun Bulan Tersembunyi juga
akan lenyap?”
Menteri Na mengiyakan, “Hanya resikonya, peramal yang
menjadi mediator harus menyingkirkan rohnya sendiri dan menerima roh asing. Ini
benar-benar berbahaya. Jika hantunya terlalu kuat maka 9 dari 10 peramal, pasti
jiwanya akan dimakan oleh roh itu. Atau dia bisa kehilangan identitasnya.
Paling buruk ia akan kehilangan nyawanya. Tidak ada peramal yang bersedia
berkorban.” Ibu Suri Tua tahu orang yang tepat.
***
Alyssa dilempar masuk ke bekas
kamarnya dulu. Menteri Na berkata kalau paviliun ini sudah ditinggalkan. “Tidak
peduli seberapa kuat kau teriak, tidak ada gunanya. Jangan menyia-nyiakan
energimu. Lakukan saja tugasmu dengan patuh. Aku akan kembali lagi besok.”
Menteri Na cepat-cepat keluar. Ia dibantu anak buahnya
menggembok pintu, menahannya dengan lemari kayu. Menteri Na juga menggembok
tiap jendela. Alyssa benar-benar terkurung di dalam kamar itu. Alyssa berusaha
keluar dengan menggedor dan mendorong pintu-pintu tapi usahanya sia-sia saja.
***
Menteri Na menghadap Ibu Suri
Tua dan melaporkan tugasnya. Menteri Na berkata sudah memberi penjelasan
singkat pada Alyssa untuk menenangkan roh dalam Paviliun Bulan Tersembunyi. Dia
akan mengerti. Ibu Suri Tua minta Na merahasiakan masalah ini, khususnya pada
Yang Mulia Raja.
Menteri Na
mengerti.
Ibu Suri Tua juga
minta Alyssa dikembalikan ke Seohwalinseo jika kebetulan Alyssa masih hidup. “Karena
kelak, ia mungkin masih akan berguna”.
***
Alyssa
masih kelihatan panik dan mencoba keluar. Lalu ia melihat sekeliling, ia
melihat jimat dimana-mana. Dan jubah resmi Putri Mahkota di atas tempat tidur. Alyssa
ingat kata-kata dua peramal wanita tentang roh penasaran Putri Mahkota yang
kemungkinan besar merasa tidak adil.
Alyssa melihat jubah Putri
Mahkota dan tanya, “Apa roh yang harus kutenangkan adalah kekasih Raja?”
***
Kepala Naegeumbu memerintah semua anggotanya
untuk bersiap mengamankan upacara Gusik di aula Daejeon. “Jika kalian menemukan
orang yang masuk tanpa ijin, kalian harus segera...”
Ia mencari Hong Kyu Tae, “dasar ..dimana
berandal itu.”
Kepala Naegeumbu masuk ke ruang
otopsi dan terperanjat waktu melihat Hong Kyu Tae sedang asyik memeluk mayat. “Hei!
Hong Kyu Tae. Dasar brengsek..apa yang kau lakukan? hei..apa kau sudah gila?”
Hong sedang konsentrasi, “Apa seperti itu? Hyungnim.
Kalau orang sudah meninggal, apa mungkin tetap mempertahankan suhu tubuhnya?
Kalau mereka dipeluk dalam jangka waktu lama, apa suhu tubuhnya akan tetap
bertahan.”
Kepala Naegeumbu terkejut. “Bagaimana bisa orang mati
memiliki suhu badan seperti orang hidup? Jika..jika ada kasus seperti itu,
maka..orang itu tidak mati.”
“Orang itu tidak
mati..”
***
Hong segera menghadap Raja dan
lapor kalau mantan Tabib keluarga Heo berkata kalau tidak menemukan sakit
tertentu dan juga dia tidak mengerti kenapa Agassi mengalami kesulitan bernafas
dan sakit di dadanya. Catatan harian dari Sekretaris Kerajaan saat itu juga
mencatat kalau alasan penyakit Putri Mahkota saat itu tidak jelas.
“Jadi kemungkinan dia tidak meninggal karena sakit tapi karena pembunuhan.” Ucap Raja.
“Jadi kemungkinan dia tidak meninggal karena sakit tapi karena pembunuhan.” Ucap Raja.
“Menurut tabib yang memeriksanya, tidak ada tanda-tanda
racun atau pembunuhan. Ini bukan pembunuhan.” Jawab Hong.
“Apa tidak ada tanda yang lain yang lebih khusus?”
“Itu...dua jam setelah dia meninggal, mayatnya masih
sangat hangat, ini bisa dianggap sebagai sesuatu yang khusus. Tabib menyatakan
kalau saat itu nadinya tidak berdetak.”
Hong janji akan menyelidikinya lebih lanjut. Hyung Sun
masuk dan mengingatkan Raja soal upacara Gusik. Raja harus siap-siap. Raja
mengerti dan memberi pesan pada Hong untuk mengawasi gerak-gerik pejabat tinggi
juga petugas istana. Lalu melaporkannya pada Raja. Hong Kyu Tae mengerti dan
keluar.
***
Alyssa terbangun dan merasa ada
seseorang di dekatnya. Ia duduk dan melihat Yeon Ify remaja. Alyssa terkejut, tapi ia memberanikan diri menyapa, “Anda
datang.”
***
Raja bersiap untuk upacara
Gusik. Prof Astronomi menghadap dan lapor semua persiapan telah selesai. Raja
duduk di tengah lapangan dan melihat ke langit, ke arah matahari.
***
Alyssa memandang punggung Yeon Ify remaja, ia
ingin tahu sebenarnya apa yang menyebabkan Yeon Ify terus menerus menangis.
“Apa mungkin karena anda merindukan Yang Mulia? atau
mungkin banyak yang ingin anda katakan pada Yang Mulia? Tolong katakan pada
saya. Saya akan mendengarkan semua yang harus anda katakan. Saya akan tinggal
bersama anda dan menangis bersama dengan anda. Apa sebenarnya alasannya? Tolong
katakan pada pelayan rendah anda.”
Yeon Ify perlahan menoleh dan
melihat ke arah Alyssa, lalu tersenyum lembut. Alyssa tertegun. Alyssa
terbangun, ternyata itu semua adalah mimpi. Alyssa tiba-tiba merasa sesak dan
kesakitan. Ia tidak bisa bernafas, kejadian mistis yang menyerang Yeon Ify saat
remaja sekarang dialami lagi oleh Yeon Ify dewasa.
***
Raja melihat ke langit, matahari
mulai tertutup oleh bulan. Sementara Alyssa semakin kesakitan dan sesak nafas,
ia merangkak ke arah pintu dan berusaha membuka pintu. Mirip malam ketika Yeon Ify
dapat serangan gaib.
Suara Nok Young : Ketika
lonceng kematian telah diperdengarkan, matahari dan bulan akan bertemu.
Pernikahan yang sudah ditakdirkan, yang diceraikan oleh tangan manusia, akan
diteguhkan oleh Langit. Setelah langit berubah, semuanya akan kembali ke
posisinya semua.
Raja memikirkan kondisinya,
penyakit dengan penyebab yang tidak diketahui. Pembunuhan tanpa jejak.
***
Alyssa berkeringat dingin dan ingat saat Nok
Young duduk di kamarnya waktu ia sakit,
“Agassi..penyakit
anda mematikan.”
Alyssa bingung, “Shinmu..” Lalu ia ingat saat ayahnya
masuk kamar membangunkannya dan membawakan ‘obat’ untuknya. Saat ia ‘meninggal’
dan Tuan Heo memeluk tubuhnya sambil menangis. Semua kejadian saat Yeon Ify
meninggal, sekarang Alyssa mengingatnya dengan jelas. Alyssa duduk dan menangis
putus asa.
“Aboji...Eomeoni..” ia ingat semua! .
Lalu saat Raja
bertanya, “apa kau pernah bertemu
denganku beberapa waktu lalu?” Lalu ia ingat Putra Mahkota Rio. Saat
keduanya bertemu pertama kali dengan payung merah itu. Raja tanya, “aApa kau benar-benar tidak mengenalku? coba
keluarkan lagi semua memorimu.”
Alyssa ingat saat bertemu dengan PM Rio dan Rio tanya apa kau mengenaliku? Alyssa menangis.
Saat PM Rio menemuinya terakhir kali, tidak
masalah selama aku mengenalimu.
Lalu saat Raja berkata, tolong katakan pada anak itu, kalau aku sangat menyukainya. Alyssa
menangis keras dan memukuli dadanya. Ia teriak dan memukul lantai. Alyssa
sekarang ingat kalau dia adalah Heo Yeon Ify dan semua yang terjadi padanya. Ia
marah, sedih, dan menyesal sekaligus.
***
Di tengah gerhana matahari.
Raja tiba-tiba sadar, “Jika itu ilmu sihir hitam maka
semuanya mungkin saja terjadi.”
***
Nok Young mengunjungi kuburan A
Ri, ia membersihkan rumput liar dan daun-daunan di atas kuburan itu.
“Selubung sudah dibuka. Setelah hari ini, mereka akan
menghadapi kesukaran lain. Aku mohon padamu untuk melindungi mereka.”
***
Raja masuk ke kamarnya dan
segera memerintah Hyung sun untuk memanggil Nok Young diam-diam. Hyung sun
terkejut, “Apa? mengapa anda ingin bertemu Seongsucheong Gukmu?”
Raja kesal, “Kenapa masih berdiri saja? Cepat bawa dia
kesini!”
Raja berpikir, “Apa
ilmu gaib bisa digunakan untuk membunuh. Gukmu Jang yang terkenal memiliki ilmu
terbaik di Joseon pasti bisa memberiku jawaban.”
***
Menteri Na jalan ke Paviliun
Bulan Tersembunyi bersama 3 pengawal. Ia mengajak Kapten untuk masuk ke dalam,
melihat apa Alyssa masih hidup atau sudah mati. “Kalau sudah mati, keluarkan
lewat pintu pemakaman, jangan biarkan orang lain melihatnya.”
Keduanya masuk dan perlahan membuka pintu. Keduanya
tampak ketakutan saat melihat Alyssa. Alyssa duduk bersila dengan kepala
menunduk. Menteri Na mendorong Kapten untuk memastikan, Alyssa masih hidup atau
sudah mati.
Kapten sebenarnya takut, tapi ia tidak punya pilihan. Ia
jalan mendekat dan menyentuh bahu Alyssa. Alyssa membuka matanya dan perlahan
mengangkat kepalanya.
Menteri Na berujar, “Jadi..Heo Yeon Ify...apakah dia
sudah ditenangkan?”
“Ya. Gadis itu ..tidak akan
pernah menangis lagi.”
****
Source : Kadorama-recaps.blogspot.com
Posted
: June 23, 2012
Edited
: August 11, 2012
CASINO BONUS 2021 - Mapyro
ReplyDeleteFind 경기도 출장샵 the best Vegas casino bonus codes, promo 제주도 출장샵 codes and more to try out our 경산 출장마사지 new sweepstakes 포항 출장안마 online slots selection. The casino is owned by William 통영 출장마사지 Hill.