The
Moon That Embraces the Sun 8
Alyssa panik dan
sesak nafas di dalam tandu, ia teringat saat Yeon Ify masih di dalam kuburan.
Ingatan siapa ini?
***
P. Min Agni
mendinginkan sendok di dalam salju dan menutup kedua matanya dengan sendok itu.
“Turun..turun..”Min Agni berharap terapi ini bisa menurunkan matanya yang
bengkak. Dayang Min hanya menghela nafas melihat tingkah Putri. Yeom Cakka jalan mendekat, ia heran melihat istrinya.
Dayang Min segera meninggalkan keduanya. P. Min Agni tidak tahu kalau Yeom
Cakka sudah jongkok di depannya. Putri Min Agni melepas sendok dan bengong
melihat Yeom Cakka.
Ia menghela nafas, “karena aku begitu
merindukannya, sekarang aku melihat halusinasi.” Yeom Cakka geli dan ketawa.
“Apa aku seperti
halusinasi bagimu?” Min Agni malu dan menutup mata dengan sendok lagi. Ia
berusaha menghindar dari Yeom Cakka.
Yeom Cakka
menurunkan tangan Min Agni, “kenapa kau menghindariku?” Min Agni merasa
wajahnya tampak jelek.
Yeom Cakka menghibur, “tidak jelek.”
Min Agni merasa Yeom cakka bohong, “kau hanya menertawaiku.”
Yeom Cakka memegang wajah Min Agni, “Aku
tertawa karena kau cantik.” Min Agni senang disebut cantik oleh Yeom Cakka, “jadi
kau tidak akan meninggalkanku?”
Yeom Cakka heran, “bagaimana kau bisa
berkata seperti itu?” Min Agni mengulurkan kelingkingnya, “berjanjilah
padaku..apapun yang terjadi, kau tidak akan meninggalkanku.”
Yeom Cakka tersenyum dan mengaitkan
kelingkingnya, “jika aku janji dengan taruhan nyawaku apa kau akan
mempercayaiku?” Min Agni bahagia sekali dan langsung memeluk Yeom Cakka. Yeom Cakka
terkejut dan kehilangan keseimbangan, jadi keduanya jatuh ke tanah, tapi Min Agni
tidak mau melepaskan Yeom Cakka.
Seol Zahra ternyata melihat keduanya,
ia menghela nafas dan tampak sedih. Seol Zahra jalan pergi meninggalkan
pasangan itu. Sepertinya ada rasa ketakutan dan bersalah di dalam hati Putri
Min Agni, karena ia merasa Yeon Ify meninggal dunia karena dirinya. Makanya Min
Agni selalu ketakutan kalau Yeom Cakka akan pergi meninggalkannya.
***
Nok Young mengecek kamar Alyssa dan kaget
karena kosong. Ia panik dan mencari Alyssa. Nok Young hanya menemukan Jansil
Via yang sedang makan. Jansil Via langsung
tahu kalau gurunya mencari Alyssa, ia tampak bersalah, “tadi..pemilik
penginapan membuat pajeon (kue dadar), jadi saat aku makan ...Kurasa ia pergi
mencari Seol Zahra-onnie.”
Seol pulang dan heran, “ada apa?” Nok
Young marah karena Seol Zahra pergi dan bukannya menjaga Alyssa.
“Kau dari mana saja?” Pemilik
penginapan mendekat dan memberikan surat untuk Nok Young, “tadi ada yang
menitip surat untukmu.” Nok Young membacanya, ternyata dari Menteri Na yang
berkata ia membawa anak spiritual Nok Young ke istana, kalau Nok Young mau
menemukan anaknya, ia harus ke istana segera. Nok Young tampak kesal dan
menyuruh Seol Zahra dan Jansil Via berkemas. “Kita harus pergi.”
***
Alyssa diturunkan
di sebuah tempat dan ternyata ia pingsan. Tukang tandu mengira ia sudah
meninggal. Menteri Na memeriksa Alyssa. Alyssa mulai sadar dan terkejut melihat
Na. Ia memukul Menteri Na sampai hidungnya berdarah dan lari.
Mereka panik dan mengejar Alyssa.
Tidak jauh dari situ, Yang Myung Iel-gun juga sedang melarikan diri dari
kejaran tiga bangsawan yang ingin mendukungnya. “Yang Mulia!! Yang Myung Iel-gun!
jangan lari! kami bukan orang jahat..” Yang Myung sekilas mirip Gu Yong Ha..
Yang Myung Iel menghindar dan menyamar jadi pemain akrobat, tapi ia jalan
dengan lenggak lenggok, dan ketahuan oleh bangsawan itu. Yang myung Iel heran
kenapa bisa tahu. Ia lari lagi dan menyamar jadi pendeta. Alyssa melihat Yang Myung Iel dan mengira dia benar-benar pendeta.
Alyssa lari menemuinya, “Guru! Guru
tolong saya, saya dikejar Guru!” Yang Myung Iel mengenali Alyssa, ia terkejut
dan segera menarik Alyssa pergi. Yang Myung Iel memeluk Alyssa dan Alyssa melepaskan
diri, “apa yang kau lakukan? Kau tidak sopan!” Yang Myung Iel melepas topinya,
dan tanya dengan pandangan sedih, “apa kau benar-benar tidak ingat siapa aku?”
Pengejar Alyssa tiba dan mengejek mereka, “benar-benar
pemandangan yang bagus, di tengah hari seorang peramal wanita dan pendeta
sedang berduaan.” Yang Myung menarik Alyssa ke belakang dan mengancam mereka, “minggir!
Jika kalian menyentuh gadis ini, maka kalian akan mati.”
Yang Myung Iel segera beraksi dan
melawan mereka, ia berhasil melarikan diri sambil menarik Alyssa. Keduanya lari
bergandengan tangan.
“Apa kau benar-benar seorang peramal?” Tanya Yang Myung Iel
“Ya.”
“Apa kau benar-benar tidak
mengenaliku?
“Ini pertama kalinya aku melihatmu.”
Yang Myung Iel menyuruh Alyssa menunggunya di rumah kebun di ujung jalan. Alyssa
bersedia. Saat Alyssa lari, ia disergap oleh para Menteri dan anak buah mereka.
Alyssa menjerit dan ia berhasil dibawa lari. Yang Myung Iel terkejut mendengar
jeritan Alyssa, ia jadi lengah dan seorang lawannya memukul kepala Yang Myung Iel
dengan tongkat. Yang Myung Iel langsung jatuh dan pingsan. Alyssa dikurung di
sebuah ruangan di Seongsucheong.
Menteri Na menghadap Ibu Suri dan
lapor kalau Nok Young menolak kembali ke istana.
Tapi mereka berhasil membawa anak
spiritual Nok Young. Gadis itu bisa memancing Nok Young kembali. Menteri Na
berkata, “Bukan hanya itu, tapi apa Yang Mulia pernah mendengar jimat manusia?”
Ibu Suri membalas, “Jimat Manusia?”
“Itu adalah manusia hidup yang diubah
jadi jimat dan digunakan untuk menghentikan ketidakberuntungan dan kematian
orang lain. Setahu saya, tidak ada jimat yang lebih kuat dan efektif. Jika kita
bisa menggunakan peramal wanita sebagai jimat dan mengirimnya ke kamar Yang
Mulia...” Ibu Suri tidak setuju, “bagaimana mereka bisa mengijinkan peramal
rendahan masuk istana? lagipula..Yang Mulia tidak akan mengijinkan ini.”
Menteri Na usul, kalau mereka
melakukannya saat Raja tidur, Raja tidak akan menyadarinya. Mereka akan
memberikan teh tidur kepada Raja.
“Kekuatan peramal itu apa bisa
diandalkan?” Tanya Ibu Suri. Ibu Suri ingat kalau tanggal malam pertama untuk
Raja masih sebulan lagi. Menteri Na berkata jika gadis itu bisa membantu
kesehatan Raja maka masalah malam pertama Raja akan beres.
****
Guk-mu Gwon
menemui Alyssa, ia tanya apa Alyssa anak angkat Nok Young. Alyssa tidak
mengenal Gwon,
“siapa kau?” Gwon tanya apa Alyssa
tahu tugasnya malam ini. Alyssa kesal, ia diseret kesini, bagaimana ia bisa
tahu. Guk-mu Gwon tidak memperpanjang dan minta beberapa peramal muda untuk
menyiapkan Alyssa. Alyssa berontak, ia menolak melakukan apapun sebelum Jang
Nok Young datang. Guk-mu Gwon marah, ia menampar Alyssa.
“Beraninya kau! Apa kau pikir kau ini
putri bangsawan? Ingat jika kau berani bersuara atau bergerak sedikit saja,
maka nyawamu dalam bahaya.”
***
Raja mendapat
laporan dari Alvin kalau Alyssa lenyap tanpa jejak. Raja mengira Alyssa itu
hantu, tapi kalau ia hantu berarti ia adalah roh gentayangan yang punya dendam.
Raja sebenarnya ingin mendengarkan kisah Alyssa dan menyelesaikan masalahnya.
Tapi dia tidak memberiku kesempatan menjadi Raja yang baik.
Alvin ingin mencari Alyssa lagi. Raja
melarangnya, “tidak perlu. Itu hanya ilusiku, lebih baik seperti ini dan kami
juga tidak akan bertemu lagi. Kami tidak akan menciptakan kebencian lagi.”
Tabib istana datang membawa teh bunga.
Raja tanya teh bunga apa, Hyung Sun menjelaskan, “itu teh bunga krisan dengan
campuran kurma dan bubuk thuja (Eastern White Thuja) untuk membantu Yang Mulia
tidur.” Raja merasa tidak perlu obat tidur. Tabib Istana berkata kalau kantor
Feng Shui menyarankan ini, ia juga tidak tahu mengapa. Kasim Hyung Sun membujuk
Raja, “karena Raja memang sulit tidur akhir-akhir ini jadi mengapa tidak
diminum saja?” Raja minum dan berharap ia tidak akan lagi terganggu oleh mimpi.
***
Alyssa dipaksa
mandi dan disiapkan untuk masuk kamar Raja. Selama proses itu, Alyssa terus
menangis dan merasa marah, tapi ia tidak berdaya. Alyssa harus mengenakan baju
putih. Mata Alyssa ditutup kain dan ia diantar ke kamar Raja.
Raja tidur nyenyak karena pengaruh
obat, Alvin menjaganya. Ia ingat sudah menerima pesan, kalau lonceng energi
sudah dibunyikan, maka Petugas Kantor Feng Shui akan datang membawakan jimat
itu. Alvin menunggu diluar dan Menteri Na datang membawa Alyssa.
Alyssa mengenakan jangot dan penjaga
marah, “beraninya mengenakan jubah di dalam dinding istana.” Alvin menggunakan
pedangnya untuk membuka jubah Alyssa dan Alvin juga ingin membuka tutup matanya.
Tapi Menteri Na melarang, dia bukan
manusia tapi hanya jimat. “Mohon ijinkan lewat, jika energinya rusak, kekuatan
jimat akan lenyap.”
Alyssa akhirnya diantar masuk oleh
Hyung Sun dan Alvin. Penutup matanya dibuka dan Alyssa melihat Raja.
Alvin juga mengenali Alyssa. Ia tampak
terkejut. Alyssa mengulurkan tangan hampir menyentuh dahi Raja, tiba-tiba Raja
berbisik ‘Yeon Ify, Yeon Ify..’ Alyssa
tertegun.
Raja menangis dalam tidur. Alvin
menyentuh pedangnya, bersiap. Alyssa menyentuh dahi Raja dan Alyssa ingat saat
Putra Mahkota Rio memanggilnya lalu mereka menonton pertunjukan boneka bersama.
Raja tersenyum dalam tidur dan Alyssa juga senyum memandang Raja.
***
Yang Myung Iel-gun
mulai sadar, ia ada di kamar keluarga Heo. “Yang Mulia! Yang Mulia! Yang Myung
Iel-gun! Kau sudah sadar?” Yang Myung Iel-gun membuka mata dan samar-samar
melihat Alyssa. Ternyata bukan Alyssa, melainkan Heo Yeom Cakka yang tampak
mencemaskannya. Yeom Cakka tanya apa Yang Myung Iel ingat, ia pingsan di depan
kediaman mereka dan ia membawa Yang Myung Iel masuk. “Apa anda ingat?”
***
Alyssa diantar
kembali ke kamarnya di Seongsucheong. Alyssa tampak merenung.
***
Paginya, Raja bangun dan merasa sangat segar.
Ia tanya apa ada seseorang disampingnya semalam. Hyung Sun hanya berkata kalau
Pejabat dari kantor Feng Shui datang dan menulis jimat untuk Raja. “Apa anda
tidur nyenyak semalam?”
“Jimat? Ini menyebalkan, tapi aneh
badanku rasanya lebih ringan.” Ucap Raja. Raja jalan ke ruang sidang dan
melihat beberapa dayang dapur istana. Raja berhenti sebentar, “kalian dayang
dapur istana?”
Mereka membenarkan. Raja memuji rasa
sup yang ia makan pagi ini, “enak sekali. Aku makan dengan lahap.”
Setelah itu Raja langsung melanjutkan
perjalanan. Dayang dapur istana heran, “Raja biasanya dingin sekali, ada apa
dengan Yang Mulia hari ini?”
Mereka sepakat masak sup lagi besok
pagi, “asalkan bisa melihat senyum Yang Mulia lagi, aku bersedia memberikan sup
setiap hari.”
Raja tampak segar dan membaca semua laporan
dari para Menteri. Raja memuji, “semuanya sudah tersusun rapi, kalian mungkin
tidak punya banyak waktu, tapi ini semua sudah disiapkan dengan baik. Petisi
ini tidak punya kesalahan sedikitpun, orang pasti mengira kalau ini dipalsukan.”
Lalu Raja ketawa, “aku hanya bercanda.”
Raja tanya orang-orang yang diambil
untuk kerja paksa, “bagaimana mereka?” Para menteri menjawab kalau semua sudah
kembali ke desa asal.
“Lalu bagaimana dengan Pi Han Dol
(ayah dari anak di eps 7) yang kuminta untuk dicari?” Menteri berkata kalau
orang itu sudah ditemukan dan menunggu di luar.
Raja menyindir, “Benarkah? Kukira
Menteri keuangan hanya pandai main golf. Ternyata kau cepat bertindak juga.”
Pria yang disebut Pi Han Dol dibawa
masuk dan Raja tanya “apa kau benar Pi Han dol?”
Pria itu membenarkan. Raja tanya
kondisinya dan Pria itu berkata ia lebih baik daripada yang lain.
“Sungguh melegakan. Kau mengerjakan
apa di proyek itu?” Tanya Raja.
Pria itu tampak agak gugup dan berkata
ia membangun jembatan. Raja tidak percaya, “benarkah? Kalau begitu kau pasti
melihat pola bunga teratai di atas jembatan, ya kan?”
Pria itu gugup, “Bunga..Teratai? Ya
saya mengingatnya.”
Raja yakin pria itu bohong, “bagaimana?
Apa cantik?”
Pria itu membenarkan. Raja berujar
lagi, “Alasan aku mencarimu adalah
karena permintaan putramu. Aku kagum karena ia menggantikan peran orang tuanya
untuk menjaga adiknya. Dia benar-benar anak yang berbakti. Bahkan seorang anak
tahu bagaimana menjaga keluarganya. Apa yang kulakukan untuk rakyatku? Aku akan
belajar dari peristiwa ini. Aku sangat berterima kasih. Aku akan
menganugerahkan sedikit tanah untuk bercocok tanam. Pulanglah dan hiduplah
dengan tenang bersama anak-anakmu.” Pria itu menyembah dan mengucapkan terima
kasih. Ternyata pria itu sudah disuap oleh Yoon untuk berbohong pada Raja.
Yoon mengancam, jika pria itu membuka
mulut maka nyawa anak-anaknya akan terancam. Pria itu mengerti. Pria itu jalan
pulang, tapi dihadang beberapa pembunuh yang menyamar jadi perampok. Mereka
hampir membunuh pria itu, untung Alvin cepat datang. Alvin menghabisi pembunuh
itu, kecuali satu orang yang sengaja dibiarkan kabur oleh Alvin. Setelah itu Alvin
lapor pada Raja.
“Saya sudah menyiapkan tempat yang
baik agar ia bisa selamat kembali ke desa.”
“Kau sudah kerja keras.”
“Bagaimana Yang Mulia tahu?”
“Tentang apa?” Alvin ingin tahu
bagaimana Raja tahu harus mengirimnya menyelamatkan orang itu. Raja menjawab, “Tangan
orang itu, kapalan di tangannya bukan karena ia bekerja sebagai buruh, tapi itu
kapalan karena pertama kali berlatih pedang. Itulah mengapa aku melemparkan
umpan, dan aku tidak mengira ia begitu bodoh dan memakan umpan dalam satu
gigitan.”
Alvin heran, “umpan apa?” Raja berkata
tentang Desain bunga teratai. Jembatan yang dibangun tidak punya pola lukisan
bunga teratai. Raja ingin tahu kenapa mereka mengirim pembunuh untuk membunuh
orang biasa? “Dan kalau pria itu meninggal, apa yang ingin disembunyikan?”
“Apa anda mendapat jawabannya?”
Raja sudah tahu, para menteri
mengumpulkan dana dan orang-orang kuat untuk dilatih menjadi pasukan pribadi.
Alvin berujar, “Jika itu benar, maka
ini adalah kejahatan besar.” Raja tahu kalau nyawanya terancam. Alvin tampak
cemas. Tapi Raja minta Alvin tenang saja, “belum waktunya bagiku untuk mati.
Sampai mereka mendapat apa yang mereka inginkan, aku akan tetap hidup..”
Alvin jelas kelihatan cemas.
***
Menteri Yoon dan
tiga rekannya kumpul, mereka mengeluhkan Raja lagi. Mereka butuh sekali
penerus, “kita sudah susah payah, tapi tidak ada hasil.” Menteri Perpajakan
usul, “pertama kita harus memasang jimat untuk kesuburan di kamar Raja dan
Ratu. Lalu minta Ratu mempelajari seni merayu.”
Menteri Na mendelik pada rekannya.
Menteri Pajak protes, “kenapa kau melihatku seperti itu? Kita seharusnya
melakukan itu demi mendapat keturunan. Bahkan jika hanya untuk satu kelahiran
saja.” Menteri Yoon berkata mereka seharusnya membiarkan Raja istirahat
sebentar, “ia telah bekerja dengan keras demi negara. Jadi dimanapun atau
kapanpun ia pingsan karena kelelahan, itu tidak akan terlihat mencurigakan, ya
kan?”
Seorang Menteri tanya apa Pil Han Do
sudah dibereskan dan dijawab sudah. Tiba-tiba salah satu pembunuh itu kembali
dan lapor kalau mereka gagal. Ada serangan mendadak. Menteri Na kaget, “siapa
yang menyerangmu?”
Pembunuh itu menjawab, “pria itu
mengenakan topeng dan kemampuannya seperti dewa pedang.”
Para menteri kaget, “dewa pedang? Itu
berarti Alvin!” Menteri Yoon marah dan membunuh pria itu. Ia berpikir apa Raja
sengaja membiarkan orang ini kembali untuk memberi peringatan padanya.
Menteri Na memberi laporan pada Ibu Suri kalau
kesehatan Raja pulih dalam semalam. Bahkan Raja menikmati semua hidangan yang
disajikan. Ibu Suri tampak kagum, “berarti benar-benar efektif memiliki peramal
sebagai jimat!”
Ibu Suri ingin menemui gadis itu secara
pribadi dan memberikan hadiah untuknya.
***
Alyssa merenungkan nama Yeon Ify yang disebut Raja. “Yeon Ify..apa artinya hujan gerimis? Yeon Ify..”
Alyssa merenungkan nama Yeon Ify yang disebut Raja. “Yeon Ify..apa artinya hujan gerimis? Yeon Ify..”
Alyssa berpikir, “orang seperti apa Yeon Ify
itu yang mampu membuat Raja seperti itu?” jika ia adalah Yeon Ify dan bukan
peramal wanita, “jika aku adalah Yeon Ify..apa ia akan terhibur?”
***
Ibu Suri pergi ke
Seongsucheong, tapi Gukmu Gwon menahannya. Ibu Suri marah, “berani sekali kau.”
Gwon berkata
kalau anak itu sekarang menyerap energi jahat di tubuhnya. Tidak boleh bertemu
Ibu Suri.
Tiba-tiba Jang
Nok Young muncul, “Yang Mulia Ibu Suri, saya sedang berencana mengunjungi Yang
Mulia untuk memberi hormat, kenapa anda datang kesini sendiri?”
Ibu Suri marah, kenapa Nok Young baru
datang sekarang. Nok Young berkata Ibu Suri salah paham, ia tidak mungkin
melupakan kebaikan Ibu Suri dan melanggar perintahnya. Nok Young beralasan
butuh waktu lama untuk mengusir pengaruh energi jahat di tubuhnya. Ibu Suri
berkata senang mendengar itu, karena ia merasa Nok Young datang karena
mencemaskan putri angkatnya.
“Jadi kenapa kau menyembunyikan anak
itu?”
“8 tahun lalu kekuatan spiritual saya
rusak karena mengambil hidup orang lain. Dan saya takut menjadi batu sandungan
untuk Ibu Suri, jadi saya mempelajari pergerakan alam semesta dan menunggu
kesempatan baik.” jawab Nok Young.
“Jadi apa ini kesempatan baik?”
Nok Young membenarkan. Ibu Suri ingin
tahu tentang keturunan Raja. Nok Young memastikan akan ada keturunan Raja. Tapi
dalam hati Nok Young berkata, Tapi
keturunan itu tidak akan datang dari tubuh Ratu yang sekarang.
Ibu Suri ingin Nok Young kembali ke
Seongsucheong.
Nok Young bersedia, selama Ibu Suri
ingin ia disini, Nok Young akan tetap di Seongsucheong sampai akhir hayatnya.
Nok Young tahu Gukmu Gwon mencuri dengar dan ia dengan tegas minta Ibu Suri
menyingkirkan Gwon, karena ia tidak setia pada keluarga Raja (Nok Young tahu
kalau Gwon yang membuat Raja sakit.)
Ibu Suri langsung mengusir Gwon.
(Kelak pasti akan ada serangan balasan dari Gwon) Ibu Suri tetap ingin bertemu Alyssa.
Nok Young mencegahnya, “dia jadi jimat pengusir sial, jadi semalaman telah
menyerap energi jahat. Jika anda bertemu dia sebelum ia membersihkan diri,
energi jahat itu mungkin akan tertransfer pada Yang Mulia.”
“Lagipula jika jimat itu dibiarkan
bebas, akan mengurangi kekuatan-nya. Sampai kesehatan Yang Mulia pulih dengan
benar dan sampai malam pertama Raja, kita harus sangat berhati-hati. Saya
mohon, hanya sampai tugasnya selesai. Mohon jangan menemuinya.” Ujar Nok Young
lagi. Ibu Suri tidak bisa membantah Nok Young meskipun kesal. Tapi ia menurut.
***
Seol Zahra dan Jansil Via menemui Alyssa. Seol
Zahra memutar-mutar Alyssa, “kau benar-benar tidak terluka?”
“ Seol-ah, aku
pusing.”
Seol Zahra kesal, “itulah mengapa kami
minta kau jangan keluar. Agassi, apa kau ini anak usia 7th? Kenapa kau tidak
mendengar?” Alyssa berkata ia seperti ini karena mencari Seol Zahra.
Seol Zahra minta maaf, “ini salahku.”
“Kenapa seperti
ini? Aku cuma bercanda.”
Jansil Via menangis, “maafkan aku,
maafkan aku Onnie, ini karena aku pergi makan pajeon.”
“Jansil Via, aku
baik-baik saja.” Nok Young masuk dan minta Seol Zahra serta Jansil Via keluar.
Keduanya keluar dan mendengar para
peramal muda bergosip, “ternyata ia anak angkat Guk-mu? pantas ia sombong
sekali. Dia sepertinya juga punya kekuatan spiritual.”
Mereka berkata Alyssa pasti punya backing kuat sampai bisa masuk kamar
Raja.
Jansil Via tidak tahan, ia marah, “kalian
tidak tahu kalau lidah yang sembarangan akan menimbulkan masalah? Kalian jelas
tahu siapa dia, dan tetap berani mengatakan kata-kata seperti itu?” (Jansil ini
sebenarnya yang punya kekuatan seperti Nok Young). Jansil Via menyambung, “orang
itu sebenarnya adalah bu..”
Seol Zahra segera membekap mulut Jansil,
“nama Nona kami adalah Alyssa. Alyssa seperti bulan. Anak ini masih belum
mengerti karakter Cina dengan baik.”
***
Nok Young minta Alyssa lari dari
Seongsucheong. Alyssa terkejut, “apa kau tidak tahu kalau melanggar perintah
keluarga Raja adalah kejahatan?” Nok Young akan mengurusnya.
Tapi Alyssa dan Seol Zahra harus
segera pergi. Alyssa menolak, ia tidak mau membuat orang lain jadi penjahat
karena dirinya. Nok Young tidak percaya, apa Alyssa mau terus seperti ini?
“Hanya sebulan. Aku hanya perlu ada
disisinya selama sebulan. Kenapa kau mencemaskan ini? Aku tidak akan apa-apa.
Meskipun kekuatanku lemah, tapi kalau kehadiranku bisa membantu orang itu atau
mengurangi kesakitannya sedikit..”
“Tampaknya peringatanku hanya lewat
saja ditelingamu. Aku memintamu untuk sembunyi. Aku minta kau tidak melakukan
kontak secara emosional.”
“Gukmu-nim..”
“Peramal wanita yang mengusir kekuatan
jahat bukanlah manusia, tapi hanya sebuah jimat. Punya mata tapi tidak bisa
melihat. Punya mulut tapi tidak bisa bicara. Menyelinap masuk setelah ia tidur
dan menghilang tanpa jejak saat ia bangun..berada di dekatnya tapi tidak bisa
bertemu..itulah..takdir dari Jimat Peramal. Apa kau tetap ingin melakukannya?”
“Peramal wanita, bukankah mereka
seharusnya memberikan ketenangan bagi orang yang kesakitan? Bagaimana kita bisa
memilih membantu, bangsawan atau kaum rendahan? Meskipun aku punya mata, aku
tidak akan melihat. Meskipun aku punya mulut, aku tidak akan bicara. Aku akan
memastikan kalau kehadiranku tidak akan diketahui. Aku tahu apa yang kau
takutkan, orang itu adalah yang tertinggi dari semua orang. Aku hanya peramal
wanita rendahan. Masalah yang kau takutkan tidak akan pernah terjadi.”
***
P. Min Agni dan
ibu mertuanya menyulam bersama, Min Agni heran, apa yang dipikirkan ibu
mertuanya. Ny. Heo menenangkan, “Bukan apa-apa.”
Ny. Heo tampak menyayangi Min Agni
bahkan ingin membantu menyelesaikan sulaman-nya jika Min Agni mau. Karena Min Agni
tidak bisa membedakan sulaman serangga dengan bangau. Ia awalnya ingin menyulam
sepasang bangau terbang, tapi Ny. Heo mengira itu serangga. Min Agni masuk ke
kamar Yeom Cakka. Tapi tidak ada siapapun.
Yeom Cakka datang dan tanya kenapa Min
Agni kesini. Min Agni tampak terkejut, “Orabeoni.. “
lalu Min Agni merajuk, Yeom Cakka keterlaluan.
Kenapa setiap kali ia masuk kamar suaminya selalu ditanya mau apa kesini? “Kenapa
kesini? Apa kau tidak bisa berkata, aku merindukanmu..?”
Yeom Cakka minta maaf, ia tidak
memikirkan itu. Min Agni berkata kalau Yeom Cakka menyesal, berarti harus
memeluknya untuk menebus kesalahan-nya.
“Peluk aku.” Tanpa menunggu reaksi
Yeom Cakka, Min Agni langsung memeluk Yeom Cakka. Min Agni tanya apa Yeom Cakka
bisa ke kamarnya malam ini. Yeom Cakka tampak
serba salah, “Yang..bukankah Yang Myung Iel-gun ada disini?”
Min agni minta Yeom Cakka tidak
memikirkan kakaknya, “Kakak tidak ada saat ini, jadi tidak masalah..” Yang
Myung Iel-gun muncul dari belakang mereka dan melihat ke arah Min Agni. Min Agni
terkejut, ia malu dan kesal.
“Jangan pedulikan aku, lanjutkan saja.
Aku..tidak melihat apapun.” Ucap Yang Myung Iel.
“Kakak, kau benar-benar..aku
membencimu!” Yeom Cakka mencemaskan Yang Myung Iel, “anda terluka tapi tidak
istirahat.”
Yang Myung ngambek dan berkata harus
segera menghilang agar tidak mengganggu mereka. Dia tidak tahan karena ada Min Agni.
Yeom Cakka masih mencemaskan Yang Myung Iel. Yang Myung Iel berkata ia cukup kuat,
dan jalan keluar tapi pura-pura pusing.
Yeom Cakka dan Min Agni langsung
teriak, “Yang Mulia!”
“Orabeoni jangan pergi.” Ucap Min
Agni.
“Kenapa? Agar kau bisa menggunakanku
sebagai alasan untuk sering berkunjung kesini setiap hari?”
“Kau mau kemana dengan luka seperti
itu? Jika kau pergi begitu saja, suamiku akan cemas. Tunggu sampai sembuh dan
kau bisa pergi. Selama kau disini, aku janji tidak akan masuk ke sini.”
Min Agni jalan pergi dengan kesal, ia
menyenggol Yang Myung Iel. Yang Myung Iel teriak, “aku ini pasien..apa kau
tidak bisa hati-hati? Hati-hati.”
Yang Myung Iel masih kesal dengan Min Agni
yang seolah-olah membelenggu Yeom Cakka yang jenius.
***
Raja push-up di kamarnya. Hyung Sun cerewet
lagi, “Yang Mulia ini sudah jam 9-11 malam.”
Hyung Sun ingin Raja segera minum teh
bunganya sebelum dingin. Raja minta Hyung Sun tidak cemas, ia melakukan push-up karena ingin melakukannya.
Raja berkata kalau kondisinya sangat
sehat sekarang dibanding waktu lalu. Raja tahu kondisinya drop karena organ dalamnya terganggu, jika ia melakukan push-up maka energinya akan semakin
kuat. “Aku lebih sehat dari siapapun. Dengan begitu, aku bisa meraih ambisi
lebih besar.”
Hyung Sun salah mengartikan kata-kata
Raja dan mengira Raja berambisi ingin segera memiliki keturunan. Hyung Sun
dengan yakin berkata kalau Raja pasti akan segera mendapatkannya.
“Chon Na dan Jung Jeon jelas akan
mendapatkan keturunan yang persis sama seperti anda berdua?”
Raja marah, ia teriak, “omong kosong
apa ini?! Hyung Sun, apa kau tidak bisa lebih pengertian? Kau cuma tahu
bagaimana memikirkan hal-hal vulgar. Inilah mengapa akhir-akhir ini aku tidak
bicara denganmu! Aku tidak mau melihat wajahmu! Berbalik!” Hyung sun disetrap
lagi. Hyung Sun dengan sedih jalan beringsut dengan wajah menghadap dinding.
Hyung Sun mulai menangis.
Raja tidak percaya, “kau menangis? Kau
tidak akan menangis kan?”
“Saya hanya merasa kalau saya melihat
Yang Mulia seperti dulu lagi. Saya mohon Yang Mulia..anda harus selalu, seperti
sekarang dan selalu sehat, Yang Mulia.”
Raja menghela nafas, “dasar..kau punya
cara membuatku mendengarkanmu.”
Raja mengalah dan minta disiapkan teh.
“Jangan menangis lagi.”
Raja minum teh krisannya dan terkejut,
“kenapa ini panas sekali?” Hyung Sun dan dayang-dayang ribut memberikan handuk
dan lap.
***
Alyssa datang
lagi malam itu. Ia duduk di dekat Raja, “apa
Yang Mulia merasa sehat hari ini?” Alyssa bicara dalam hati, “Yang Mulia jangan mengerutkan dahi.
Senyuman lebih cocok untuk anda Raja memimpikan Yeon Ify lagi” dan Raja
tersenyum dalam tidurnya.
***
Paginya, Raja
jalan ke ruang sidang dengan Alvin di belakangnya. Para dayang terpesona
melihat keduanya, mereka bagaikan lukisan. “Apa gosip itu benar? Kalau Raja
menolak tidur dengan Ratu karena Alvin?”
Ratu Yoon dan
rombongan ada di dekat mereka dan kesal mendengar gosip itu.
Ratu kesal, “Senyuman itu, aku tidak
pernah melihat sebelumnya.”
Ratu tidak tahan lagi dan ingin
menemui Raja. Jo Sanggung melarangnya. Ratu marah, “berapa lama lagi aku harus
menunggu? Aku akan menemui Yang Mulia.”
Menteri Yoon datang, “ada masalah apa
Jo Sanggung?”
Menteri Yoon menemui anaknya, ia
mengingatkan Ratu agar berhati-hati. “Dalam istana, dinding memiliki mata dan
telinga. saya sudah mengingatkan anda untuk waspada dan hati-hati dengan
tindakan anda.”
Ratu berkata ia
mendapat mimpi buruk akhir-akhir ini. Ayahnya menenangkan, jika hanya karena
mimpi buruk Ratu bertindak ceroboh. Lalu apa bedanya antara anda dengan wanita
di kedai. Menteri Yoon berkata kalau kesehatan Raja semakin membaik, “jika Ratu
membuat keributan di kediaman Raja, dan jika kesehatannya memburuk, lalu
bagaimana anda akan mengatasinya? Sebelum waktu untuk malam pertama tiba, anda
tidak boleh mendekati kediaman Raja lagi. Apa anda mengerti, Ratu?”
Ratu mengerti. Ayahnya mengeluh,
setelah bertahun-tahun, kenapa Ratu masih tidak bisa mendapatkan hati pria. “Jika
anda telah melahirkan keturunan, maka masalahnya tidak akan menyusahkan seperti
ini.” Ratu Yoon tampak kesal, “tolong panggil Ibu untuk menemuiku di istana.”
(Masalahnya, Raja tahu Ratu munafik sejak awal.ini jelas membuat Raja ilfeel
gitu._.v)
Menteri Yoon bertemu rombongan Raja.
Yoon memberi salam dan berkata kalau sudah lama tidak melihat Raja mengenakan
baju seperti ini. Raja yang mengenakan baju perang berkata baru saja melihat
latihan bela diri. Yoon pura-pura mengucapkan selamat atas kesehatan Raja dan
minta Raja tidak terlalu sibuk.
Raja menyindir kalau jadwalnya padat,
ia akan tidur saja. Dan bagi Yoon ini juga bukan hal buruk.
“Mengapa anda mengatakan itu?” Tanya
Yoon.
“Ah aku lupa berterima kasih atas
hadiah yang kau berikan.” Balas Raja. Yoon dan Raja tahu maksudnya pasti
pembunuh itu. Yoon pura-pura berkata kalau ia menyiapkan ginseng dan senang
karena Raja menyukainya.
“Kau berkata ginseng? Yah..keduanya
punya karakter 'manusia' dan keduanya punya efek menaikkan suhu tubuh, tidak
beda jauh memang. Bagaimanapun, terima kasih.”
“Saya beruntung bisa melakukan sesuatu
untuk Yang Mulia. Saya akan menyiapkannya dengan baik agar bisa
mempersembahkannya pada Yang Mulia lagi.”
“Aku akan menunggunya.”
***
Malamnya, Raja menyentuh dahinya dan merasa
ada seseorang yang pernah memegang dahinya. Alvin mencemaskan Raja, tapi Raja berkata tidak
apa-apa. Tabib istana datang dengan teh. Alvin menawarkan diri untuk memeriksa
teh, siapa tahu ada racunnya.
“Kau masih memikirkan apa yang
kukatakan waktu itu? Jangan cemas, bukankah aku berkata kalau aku masih tidak
apa-apa?” Raja minum tehnya, tapi sedikit tersedak. Hyung Sun panik. Raja minta
Hyung Sun tenang, “ini hanya nyangkut sedikit di tenggorokan. Tidak perlu
ribut.” Raja minum sisa tehnya.
Tapi dosisnya jadi berkurang.
***
Nok Young masuk
ke aula Seongsucheong. Nok Young tampak menggigil, “Bintang Sirius (Osiris,
atau Tien kou, celestial wolf) tertutup oleh kegelapan..”
***
Malam itu, Alyssa masuk lagi ke kamar Raja dan
tanya apa Raja baik-baik saja hari ini. Alyssa senang karena mendengar Raja
semakin sehat.
“Saya tidak yakin apa Yang Mulia tahu,
tapi ini pertama kalinya saya merasa senang menjadi peramal wanita. Karena saya
bisa membantu anda Yang Mulia. Karena saya bisa berada di sisi anda dan
melindungi anda.”ujar Alyssa.
Alyssa menyentuh dahi Raja lagi dan
mengingat Putra Mahkota Rio. Alyssa gemetaran dan Raja terbangun!
“Kau siapa?” Raja menarik tangan Alyssa
dan membalikkan Alyssa, “Cepat katakan! Katakan padaku! Siapa sebenarnya kau?!”
****
Source : Kadorama-recaps.blogspot.com
Posted
: June 23, 2012
Edited
: August 11, 2012
No comments:
Post a Comment