--- *--- *--- *--- *--- *--- *--- *--- *--- *--- *--- *--- *--- *--- *--- *--- *--- *--- *---
Author POV
“huuuuuuuuuuuu orang kampuung..”
Banyak orang yang menyoraki gadis ini.
Gadis manis ini baru saja masuk her new University *eaeaea
Dia masuk karena ia mendapatkan beasiswa.
Jangan salah, walaupunn ia hanya berasal dari keluarga yang kurang mampu, tapi IQ nya 163 mameeeeeeeeenntttt #PROKK PROKK PROKKK -_- *standing applause (y)*
Dia jenius, pintar, ulet, kreatif, cekatan juga..
Tidak salah ia bisa masuk Universitas Gajah Mada ini.
Universitas yang sangat ia dambakan, sewaktu ia SMP :D
Tapi, anak-anak di kampus, malah merespon tidak baikk.
Mereka suka mencemooh gadis ini,mencela, mengejek dan sebagainya.
Mungkin hanya ada sebagian saja yang bersikap baik sama dia.
Oiya, dia datang bersama sahabat baiknya, dan bisa juga dibilang sahabat dari orok.-.V
Why? Karna dari kecil, mereka sudah temenan, dan jadi sahabat sekarang. Rumah mereka pun bersebelahan..
Sebut saja gadis itu Alyssa Saufika Umari atau Ify. Dan sahabatnya Gabriel Stevent Damanik atau Iel.
Penampilan yang sederhana, tidak menghilangkan kecantikan gadis ini..
Diam-diam, Iel menyimpan rasa pada Ify sejak SMP
Ify juga sudah mengetahuinya waktu SMA, tapi Ify hanya menganggap Iel sahabat bahkan seorang kakak, tidak lebih. Ify juga tidak ingin dipaksa-_____-
“heh! Kalian tuhh apa-apaan sihh? Norakk tau gakk??” bentak Iel pada orang-orang yang menyoraki mereka-_-
“heh! Gak nyadar banget sihh loe? Loe lebihh norakk tauu..” celetuk seorang cowok membuat Iel emosi
“loe tuhhhhhh…….” Bales Iel geram yang ingin menonjok orang itu malah ditahan sama Ify.
“udahh Yel, jangan.. ntar loe mau apa dicap yang jeek-jelek? Kita ini anak baru..” cegah Ify menjelaskan. Gabriel pun menurunkan tangannya kembali.
“awas loe!” bales Iel sengit
“well, I’m wait . “ bales Cowok itu acuh langsung pergi gitu aja
“sumpahh, kesel banget gue sama dia. Ergghhh. Minta dipacul tuhh orang..” sungut Iel
“hush, udah Yel.. diem ahh, diliatin tuh..” ujar Ify.
Mereka pun melangkah menuju kelas mereka. Mereka mengambil jurusan yang sama, jurusan Kedokteran #PROKK PROKK
@ Kelas Ify – Iel
“anak-anak, kita kedatangan murid baru hari ini. Gabriel, Alyssa, silahkan masukk..” suruh Bu Endah sebagai dosen. (penulis gak berapa ngerti nihh tentang kuliahan. Soalnya belum pernah ngerasain-__-V) *inpo sekilas*
“baik Bu…” jawab mereka berdua.
“sekarang, perkenalkan diri kalian..” suruh Bu Endah..
“Hello semua, kenalin nama aku Alyssa Saufika Umari, kalian bisa panggil aku Ify.. dimohon bantuannya..” kata Ify ceria sedikit membungkukkan badannya.
“nama saya Gabriel Stevent, kalian bisa panggil saya Gabriel, atau Iel..” kata Gabriel singkat..
“baik, kalian boleh duduk berdua di belakang Shilla.. Shilla, acungkan tangan kamu..” perintah bu Endah..
“baik Bu…” sahut Gabriel Ify serempak..
Mereka berdua pun duduk di belakang gadis bernama Shilla.
Saat melewati Shilla, shilla malah menyindir mereka.
“heyy, duduknya jauh-jauh dari gue yahh? Ntar gue kena virus MISKIN” kata Shilla tajam menyindir
“heh! Jaga omongan loe tuhh!” bales Iel sengit, tidak terima dengan perlakuan Shilla.
“udahh Yel. Biarin aja..” kata Ify menenangkan..
Mereka berdua pun duduk di belakang Shilla.
(oiya, bangku kuliahan kan yang sendiri-sendiri itu kan? Nah jadi Gabriel sama Ify duduknya agak berjauhan gitu-_-V) *inpo sekilas*
Mereka pun memulai pelajaran dengan tenang..
--- *--- *--- *--- *--- *--- *--- *--- *--- *--- *--- *--- *--- *--- *--- *--- *--- *--- *---
SKIP
-Istirahat-
Gabriel dan Ify sedang di kantin.
“ehh Yel, mau pesen apaan? Gue beliin dehh..” Tanya Ify
“emmm, terserah loe dehh..”
“Oke, tunggu bentar yahh..” pamit Ify lalu memesan makanan.
Ify pun membawakan 2 mangkuk bakso.
“nihh..” kata Ify memberian semangkuk bakso itu.
“oke, thanks.. Eh, minumnya mana??” Tanya Iel..
“ohh iya, lupa gue. Bentar yakkk??” Ify ngabur gitu aja. Iel hanya menggeleng-gelengkan kepalanya lalu menyantap baksonya itu..
Saat ingin menuju mejanya, Ify terlihat agak sedikit berlari dan..
BRUUUKKK
Jus tomat yang ia bawa malah tumpah ke baju orang yang ia tabrakk..
“errgghh.. Sialan! Punya mata gak sihh loe??” cerca orang itu..
“eee eee maaf maaf aku gak sengaja..” kata Ify menunduk tanpa menatap orang itu.
“heh! Makanya jalan tuhh liat-liat dong! Punya mata kan loe? Hah?”cercanya lagi. Ify hanya menunduk ketakutan.
“liat nihh. Kemeja gue kotor gara-gara loe! “ Orang itu melepaskan kemejanya, ia hanya memakai kaos berwarna biru sekarang..
“nihh! Loe cuci tuhh baju gue! Gue gak mau tau, baju gue harus bersih seperti semula..” bentak orang itu melemparkan kemejanya.
“Dan ini, loe harus antar baju itu ke alamat itu. Gue gak mau tau, dan gue gak peduli. Yang jelas, baju itu harus bersih. Ngerti loe??” gertak orang itu melemparkan sebuah kartu nama, dan ada alamat rumahnya juga..
“i.. iyaa.. Maaf.” Kata Ify meminta maaf sambil mengambil kartu namanya yg terjatuh.. Lalu ia menatap orang tadi…
DEGGGHH
Seperti ada yang berdesir saat melihat orang itu..
“cihhhh, bulshit loe! Maaf doang bisanya.. Gue gak mau tau, besok, loe anter tuhh baju gue ..” bentak orang itu lagi melipat tangannya dengan angkuhnya sambil membuang mukanya. Mendengar ada keributan, Iel pun menghampiri mereka.
“Ify?? Kenapa? Heyy loe! Berani-beraninya loe bentak Ify..” kata Iel lantang pada Rio. Rio pun menoleh..
‘diaa..? dia kan… sialan ni orang’ batin orang itu geram melihat Gabriel
‘dia? Dia kan… rio?’ batin Gabriel tidak menyangka..
“apa loe?? Gue gak ada urusan sama loe?! Gue berurusan sama dia!” sengit rio –orang itu- menunjuk muka Ify dengan kasar.
“tapi loe jangan seenaknya dong, nyuruh-nyuruh dia! Loe kira dia siapa? Hah? BABU loe gitu??” bales Gabriel tajam. Ify hanya menunduk diam menyaksikan perang mulut kedua cowok ini.
“ohh yahh? Jadi loe ngebela dia? Dasar kalian! Sama-sama MISKIN!” cerca Rio..
“Iya, gue akuin, gue emang MISKIN,! Tapi setidaknya gue masih punya hati. Dan loe?hah? orang KAYA SOMBONG, ARROGANT, HATI BATU, GAK BERPERI KEMANUSIAAN !” bales Gabriel masih dengan nada sengit
“mending gue, gue bissa beli semua yang ada di dunia ini..” bales Rio lagi masih dengan gaya angkuhnya-_-.
“ohh yaa?? Apa cinta juga bisa dibeli?? Hah??” bales Gabriel dengan nada meremehkan-_- Rio terdiam.. Emosinya makin memuncakkk. Pikirannya kembali melayang sewaktu ia masih SMA . apakah itu?? RAHASIAAAAAAAA :p
“LOE… ..”
BUGGGGG
Telak, Iel jatuh tersungkur karena ia terkena bogem mentahnya Rio..
Iel tak terima, ia langsung berdiri dan……………
BUGGGGGGG..
Iel membalas Rio, sehingga membuat Rio jatuh tersungkur-__-
“UDAHH UDAHH STOOPPP!! IEL STOOPP! PLEASE!” teriak Ify ngos-ngosan-__-
“enggak Fy, dia mesti dikasih pelajaran..” kata Iel masih menatap Rio dengan penuh emosi.
“udahh Iel.. malu tuhh diliatin orang..” benar saja, banyak yang merhatiin mereka..
“oke, kali ini loe boleh lolos, tapi liat aja nanti..” bales Iel menatap rio tajam
“oke, gue tunggu.. Gue gak akan ngalah sama PENGECUT kayak loe!” bales Rio tajem sambil menunjuk muka Gabriel, lalu beralih ke Ify..
“dan loe? Loe cuci tuhh baju gue!” perintah Rio otoriter pada Ify lalu beranjak dari situ.
Mario Stevano Aditya Haling,,..
Nama ini sudah tidak asing lagi..
Anak tunggal dari seorang KONGLOMERAT.. Yang terkenal hingga Se-Indonesia #WOWW
Tapi sayang, dia sombong dan menganggap remeh semua orang. Ia merasa bisa membeli semuanya dengan uang yang ia punya.
Dia ganteng, cakep, kulit hitam manis., bertubuh tegap..
Ia juga menjadi direktur di perusahaan papanya..
Sepulang kuliah, dia ke kantor, lalu bekerja hingga larut malam-_-
Begitulah setiap harinya…
*kalo penulis sihh capek beuuddd :P* #ABAIKAN
Iel dan Ify pun kembali ke meja mereka tadi.
“Fy, kok loe mau-maunya sihh disuruh dia??” Tanya Iel meminum jus tomatnya. Sebelumnya, ify sudah membelikannya lagi..
“yahh wajarlah Yel, gue kan udah ngotorin bajunya dia…” jawab Ify santai mengaduk-ngaduk minumannya…
“tapi, dia nganggep loe apaan? Babu dia gitu? Emang tuhh orang keras kepala!”geram Iel masih tidak teriama..
“udahh yel, gue ikhlas kok mau nyuciin bajunya dia. Besok sore, gue mau nganter bajunya dia.” Tanggap Ify melirik kemeja Rio disampingnya. Kartu namanya ia taruh di sakunya..
“mau gue anter??” tawar Iel. Ify menggelengkan kepalanya.
“ga ussah, gue udah banyak ngerepotin elo..” tolak Ify haluss..
“ohh yaudah dehh..” sedikit kekecewaan di wajah Gabriel.
“hmmm…” dehem Ify sambil meminum minuman dia……..
“ke kelas yukk Fy, udah mau masukk nihh. Ntar kita telat di jalan gara-gara ini kampus yang luaaaaaaasss banget..” cerocos Gabriel sambil merentangkan tangannya waktu bilang ‘luas’ tadi malah kena Ify
“ebusseett dah yel. Tangan loe tuhh. Lagian lebayy banget sihh loe..”sungut Ify
“eheehee, maap Fy,, yukk ahh capcuss..”
“hhiiihh najong gue yel..” gidik Ify
“huakakakakakakakakak” Gabriel hanya ketawa ngakakk saja-__- mereka pun kembali ke kelas mereka..
--- *--- *--- *--- *--- *--- *--- *--- *--- *--- *--- *--- *--- *--- *--- *--- *--- *--- *---
SKIP
-Pulang-
“yukk Fy, pulang bareng gue..” ajak Gabriel.
“yukkk..” ujar Ify lalu keluar kelas bersama Iel..
-area parkiran-
Parkiran motor sama mobil ceritanya terpisah. Okeeehh??
“heyy, loe? Pinggirin motor butut loe itu! Gue mau lewat..” teriak seseorang pada Gabriel yang sedang menyalakan mesin motornya.
“heh! Biasa aja dong loe?!” bales Iel yang mulai terpancing emosi.
“udahh Yel ga usah ditanggepin..” ucap Ify. Iel hanya mengangguk lalu meminggirkan motornya.
“dasar ORANG MISKIN !!” cerca Rio..
Rio dengan mobil Sport hitam dengan kap terbukanya dengan angkuhnya melewati Gabriel dan Ify..
“dasar, gak punya adab..” kata Iel geram.
“udah lah..yukk pulang..” ajak Ify. Iel mengangguk pasrah. Lalu mereka berdua pulang
--- *--- *--- *--- *--- *--- *--- *--- *--- *--- *--- *--- *--- *--- *--- *--- *--- *--- *---
@Ify’s Home
-siang hari menuju sore hari (?)-
Ify baru saja selesai mencuci kemeja Rio tadi.
“emmm, gue ngapain yahh? Suntuk juga..” gumam Ify..
“ohh iya, kartu nama tadi gue taro mana yak??” Tanya Ify pada dirinya sendiri,,.. lalu ia mencari-carinya.
“ohh iya, tadi kan gue taro di saku kemeja gue… Haduhh, malah udah direndem(?) lagi…pake RINSO lagi *apa hubungannya??-_____-*” Ify malah jadi panic sendiri :o
Ia pun segera ke kamar mandi lalu mengobrak-abrik kemeja yang sudah ia rendam tadi.
“alhamduillah, ketemu juga nihh.. untung gag robekk..” lega Ify.. Ia pun ke kamarnya membawa kartu nama itu..
“Mario Stevano Aditya Haling..” ucapnya tidak sadar..
“Komplek permata indah, Blok A, Nomor 24” lanjutnya lagi, masih tidak sadar dengan yang ia ucapkan
1 detik..
2 detik..
3 detik..
4 detik..
5 detik..
KRIIKK KRIKK(?)
“APA? HALING?? ITU KAN NAMA KELUARGA KONGLOMERAT? TERKENAL SE-INDONESIA?? GAG MUNGKINN! BERARTI RIO ORANG KAYA DONG??!” teriak Ify histeris-_-
“pantesan aja ini kan komplek perumahan elite... Tapi dia sombong bangeeeeeet,, ngeselin sumpahh..” sungut Ify.
“tapi, gue akuin dia itu ganteeeeeeeeeeeeeeng banget..” teriak Ify..
“manis banget dia.. cakep, beuuhhh keren dahh pokoknya..” kata Ify lagi ngomong sendiri-________-V
“etapii sumpahh gue masih gag percaya..” lanjutnya lagi
“dan kayaknya…………… gue udah jatuh cinta sama dia. Hihih, love at the first sight gitu..” kat Ify malah cekikikan sendiri..
“eemmm tuhh orang emang ganteng banget, tapi sayangnya dia arrogant, angkuh, sombong, gag punya hati, dingin,, beuuhhh.. tapi gue akan berusaha buat dia jatuh cinta sama gue..” tekad Ify…….
“tapi,,orang-orang pasti nganggep gue matre? Padahal kan enggak??” gumamnya lagi..
“ahh sebodo lahh..” lanjutnya lalu tidur sebentar-________-
--- *--- *--- *--- *--- *--- *--- *--- *--- *--- *--- *--- *--- *--- *--- *--- *--- *--- *---
-Sore hari-
@ Ify’s Home
Gabriel sedang main dirumahnya Ify.
Mereka hanya ngobrol-ngobrol saja.
Tak tau pasti arah pembicaraan mereka-_- Intinya gaje :p
“huahahahaa, masa banci gitu loe godain yel? Kayak ga ada yang lain aje loe..” ejek Ify..
“yahh., gag ada jalan lain. Mau gak mau ya itu… kalau gak, beeeuuhh dihantuin sama banci gag jelas itu seumur hidup gue…” gidik Gabriel.
“huahahahahahaa, gag papa yel, itung-itung dapet gebetan baru :p” bales Ify masih tertawa. Iel mendelik-_-
“erghh, sialan loe..” umpat Gabriel dengan raut wajah yang tak tergambarkan(?).
“huakakakakakakakakakakakakak,, muka loe pengen gue bayar yel…” tawa Ify makin pecah
“ishh udah dehh Fy…” sungut Gabriel..
“eheheh, peace yel peace..” cengir Ify masih menahan ketawa sambil mem’V’kan tangannya-_-
“hmmmm, loe ngeselin banget sihh..” rajuk Gabriel.
“masih ngeselin elo lah Yel..” bales Ify. Iel mendelik kesal.
“gak.. loe..”
“siapa bilang? Kayaknya elo dehh..” bales Ify
“elooooo..”
“yehh, elooooooooo”
“loe…”
“loe…”
“loe…”
“loe…”
“loe…”
“loe…”
“loe…”
“loe…”
“loe…”
“loe…”
“loe…”
“loe…”
“ieeuuhh iya dehh. Gueeee.. “ pasrah Gabriel. Ify malah jingkrak-jingrakan gag jelas-___________-V
“yeyeyeyeyeyeyeyey gue menang..” sorak Ify
“huuuuuuuu” Gabriel manyun.
“ehh Yel, gue mau nanya sesuatu…”ujar Ify dengan wajah serius
“apaan? Sok serius loe?” canda Gabriel.
“erghh, gue serius nih..” geram Ify
“iya iya, apaan sih??” Tanya Gabriel
“loe udah kenal Rio sebelumnya??” Tanya Ify hati-hati, takut Iel terbawa emosi. Gabriel terdiam..
“apa urusannya sama loe? Penting gitu?”bales Gabriel dingin-_-
“bukan, kenapa sihh loe kok gag suka banget kayaknya sama dia??” Tanya Ify lagi.
“dia itu…. Dia temen SMA gue dulu..” jawab Iel, kali ini nadanya sedikit melembut..
“terus??kenapa loe ketemu dia mau marah mulu??”
“ada alasannya..”
“apaa??” Tanya Ify penasaran
“nanti juga loe bakal tau.” Tukas Gabriel. Ify merengut..
“yahh yel, kasih tau dong? Yayayaya?” pinta Ify menggoyang-goyangkan lengan Gabriel(?). ia sangat penasaran. Gabriel malah menggelengkan kepalanya..
“gag Fy, belum saatnya,, “ bantah Iel. Ify hanya mendengus sebal sambil memanyunkan bibirnya-____-V
“yahh eloo. Gag asikk ahh..” dengus Ify..
“sorry Fy, belum waktunya loe tau. Jangan manyun gitu deh..” tukas Gabriel
“kenapa??” ify semakin manyun..
“JELEEEKK..” teriak iel langsung kabur ke rumahnya..
“IEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEELLLLLLL” teriak Ify geram. Ia menghentakkan kakinya lalu masuk ke dalam rumah sambil ngomel-ngomel gag jelas-_- Oiya, Ibunya Ify lagi kerja ceritanya,, ibunya bekerja sebagai guru honor-_-
--- *--- *--- *--- *--- *--- *--- *--- *--- *--- *--- *--- *--- *--- *--- *--- *--- *--- *---
Berbeda dengan pemuda ini, ia sedang berkonsentrasi berkutik dengan laptop di hadapannya..
Sesekali, ada orang masuk yang –sepertinya- pegawai di kantornya menyerahkan beberapa tumpuk berkas yang harus ditandatangani..
-MARIO STEVANO ADITYA HALING-
Dibawahnya tertulis ‘DIREKTUR UTAMA’
Begitulah yang tertulis di sebuah papan berukuran kecil di atas meja ..
Dialah Rio. Pemuda kaya raya, tapi sasngat angkuh-_-
Sedang asik-asiknya bekerja, masuklah seorang cewek, pegawai kantornya.
Seumuranlah dengan Rio.
Dia ini sangat terobsesi pada Rio, tapi Rio hanya cuek saja.
Sebut saja dia Dea..
“hay Yo, lagi sibuk nihh..?” tanyanya berbasa-basi-_-
“hmmm”bales Rio cuek
“ohh yaudah gue keluar dulu yahh??” pamitnya beranjak dari situ..
“ehh De…” panggil Rio. Dengan sigap, dea berbalik badan lalu memotong omongan Rio.
“apa Yo? Loe kangen sama gue? Loe gag mau gue keluar yahh?” Tanya Dea beruntun dengan senyum yang dimerekah-merekahkan-_-
“kalo keluar jangan lupa tutup pintu..” bales Rio cuek lalu melanjutkan pekerjaannya. Dea hanya mendengus sebal..
“iya iya..” ketusnya langsung keluar dari ruangan Rio.
Beginilah Dea, sangat tidak sopan..
Rio juga beranggapan kalau Dea itu matre, ia mendekati Rio hanya karna harta Rio yang berlimpah ruah-_- *lebayyy-__-V*
Sejenak, ia menghentikan pekerjaannya, merenggangkan tubuhnya yang lelah ..
Ia teringat kejadian bersama Gabriel tadi…
Gabriel, orang yang sangat ia benci.
Pasti ada alasannya..
Bahkan dia ssangat dendam pada Gabriel, dendam yang teramat dalam-_-
Mengapa ia sangat benci pada Gabriel? Mengapa?
Ada sesuatu hal yang tidak bisa Rio lupakan sampai saat ini..
Ia pun kembali meneruskan pekerjaannya..
Tidak mau ingatannya kembali ke masa lalu, yang menurutnya menyedihkan :o
--- *--- *--- *--- *--- *--- *--- *--- *--- *--- *--- *--- *--- *--- *--- *--- *--- *--- *---
SKIPP
-Besoknya-
Sore ini, Ify ingin mengantarkan baju Rio..
Ia menaiki angkot..
Lalu, ia sedikit berjalan kaki menuju rumah Rio..
Sampailah ia di depan Rumah besar berwarna serba putih seperti white house milik presiden Amerika berdiri angkuh dengan pilar besar tertancap di depannya menyanggah rumah besar itu. sebuah air mancur berbentuk lingkaran dengan patung lumba-lumba terdapat di tengah-tengah halaman yang sangat luas itu
Rumah ini bak istana yang amat megah..
Ify sampai tercengang di buatnya.
‘ebuseet dahh ini rumah atau istana?’ kagum Ify dalam hati..
Ia segera menghampiri satpam dan bertanya apakah benar ini alamat yang ia maksud..
Dan ternyata…………yap, ini rumah Rio..
Ify pun dibolehkan masukk oleh satpam itu…
Sampai di depan pintu, ia menekan belnya..
Tak butuh waktu lama, keluarlah seorang perempuan paruh baya, sepertinya ia pembantu disini pikir Ify..
“permisi Bi, Rionya ada??” Tanya Ify sopan..
“maaf, non ini siapa ya??”bukan menjawab, ia malah balik bertanya.
“saya….. emm temannya Bi. Kemarin saya tidak sengaja mengotorkan bajunya, ini sudah saya cuci dan mau saya kembalikan.” jelas Ify
“ohh begitu, Den Rio ada, dia di ruang kerjanya..” jawab pembantu Rio.
“kalau saya boleh tau, dimana ruang kerjanya bi??” Tanya Ify.
“non naik saja ke lantai 2,, nanti di pintunya ada tulisan “Rio’s Room”…” jawab nya.
“ohh, makasihh Bi. Saya masuk dulu..” kata Ify langsung masuk ke dalam..
Orang tua Rio sedang bekerja.
Papanya bekerja menjadi direktur di salah satu perusahaan terkenal
Mamanya mengurus butik-butik terkenal di berbagai kota di Indonesia.
Jadi, papa mama Rio jarang pulang ke rumah
Kalaupun pulang, pasti hingga larut malam..
Sekarang di rumahnya hanya ada belasan pembantu, yang bahkan Rio sendiri pun tidak tau namanya :o
Ify kembali dibuat kagum dengan interior-interior yang ada di dalam rumah itu.
Sofa kulit di ruang tamu, vas-vas yang menghiasi di setiap sudut ruang, dan masih banyak lagi pajangan-pajangan yang ia yakini dari berbagai penjuru dunia..
Ia menaiki anak tangga itu.
Dan wow.. tangga itu berjalan dengan sendirinya layaknya eskalaator di mall..
Sampai di atas, ia menemukan sebuah pintu dengan tulisan Rio’s Room..
Ia membuka pintu itu,.
Ternyata, di dalamnya tidak langsung terhubung ke ruang kerjanya Rio.
Terdapat lorong dengan ukuran kira-kira 8 meter.
Ify pun menyusuri lorong itu..
Sampai di ujung, ia mendapatkan sebuah pintu dengann handle yang terbuat dari emas..
Ragu, Ify mengetuk pintu itu..
TOKK TOK TOKK
“masukkk..” sahut sesseorang dari dalam, yang Ify yakini adalah suara Rio.
CKLEEKK
“Permisi…” ucap Ify. Ternyata rio sedang berkutik dengan laptopnya. Rio menoleh.
“masuk aja..” katanya cuekk..
Masih ragu, Ify masuk, lalu mengeluarkan kemeja Rio dari tas selempangnya..
“ini kemeja kamu, maaf yahh yang kemarin..” ujar Ify. Rio mengangkat wajahnya menatap gadis di depannya ini..
“iya.. taro di sofa aja..”katanya singkat.. ify menaruh kemeja Rio di sofa..
“engg, kamu… lagi ngapain??” takut-takut Ify bertanya..
“kerja.” Balesnya acuh..
“ohh, emmm akuu pulang dulu yaaa..” pamit Ify.. Rio mengangguk pelan, masih konsentrasi pada pekerjaannya..
Ify pun keluar dari ruangan Rio..
Dia bergegas pulang tak lupa berpamitan dengan pembantunya Rio tadi..
Sial! Ternyata diluar hujan..
Padahal tidak ada tanda-tanda bakal hujan.
Dia pun berteduh sebentar dekat garasi mobil rumah Rio..
“Heyy, ngapain loe disitu??” Tanya Rio agak sedikit keras pada Ify..
“emmm berteduhh sebentar, hujannya masih deras..” ssashut Ify ssambil menggosok-gosokkan kedua tangannya..
Rio berjalan kea rah Ify..
“Rumah loe dimana??” Tanya Rio datar tanpa menatap ke Ify. Ify langsung menoleh ke Rio..
“engg, di jalan Samudra..” jawab Ify..
“mau gue anter??” tawarnya..
‘HAH? WHAT? RIO MAU NGANTERIN GUE?? SSERIUS NIHH? AAAAAAAAA! KESEMPATAN LANGKA NIHHH!!’ ify histeris di dalam hati>,<
“eee.eee apa gag ngerepotin??” Tanya Ify ragu.
“hujannya masih deras. Sampe malem juga loe mau tetep disini??” Tanya Rio dengan raut wajah tak berekspresi(?)
“engg.. ya udah dehh..” balas Ify..
Rio masuk garasi, dan langsung mengeluarkan Sport Hitamnya.. Kali ini kapnya ia tutup(?), masa iya mau ujan-ujanan?? *plakkk
“ayooo..” kata Rio. Ify mengangguk langsung masuk ke mobil Rio
Hening..
Itulah yang terjadi di dalam mobil Rio.
Rio menyetir sambil mendengarkan lagu melalui headsetnya.
Ify? Dia hanya menatap ke luar jendela. Menatap derasnya hujan..
15 menit kemudian, sampailah mereka di rumah Ify..
“heyy udah sampee..” kata Rio pada Ify yang masih melamun..
“eh.. mmm makasih yaa.. aku keluar..” pamit Ify yang langsung membuka handle
“tunggu…..” cegah Rio memegang tangan Ify. Ify langsung menoleh. Tepat, saat itu mata mereka berdua bertemu..
DEGGG
“i..iy..iya..ada apa??” Tanya Ify gugup..
“maaf yahh gue udah ngerepotin elo nyuruh nyucu kemeja gue..” ujar Rio dengan nada tulus membuat Ify speechless
“emmm i..iyaa.. gapapa kok.. kan gue yang salah..” balas Ify sambil tersenyum..
“sekali lagi maaf yaa? “ kata Rio tersenyum manis
“i..iya, gapapa..sekali lagi makasihh,, gue duluan…” kata Ify langsung keluar dati mobil Rio dan berlari menerobos derasnya hujan.
Di mobil, Rio tersenyum..
Bukan senyum tulus tentunya, melainkan senyum miring..
Bersambung.....
No comments:
Post a Comment