Friday, 6 January 2012

Alvia's Short story


--- *--- *--- *--- *--- *--- *--- *--- *--- *--- *--- *--- *--- *--- *--- *--- *--- *--- *---

Author   POV

Pagi ini Sivia sedang   bersiap-  siap untuk pergi   ke sekolah  .  Ini adalah hari pertamanya  ia sekolah sebagai anak SMA.  Dan seperti biasa, harus menjalankan  kegiatan Orientasi yang biasa dikenal dengan sebutan Masa Orientasi Siswa (MOS).
Ia sedang memerhatikan   dirinya di cermin.
Rambut panjangnya diikat 20 dengan tali raffia,  tas dari kantong plastic.,  memakai baju SMP (jangan dibayangin-____-)
“what?? Ini gue?? Ya ampun.. dasar tuhh kakak kelas! Seenak jidat aja nyuruh-nyuruh-_-“ dumel Sivia


“maa, via pergi dulu yahh…” pamit Via sambil mencium tangan mamanya.

“iya, hati-hati yahh sayang..” balas mamanya.

Via pun pergi, dengan diantar supir tentunya…



-SMA Taruna Nusantara-


“isshh sial banget dah gue. Pake dandanan begini segala.  Bisa-bisa jatohh pamor gue..” dumel Sivia sambil berjalan melewati lorong  sekolah.


BBRRUUKK..


Via menabrak seseorang karena  keasikan ngedumel sendiri -_-V

“ishh, loe kalo jalan tuhh liatliat kek. Asal nubruk orang aja loe!” omel  orang yang nubruk Via itu. Via mengangkat wajahnya menatap orang itu.

“ape loe liatliat?? Ganteng? Udah tau gue!” ucap orang itu  panjang lebar. Via masih cengo  dengan orang itu. ‘ nih orang cewek apa cowok sihh? Bawelnya gak ketulungan..” ujar Via didalam hati

“heh? Liatinnya jangan gitu banget dehh. Gue udah tau kok kalo gue ganteng..” lanjut orang itu dengan pedenya. Via menarik napas lalu………………………………

“Heh! Loe itu cowok apa cewek sihh?? Bawelnya gak ketulungan tau gak?? Jangan-jangan loe banci lagi?    Mata sipit aja loe bilang ganteng. Cihh najong woyyyy tau gak??” omel Sivia balik -__-

“yeee daripada elo. Badan gendut gitu..” bales orang itu..

“lebih parah elo tau!” bales Via nyolot

“elo lah..

“loe..”

“loe..”

“loe..”

“loe..”

“loe..”

“loe..”

“loe..”

“loe..”

“loe..”

“loe..”

“loe..”

“loe..”

“loe..”

“loe..”

“loe..”

“loe..”

“loe..”

“loe..”

“loe..”

“loe..”

“loe..”

“loe..”



“WOYY VIN NGAPAIN LOE DUDUK DISITU??” teriak seseorang  pada Alvin –orang tadi-
(jadi daritadi masihh duduk tuh disitu?? Kok penulis gak tau??-____-) #ABAIKAN

“ini nihh Yo, ada anak nyolot tau gakk..” sahut Alvin

“yee elo tuhh sipit..”

“elo tuhh gendut..”

“yang penting gue cantikk..”

“yee, gue juga sipit tapi ganteng taukk..”

“yee, cantik gue tauu..”

“gue keren..”

“gue kece..”

“gue cakep..”

“ cakep juga guee..”

“gue lahh..”

“gue..”

“gue..”

“gue..”

“gue..”

“gue..”

“gue..”

“gue..”

“gue..”

“gue..”

“gue..”

“gue..”

“gue..”

“gue..”

“gue..”

“gue..”

“gue..”

“gue..”

“gue..”

“gue..”

“gue..”

“gue..”

“gue..”

“gue..”

“gue..”

“gue..”

“gue..”

“gue..”


“ loe tuhh asem tauu..”

“ loe tuhh asin..”

“loe pedes..

“mukaa loe pahit tuhh..”

(ini kok jadi kayak anak tk nyebutin macam-macam rasa  yakkk-____________________-) #ABAIKAN

“loe..”

“loe..”

“loe..”

“loe..”

“loe..”

“loe..”

“loe..”

“loe..”

“loe..”

“loe..”

“loe..”

“loe..”

“loe..”

“loe..”

“loe..”

“loe..”

“loe..”


“loe..”

“loe..”

“loe..”


“loe..”

“loe..”

“loe..”

 “loe..”

“loe..”

“loe..”

“loe..”

“loe..”

“loe..”

“loe..”

“loe..”

“loe..”

“loe..”

“WOYYYYY   STOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOPP..” Teriak Rio –temen Alvin tadi-     sekenceng-kencengnya. Sampai-sampai   Alvin dan Sivia menutup kuping mereka-_______________-


“Woyy Yo loe jangan teriak-teriak gitu dong. Budek kuping gue nihhhh.. Ntar  si Ify ilfeel sama loe baru tau rasa loe.”  omel Alvin. Rio nyengir

“yahh Vin, elo bukannya   mendukung, malah   jatohin ..” kata Rio cemberut kayak anak kecil sambil melipat tangannya di dada..(unyuuuuuuu :*)#ABAIKAN. Alvin hanya geleng-geleng melihat tingkah sahabatnya ini yang seperti anak kecil-__-


“Yo yo, inget loe itu udah kelas XI Yo. Loe udah kelas 2 SMA. Masa sih elo masih kayak anak kecil gini?? Inget kumis tuhh..” kata Alvin terkekeh sambil bangkit berdiri.  Sivia pun berdiri juga….


”biarin, yang penting ganteng.. etapii gue ga ada kumis lohh pin-_-” bales Rio

“seganteng-gantengnya elo, secakep-cakepnya elo, setampan-tampannya elo,  tetep gue yang    paaaaaaaaaaaaaling ganteng-_-“ bales Alvin panjang x lebar x tinggi = rumus volume kubus   (nihh liat, nih cerpen bukan nsembarang cerpen, tapi ada unsur pengetahuan (?)  juga lohh  -_-“)#HARAPABAIKAN!!

“gue lahh pin..”

“yee enak aja loe gantii – ganti nama gue.. dasar Mario  Stepano-_-“ bales Alvin

“loe tuhh   Apin jonathan..”

“Mario Stepano loe..”

“Apin jonathan..”

“Mario Stepano..”

“Apin jonathan..”

“Mario Stepano..”

 “Apin jonathan..”

“Mario Stepano..”

 “Apin jonathan..”

“Mario Stepano..”

 “Apin jonathan..”

“Mario Stepano..”





Sivia yang merasa dikacangin pun berteriak………………..


“KACANG-KACANG, KACANG  ATOM, KACANG GARUDA, KACANG BUSUK JUGA ADAAAAA…”


“STOOOP SIPIA AJIJAHHH ..!!!” teriak Alvin-Rio balikk..


“heh, nama gue Sivia Azizah tauu.” Ucap Sivia

“peduli gitu.., udah san aloe pergii ke lapangan. Mau ikut MOS gak loe??” usir Alvin.

“ hehh, enak banget loe ngusir-ngusir..” Alvin menjulurkan lidahnya :p

“kali ini gue baik, dan gue gak mau ngebales loe. Liat aja nantii…. Dadah Apin Jonathan..” kata Sivia langsung ngacir ke lapangan mau apel MOS

“yeee, tuhh anak ga ada sopan-sopannya.  Manggil kakak kelas seenaknya ajee..” dumel Alviin

“udahh lah Vin, ke lapangan juga  yukk..”  ajak Rio sambil merangkul Alvin

“ ngajak-sih ngajak Yo, tapii gak pake rangkul yee.. Apa kata orang nanti seorang most wanted boy kayak gue ini dirangkul sama elo? Yang ada  gue disangka MAHOO tauu..” kata Alvin  melepaskan rangkulan Rio

“aelah Vin Vin..”   bales Rio










*---*---*---*---*---*---*---*---*---*---*---*---*---*---*---*---*---*---*---*

-Lapangan MOS-

Saat ini di lapangan sedang berlangsung upacara dengan tertib yang dipimpin kakak OSIS bernama Gabriel………

“baikk  adik-adik semuaa. Kenalin nama kakak Gabriel Stevent Damanik. Kakak ketua osis disini. Kalian juga harus mengenali pengurus-pengurus OSIS yang lain… Silahkan kakak-kakak..” kata Gabriel sambil tersenyum dan menyerahkan microfonnya pada yg lain..

“Perkenalkan nama kakak  Mario Stevano, kakak Wakil ketua OSIS..”

“Nama kakak   Ashilla Zahrantiara, kakak sekretaris OSIS..”

“nama saya Alyssa Saufika Umari, kakak Sekretaris 1..”

“Kakak Riko Anggara,, Bendahara OSIS…….”
Dan      Bla.. Bla..Bla.. Bla.. Bla..

Sampai akhirnya……….


“Nama kakak Alvin Jonathan Sindunata,  kapten basket putra, dan ketua ekskul (?) fotografi..”

Disitu, banyak anak kelas  yang  meneriakin nama Alvin.. Ada yang ngeluarin bedaknya lahh, ada yang  langsung  ngaca, ada yang sisiran lahh.. ada juga yang pingsan (lebeeehhhh -_________-)

“KYAAAAAA  KAK ALVIN GANTENG BANGET..”

“KAAK   ALLVIN  RUMAHNYA DIMANAAAAAAAAAAA??”


‘‘BAGI NOPENYA DONG KAAAAAAAAAAKKKK??”

“USERNAME   TWITTERNYA APAAN KAAAAAAK??”

“PUNYA BLOG GAK KAAAAAAKKK???”

Alvin hanya tersenyum saja, dan tentu   membuat mereka melting….
Dan masih banyak lagi yang teriak-teriak gajelas-_____________-
Tapi berbeda dengan Sivia, dia hanya mendumel-dumel sajaaa


“hihh, apabanget deh mereka..  Segitu banget lebaynya,. Baru juga gitu.. Gimana kalau Greyson Chance dateng ke sini. Beuuhhh, pasti kalah jauhh dong sama si sipit    itu-_-“ dumel Sivia   panjang lebar-_-

Tiba-tiba ada yang menepuk bahu Sivia dari belakang. Sivia menoleh.
Tampaklah sesorang laki-laki sebaya dengan dia..

“Heyy  loe kenapa?? Kok   ngomong sendiri sihh-_-?” Tanya lakilaki adi

“eh? Hehee  ga, gue gapapa kok..” kata Sivia nyengir

“ohh, ehh, nama loe siapa? “ Tanya nya

“Gue Sivia Azizah, panggil aja Via. Loe?” jawab dan Tanya  Via senyumm

“Gue Dayat. Oiya, loe kelas berapa??”  Tanya Dayat –lakilaki tadi-

“gue tadi belum liat, gara-gara debat dulu sama china sipit itu..” sungut Sivia sambil menunjuk Alvin dengan dagunya

“hahaa, ada ada aja sih loe..” tawa Dayat,

“ehehehee,”  cengir Sivia


Mereka pun kembali tertib    dalam apel MOS ini..

“Baiklah adik-adik, apel MOS kali ini hanya cukup segini saja, kalian boleh masuk ke ruangan kelas.. Selamat Pagi semuaa” kata Gabriel menutup MOS

“pagiiiiiii   Kaaaakk..” koor anak-anak…………….



“liat ke mading yukk Vi..” ajak Dayat. Sivia mengangguk, lalu mengikutinya




“Sivia Azizah, kelas  X.B.. Gue kelas X.B Day.. Elo??” Tanya Sivia

“wahh gue juga nihh Vi kelas X.B..” bales Dayat.

“yukk ke kelas..” ajak Dayat.

“yukkkk…”

Mereka berdua pun ke kelas.

Di kelas, Sivia duduk dengan Zahra, Dayat duduk dengan Kiki..


Di kelas, hanya ada pengurus Osis yang member pengarahan pada mereka.

“kalian  harus meminta tanda tangan kepada semua pengurus Osis maupun ekskul. Semua berjumlah 20 termasuk saya. Kalau ada yang kurang, kalian akan saya suruh membersihkan toilet.. Mengerti..??” tegas Gabriel memberi pengarahan

Glekk!! Mereka semua menelan ludah, lalu mengangguk-ngangguk

“baikk, cepat kalian keluar dan laksanakan segera..” *ngakak sendiri sama bahasanya* #ABAIKAN-_-

“siap komandan..” kata mereka kompak sambil hormat. Laluuuuu

“KABOOOOORRRRRRRR..” teriak mereka semua langsung ngacir



--- *--- *--- *--- *--- *--- *--- *--- *--- *--- *--- *--- *--- *--- *--- *--- *---


“hufftt, capek banget guee.. Udah berapa yahh tanda tangannya??..” gumam Sivia bersandar di sebuah pohon sambil menghitung jumlah tanda tangan yang sudah ia kumpulkan.

“14,15,16.,17,18,19..”

“heh? Kok baru 19? Siapa lagi nihh,..?” gumam Sivia sejenak berfikir.

“woyy.. ngapain loe disitu ngomong sendiri?? Kesambet yahh loe..” kata sseseorang sambil menepuk bahu sivia. Sehingga membuat sivia kaget.

“eh? Isshh elo ternyata. Ga bosen loe ngikutin gue??” Tanya Sivia

“yeeeeeee siapa juga yang ngikutin elo. Pede gila  loe..” dengus orang itu duduk di dekat pohon yang berhadapan dengan Sivia(?) *bingung mendeskripsikannya* #ABAIKAN READERS

“iyalah, secara gue itu cantikk. Nah elo?? Sipit, bawel lagi..” ejek Sivia pada orang tadi. Udah tau kan siapa?? Yap, Alvin lah orangnya-_-

“yee apanya yang cantikk?? Loe ngaca di cermin retak yee?? Liat nohh   rambut loe kayak gembel gitu..” ejek Alvin balik. Sivia manyun.

“apee loe sipit. Dasar kopit loe..”    kata Sivia masih manyun

“heh, apaan tuhh kopitt..? sialan loe. Elo tuhh bebek.   Mulut kaya bebek gitu..” sindir Alvin

“dasar kopit, alias Kokoh Sipit. Wleeee :p..”   ejek Sivia langsung lari ke tengah lapangan basket..

“yeehh bebek sialan loe..” bales Alvin ngejar Sivia.

“wleeee. Kopitt..” ejek Sivia masih berlari. Alvin pun masih mengejarnya

“heh. Loe jangan macem-macem sama gue. Loe belum dapet tanda tangan gue kan?? Mau loe disuruh bersihin toilet??” ancem Alvin tersenyum penuh kemenangan. Sivia berhenti mendadak dan terdiam.
‘iya ya?? Waduhh gimana nihh? Dia pasti ngerencanain sesuatu nihh?’ pikir Sivia bingung-_-


“heh? Stroke loe? Kok diem aja??” Tanya Alvin

“yee apaan loe..” kata sivia tersadar dari    lamunannya

“milih tanda tangan apa bersihin toilet loe??” Tanya Alvin senyum licik-_-

‘mampus gue. kayaknya Bener nihh dugaan gue.’ Kata sivia dalam hati

“heh? Gagu loe?? Cepet jawab. Pilih mana loe??” Tanya Alvin –lagi-

‘waduhh gimana nihh? Kalo pilih tanda tangan, gengsi dong gue-_- tapi kalo engga, masa gue harus bersihin toilet. Aduhh-_-‘ bingung sivia di masih di dalam hati

“ya udah deh, gue pergi aja. Selamat membersihkan toilet..” kata Alvin melangkah pergi dari situ

“eee eh eh tunggu..” cegah Sivia menarik tangan Alvin

“hmmm, pilih mana loe??” Tanya Alvin –lagilagi-

“eee gue pilih tanda tangan loe aja dehh..” pasrah sivia. ‘bodo amat deh, daripada bersihin toiet-_-‘ batin Sivia.    Senyum di wajah tampan Alvin mengembang –senyum miring-

“oke, tapi ada syaratnya..” ucap Alvin

‘tuh ikan bener. Pasti yang aneh-aneh nihh’ batin Sivia.. “apa syaratnya?” Tanya Via

“loe harus nembak gue disini. Pake kata-kata romantic.” Ujar Alvin santai. Mata Sivia terbelalak

“hehh! Gila loe yahh? Gak mau gue..” tolak Sivia mentah-mentah

“ya udah kalo  gamau mahh..”  kata Alvin bersiap-siap pergi lagi

 Sivia menghela napas panjang..

“Hufftttt.. Ya udah gue mau..” pasrah Sivia. Alvin berbalik

“ya  udah cepetan..” suruh Alvin dengan suara keras membuat orangorang sekitar menonton(?) mereka.


Kau bagaikan matahari yang slalu menerangi  hari-hariku
Kau layaknya  sang rembulan yang menerangi gelapnya malam gulita
Kau seperti pangeran dalam impiku
Dirimu bagai pahatan yang begitu sempurna

(esumpahhh ini puisi ngarang bangeeeeeeeeeeeeeeet-__________________-)#ABAIKAN

“Aku suka sama kakak, kakak mau jadi pacar aku..” Tanya Sivia manis setelah membacakan –lebih tepatnya mengutarakan(?)- sebuah puisi. Alvin tercengang.. ‘gilaa!! dalem banget..’seru Alvin dalem hati terpotong karna Via memanggilnya

“heh cepetan tanda  tangan nihh. Gak lucu tau, malu nihh gue..” suruh Siviaa. Alvin pun memberikan tanda tangannya.

“ya udah, gue  mau ke kelas dulu..” pamit Sivia langsung pergi. Orang-orang yang menonton pun pergi.

“kok gue teringet peri manis yah? Ah sebodo lahh ..” gumam Alvin. Ia pun masuk ke kelasnya



--- *--- *--- *--- *--- *--- *--- *--- *--- *--- *--- *--- *--- *--- *--- *--- *--- *--- *---

-Kelas Sivia-


Di kelas, Sivia hanya mendumel-dumel sajaa.
Dayat pun menghampirinya.

“ehh Vi boleh nanya gak??” Tanya dayat yang sudah duduk di samping Sivia

“hmmm, mau nanya apaa??” balas Sivia tanpa ,menoleh ke dayat sambil membuka bukunya asal-_-

“tadi itu elo serius   nembak ka Alvin? “ Tanya Dayat dengan raut wajah yang serius. Sivia menghentikan kegiatannya lalu menoleh ke Dayat

“ya enggaklah. Tadi gue terpaksa  ngikutin syaratnya dia biar dapet tanda tangan dia. Daripada gue disuruh bersihin toilet..” jelas sivia. Dayat menghela napas. Bernapas lega sepertinya. *penuis sotil-____-* Entah apa maksudnya.. *penulis sarap-______________-*#HARAP ABAIKAN. PENULIS EMANG KECEEEE #PLAKKK#

“ohh, gitu. Yaudah gue balik yahh..” kata dayat langsung bangkit menuju tempat duduknya

Dahi sivia berkerut ‘aneh banget tuh anak’ batin sivia geleng-geleng lalu meneruskan membuka-buka bukunya asal-________________________________-“”””


SKIPP aja dehh yahhh?? *no coment :p*


Ceritanya udah siap hari pertama MOS, sekarang waktunya…………………………………………
PULANG. Yap, bener.. *siapa yang jawab coba??-__-*






“Vi, pulang bareng gue yukk..” ajak Dayat.. Sejenak Sivia berfikir, lalu menerima tawaran dayat




-Di Parkiran-

“heh?loe bawa  motor Day? Berani banget loe..” Tanya Sivia.. Dayat nyengir

“ehehee, santai aja Vi. Gue kan keren(?)” kata Dayat ga nyambung

“huuuu, gak nyambung-_-“ bales Via menoyor dayat. Dayat nyengir-lagi-

“udahh ayokkk..” kata dayat. Sivia pun menuruti dan menaiki cagiva merah Dayat *bayangin bangDay kayak gini nihh-________-*#ABAIKAN






Masih di parkiran, seseorang menatap kepergian Dayat dan Sivia dengan tatapan yang sulit diartikan-_-*ribet amat dah bahasanya-_-*#ABAIKAN READERS!!


“woyy Vin, loe ngeliatin apa sihh? Segitunya banget..” Tanya Rio pada Alvin. Rio pun mengikuti arah pandangan Alvin.

“wooooo loe cemburu yee liat mereka??” goda Rio

“heh, kata siapa? Enggak tuhh..” bantah Alvin

“iyaiya dehh. Ngalah gue..” pasrah Rio. Ia paling tau sifat sahabatnya yang satu ini, paling tidak suka kalau dipaksa --------“

“ehh gue duluan yah Vin. Ify udah keluar tuhh..” pamit Rio langsung pergi..

“wahhh gencar banget tuhh anak-_-ckckck” gumam Alvin


(oiyaa, penulis lupa nngasih tau nihh. Rio itu suka banget sama Ify waktu pertama ketemu. Ify juga seangkatan sama Rio Alvin kelas XI tapi ga sekelas-_-) *sekilas info*

“gue pulang juga ahh, daripada jadi kambing congek-_-“ lanjut Alvin lalu pulang ke rumahnya. (ya iyalah, masa ke rumah penulis??-_- etapii gapapa dehh kalo Alvin #PLAKKK) #IGNORE PLEASE (?)








--- *--- *--- *--- *--- *--- *--- *--- *--- *--- *--- *--- *--- *--- *--- *--- *--- *--- *---




-Malam Hari-

@Rumah Alvin


Alvin sedang berdiri di balkon kamarnya.
Pikirannya terisi oleh bayang-bayang massa lalu(?)
Dan……………….nampaknya ada satu orang yang berhasil masuk ke sela-sela pikirannya.
Dia adalah………………………………………………. Sivia Azizah
Seorang cewek yang  menurutnya menyebalkan itu berhasil  menghantui pikirannya saat ini..


“aaarrggghh kenapa  sihh gue?? Di pikiran gue Cuma ada peri manis sama Sivia doang? Arrgghhh.. apa bener dugaan gue?? Amasaa sihh..?? gak mungkin..” teriak Alvin




CKLEEKKK




“Alviinn, ngapain kamu teriak-teriak nak??” Tanya Oma Alvin yang mendengar  teriakan Alvin tadi. Alvin menoleh ke belakang.

“eh Oma. Enggak Oma, Alvin gapapa kok.eheheee” jawab Alvin cengar-cengir

“ohh, ya sudah. Oma keluar yaa??” ucap oma Alvin membalikkan badannya.

“ehh Oma tunggu..” cegah Alvin. Omanya pun berbalik seolah bertanya –kenapa?-

“Alvin boleh curhat gak Oma?? Alvin pengen banget nih curhat sama oma..” pinta Alvin melas.

“tentu boleh lah sayang.. kamu mau curhat apa??”bales oma Alvin menyetujui

“sini Oma, duduk di  kasur Alvin..” ajak Alvin. Oma mengikutinya

“mau   curhat apa?” Tanya omanya setelah mendapatkan  PW(?)

“gini loh Oma, Alvin tuhh daritadi mikirin dua orang. Alvin gatau kenapa. Tapi, Alvin merasa ada yang lain sama Alvin.” Curhat Alvin.  Omanya mencermati kata-kata Alvin

“memangnya siapa orang yang kamu maksud?” Tanya oma Alvin.

“itu lohh peri manis yang suka Alvin certain ke oma..” kata Alvin. Oma Alvin sejenak berfikir lalu…………….

“oh iyaa, oma inget. Trus masalahnya apa??” ucap oma Alvin

“gatau oma, daritadi Alvin mikirin peri manis sama si cewek nyebelin oma..” kata Alvin dengan muka ditekuk-_-

“cewek nyebelin siapa maksud kamu??” Tanya oma nya heran

“tadi itu oma……. Bla…bla..bla….bla….bla….bla…..” Alvin menceritakan panjang lebar tentang kejadian yang dialami tadi  sama Sivia. Oma Alvin mengangguk-ngangguk mengerti

“oooo jadi kamu kesel banget tuh sama siapa namanya tadi? Sivia?” tanggap oma Alvin.

“iya oma, dia itu nyebeliiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiin banget. Huhh. Tapi alvin heran oma, kok dia ada dipikiran alvin terus sihh?” Tanya Alvin pada omanya..

“kalo menurut oma sihh. Kamu itu udah jatuh cinta sama yang namanya Sivia itu.. Kayak apa yah namanya? Love at the first sight gitu..” oma Alvin menjawabnya dengan santai-_- Alvin melotot-walaupun tetep sipit-

“hah?? Gak mungkin omaa?? Alvin Cuma suka sama peri manis!  Alvin ga suka sama si bebek nyebeliiin ituuu..” kata Alvin malah mencak-mencak sendiri.

“yaa itu sihh menurut oma. Oma kan juga pernah muda Vin. Jadi oma ngerti lahh.” Bales omanya.

“ahhhh gak mauu gak mauuuuuuuuuu..” Alvin malah merengek-rengek seperti anak kecil  (kyaaaaaaaaa unyuuuuu :*) #ABAIKAN! PENULIS EMANG KECEEEEE :p

“hush, kamu ini. Ntar tetangga malah keganggu denger kamu mencak-mencak sendiri..” nasehat omanya. Alvin duduk lagi di tempat tidurnya dengan mulut manyun..

“tapii Alvin gasuka sama si bebek oma.. aaaaaaa gamau..” bantah Alvin lagi..

“ya itu sihh terserah kamu. Itu Cuma pendapat oma pribadi.. Udah tidur sana,” kata Oma Alvin ingin  beranjak keluar kamar Alvin.

“Oma, makasih udah mau dengerin Alvin curhat, Alvin sayang Oma :*” kata Alvin sambil memeluk omanya..

“iya sayang, sama-sama…”  balas Omanya ssambil membelai pelan rambut Alvin yang kini alvinnya sudah setara –bahkan melebihi- tinggi omanya..

“iya oma..” Alvin menuruti setelah omanya mencium kening Alvin..
Alvin pun segera tidur.
Oma Alvin  segera beranjak dari kamar Alvin.

Di depan pintu, oma Alvin meneteskan air mata..

“kasian sekali kamu nak. Kamu sudah tidak bisa merasakan kehadiran mama kamu lagi disini. Oma sayang kamu, oma akan slalu ada buat kamu..” gumam oma alvin, lalu beranjak menuju kamarnya..

(Oiyaaa, disini, alvinnya tinggal sama omanya. Mama papanya ceritanya udah gaada. Okeh? Okeh aja dahhhh-____________-) *sekilas inpo* (?)







--- *--- *--- *--- *--- *--- *--- *--- *--- *--- *--- *--- *--- *--- *--- *--- *--- *--- *---


(Okeh, kita SKIP aja deh. Kalo kepanjangan, malah jadi cerbung ntar :P) *inpo numpang lewat(?)*


Ceritanya, MOS udah selesai, trus sekarang udah 2 minggu mereka bersekolah *ga termasuk MOS 3 hari yak*…………..
Akhir-akhir ini,  dayat dan sivia pun semakin dekat, dan akrab..
Dayat sering mengantar atau menjemput Sivia sekolah.
Alvin? Entah kenapa dia tidak suka dengan kedekatan Sivia-dayat.


**Dialog numpang lewat(?)  ON**
Pembaca             :               “ heh, penulis darimana lo ?”
Penulis                 :               “taulahhh, gue kan keceee..”
Pembaca             :               “heh, sarap yah lo?”
Penulis                 :               “gue gak sarap, tapi  urat waras gue udah mulai putus(?)”
Pembaca             :               “bacoott  lo. Lanjutin cepetan”
Penulis                 :               “males :p”
Pembaca             :               “ milih lanjut apa gue penggal??” *bawagolok*
Penulis                 :               “eeh eeh   iya deh gue lanjutt… dasar pembaca jelekk. Gue  keceee :p.” #KABOOORRRR
Pembaca             :               *narikbajupenulis* “jangan kabur dulu lo. Cepet lanjutin..”
Penulis                 :               “huhh, emang gini yahh jadi orang kece.. Iya nihh gue lanjutinn”

**Dialog numpang lewat(?) OFF**




--- *--- *--- *--- *--- *--- *--- *--- *--- *--- *--- *--- *--- *--- *--- *--- *--- *--- *---

SKIP –Istirahat-

Sivia-Dayat sedang berada di kantin. Mereka makan hanya berdua saja.
Yahh diselingi canda juga lahh, biar gak boring-_-


“hahaaa, masa loe kibulin tuhh preman Day? Gapercaya gue.. Preman badannya gede, tapi begoooo..wkwkwkwkwkwk” tawa Sivia meledak mendengar   cerita Dayat yang –terdengar- melawak

“hahaa, gapercaya loe Vi? Besok gue ajak ke pasar mau?” tawar Dayat

“huhh. Ogahh..” tolak Sivia masih menahan tawa---“

“ehh iya Vii… Besok jalan-jalan yukk..” ajak Dayat.

“emmm, gimana yahh?” pikir Sivia

“ayolahh Vi..” pinta Dayat melas-_____-

Karena tidak tega, dan besok juga Sivia tidak ada kerjaan., dia memutuskan menerima ajakan Dayat

“emm oke dehh gue mau. Gak tega gue liat muka loe melas..” ejek Sivia :p

“yeeee, elo Vi, menghina banget tuhh..” protes Dayat.

“ehehee, canda  Day..” cengir Sivia. Mereka pun melanjutkan makan mereka.





Dimeja sebelah mereka, seseorang sedang mendengarkan pembicaraan Dayat-Sivia  dengan seksama(?)

‘mereka mau jalan besok? Perasaan gue ga enak nihh. Gue harus ikutin mereka besok..’ batin orang itu mantap


--- *--- *--- *--- *--- *--- *--- *--- *--- *--- *--- *--- *--- *--- *--- *--- *--- *--- *---


SKIP again   :p


**Dialog numpang lewat(?) ON**

Pembaca             :               “heh pennulis! SKIP mulu kerja lo!”
Penulis                 :               “biarin. Milih gue skip apa loe gue panggang??” *bawaspatula(?)*
pembaca             :               “eee.eee enggak penulis.. ehee lanjutinn..” ‘ternyata penulis galak juga’ *bisikbisik*
Penulis                 :               “heh, ngapain lo bisikbisik? Awas lo gue mau ngelanjutin nihh”
Pembaca             :               “ iyeiyee, monggo..”
Penulis                 :               *gandengIel*    NO COMENT


**Dialog numpang lewat(?) OFF**



-Besoknya-

(ceritanya ini  hari Minggu :p-__________-) *inpo sekilas*


Tepat pukul 10.00 Wib, dayat menjemput Sivia di rumahnya..

TIN TIN

Klakson cagiva Dayat. Sivia segera keluar rumah..

Dayat memakai celana jeans, dan kaos oblong(?). tapi menurut penulis dan –mungkin- menurut pembaca tetep ganteng (oke, ini ga penting-______-)
Sivia hanya memakai celana jeans, dan kaos. Tapii tetep cantikk. Dengan rambut diikat kuncir kuda miring (?) *eeesumpahh bingung bilangnya-_-*

Dayat memberikan helmnya pada Via, Via pun menerimanya.
Lalu..

Wingggg..

Mereka beranjak darisitu..


‘gue harus ikutin mereka..’ batin seseorang

Winnggg…

Dia juga melesat mengikuti dayat-sivia.. (naik motor tentunya :p-_-)




Sampailah mereka di sebuah buikit depannya danau yang –sepertinya- sudah didekor dengan indah..

‘lohhh   ini kannnn………………..’ batin seseorang yang tadi

“turun Vi..” kata dayat pada sivia yang masih bingung. Via menurut, lalu mengikuti dayat yang sudah jalan duluan



Orang yang mengikuti mereka bersembunyi di pohon dekat danau, sehingga ia bisa mendengar pembicaraan Dayat-sivia


Sivia merentangkan tangannya di depan danau yang indah ituuu.

“wihhh sseger banget anginnya.” Takjub Sivia.

“iyalahh, namanya juga banyak pohon   Vi..” sahut dayat

“hmmmm..” Via menganggukkan kepalanya, masih menikmati udara disitu.

“Vi, gue mau ngomong sesuatu sama loe..” ujar dayat serius sambil memegang tangan Sivia.. Sivia pun menoleh ke arah Dayat


‘waduhh, mau ngomong apa tuh anak?’ batin orang itu mengintip Dayat-Sivia


“ya udah ngomong aja..” suruh Sivia. Dayat menghela napas lalu………….

“gajadi dehh..” kata Dayat..

“jiahhh, gaje loe..” toyor Sivia. Dayat nyengir.

“gue ke sana dulu yahh Vii?” pamit dayat langsung menuju  sebuah pohon. Pohon? Ohh nooo..? itu kan tempatnya……………………
Dayat pergi ke pohon itu..

“ka Alvin, mending keluar deh. Gue tau kok loe daritadi ngikutin kita..” kata Dayat kenceng membuat sivia menoleh padanya.

“kak Alvin??” Tanya via heran.

“nihh kak Alvin..” Alvin pun keluar dari persembunyiannya

“kak Alvin ngapain disini?” Tanya Via heran

“eee.eeee ee……….” Alvin bingung mau jawab apa.

“dia ngikutin kita Vi..” jawab dayat santai

“eee.eee enggak ..bu…” Alvin jawabnya gelagapan, langsung dipotong Dayat.

“gue tau kok kak, loe denger obrolan kita semalem kan? Terus, loe rencana mau ngikutin kita kan?? “ samber dayat

“ngapain loe ngikutin kita kak?” Tanya kaget..

“eengg..”

“Halahh, gue tau kok kak. Loe suka kan sama Sivia?”bales dayat ceplas ceplos.

“Iya, gue emang suka sama Sivia.” Tegas Alvin mantap

“hah?? Serius loe kak? Palingan loe Cuma ngelantur..” kaget sivia

“gue serius,  gue gak pernah main-main sama ucapan gue..” ujar Alvin dengan nada serius, sambil berjalan mendekati Sivia.

“ta..tapi…”

“gue serius Sivia, gue suka sama loe, gue cinta sama loe. Gue Cuma jaim aja sama loe. Jadi, maukah kamu jadi ratu dihatiku peri manis??” ungkap Alvin sambil berlutut, dan memegang tangan Sivia..




DEEGGG!

‘peri manis?’ pikir sivia

“kakak tau darimana peri manis??” Tanya sivia heran

“gue pernah liat kalung liontin loe itu, disitu, gue inget semua..” jawab Alvin menunjuk liontin  sivia berinisial ‘AS’

Pikirannya melayang ke 10 tahun lalu..



>>>>>>>>>>>>>>> 

Seorang gadis manis berparas lucu dengan pipi chubby ini sedang mengayuh sepedanya. Sepertinya ia menuju  sebuah bukit..

Dia pun meletakkan sepedanya di dekat pohon.

Dia melihat laki-laki yang sepertinya 1 tahun lebih tua dari dia.

“heyy…” sapanya lalu duduk di samping laki-laki itu

“eh, heyy.. kamu ngapain disini??” tannya laki-laki itu.

“ga ada, Cuma iseng aja.. kamu??” jawab dan Tanya gadis kecil itu.

“aku  lagi sedihh.  Kemarin mamaku meninggal. Aku sedihh bangett..” kata anak laki-laki itu.

“kamu jangan sedihh yahh? Aku mau kok nemenin kamu..” bales gadis kecil itu tersenyum

“bener? Wahhh makasihh yahh?? Nama kamu siapa?” bales anak laki-laki itu sumringah-_-

“iya, sama-sama. Aku Sivia. Kalau kamu? Kamu kayak orang china dehh. Boleh aku panggil kamu ‘kokoh ganteng’??” Tanya gadis kecil itu polos.

“boleh-boleh. Aku Alvin. Emmmm aku boleh panggil kamu ‘peri manis’???” Tanya anak laki-laki tadi dengan gaya yang masih polos juga

Sivia –gadis kecil itu- hanya mengangguk saja menerima permintaan Alvin -anak lakilaki tadi-



Semenjak itu, mereka jadi deket..
Sore ini,  Alvin dan sivia sedang duduk-duduk di pinggiran danau..

“peri manis, besok aku mau pindah ke uar negri,. Aku baliknya  lama..”   ujar Alvin membuat sivia sedih

“tapi, kokoh udah janji kan ga ninggalin aku??” Tanya Via menahan tangisnya

“nanti, kalau kita sudah besar, aku akan datang ke kamu, dan macarin kamu” kata Alvin polos. Via mengangguk saja..

“ohh iya, ini kalung liontin buat kamu,, jaga baik-baik yahh? Aku juga pake nihh.. A itu Alvin, dan S itu Sivia..” kata Alvin memberikan  sebuah liontin berinisial ‘AS’. Alvin juga menunjukkan kalung yang ia pakai, sama persis seperti yang ia berikan pada sivia.

“aku sayang kokohh..”

“aku juga peri manis..”

>>>>>>>>>>>>>>> 





“dan ini, kalungnya masih gue pake..” lanjut Alvin menunjuk kalung yang ia pakai.

“jadi? Jawaban loe apa??”

“engg, aku.. aku…”

“apa Vi?” Tanya Alvin penasaran.

“maaf  kak..” lanjut Via menunduk..

“loe… loe…”

“gue udah punya pilihan hati kak.. maaf..” lanjut Via dengan nada menyesal

“siapa  Vi? Siapa orang itu..” Tanya Alvin ga sabaran

“dia… dia…”

“siapa??”

“dia kokoh ganteng..” lanjut Sivia mengangkat wajahnya dan tersenyum manis ke arah Alvin.

“jadi…. Loe nerima gue.?” Tanya Alvin ga percaya. Sivia mengangguk malu-malu..

“makasihh Vi, makasihh, maafin gue udah ninggalin loe..” kata Alvin sambil memeluk Sivia. Sivia pun membalas pelukan Alvin..

“iya kak, samasama.” Balas sivia masih dalam pelukan Alvin.


Oiya, dayat kemana yak??


“KACANGG KACANGG, KACANG MERAH, KACANG IJO, KACANG BUSUK JUGA ADAAAAAAAAA..” teriak dayat gaje  mambuat Alvin maupun sivia melepaskan pelukannya-_____-

‘ganggu moment aja nihh anakk..’ gerutu Alvin di dalam hati.


“Day, masa kacang busuk loe jual  juga??” Tanya sivia gaje

“iyaaa, berasa jadi kacung gue..” sungut dayat

“Vi, ka Alvin, gue mau jujur nihh. Tapi jangan marah yak?” pinta dayat. Alvin-sivia mengernyitkan dahinya, lalu mengangguk

“sebenernya gue suka sama loe Vi. Tapi gue sadar, ada seseorang yag udah nempatin posisinya di hati loe, yaitu ka Alvin..” ungkap dayat langsung. Alvin-sivia melotot :o

“tapi, tenang aja. Gue udah sadar kok.. ehee. Kak Alvin, masa loe gak inget gue sihh??” kata dayat beralih pada Alvin.

“loe kenal gue  sebelumnya??” Tanya Alvin  bingung..

“iyaa, yang waktu itu gue nyasar tiba-tiba nyelonong masuk rumah loe..” Alvin sedikit mengingat-ingat..

“ohhh iyaa gue ingeeeeett. Waktu di Berlin loe nyasar ke rumah gue kan? Hahaaa, ngakak gue inget itu..” balas Alvin malah ngakak-_______-

“ehehee, jangan bahas lagi dong kak, malu guee..” ucap dayat. Sivia mengernyitkan dahinya.

“jadi kalian udah saling kenal??” Tanya Via. Alvin – Dayat ngangguk

“gimana ceritanya??”  bingung Sivia. Dengan semangat 45, Alvin menceritakannya..

“gini lohh Vi….. bla.. bla.. bla……..bla…” Alvin menceritakannya sambil ketawa-ketawa (penulis gatau nihhh Alvin nyeritain apa-___-)#ABAIKAN


“huakakakkakakak…” sivia langsung ngakak setelah mendengar cerita Alvin

“yeee, elo Vi. Malah ngakak-_-“ sugut dayat yang udah malu diketawain


“hueeee, udahh Vi. Pulang yukkk Vi..” ajak Alvin langsung menarik Sivia pergi..

“duluan Day…” teriak Alvin dari jauh. Dayat mengacungkan jempolnya..

Dayat pun memutuskan pulang………………………………………………………….




Besoknya, berita Alvia jadian pun menyebar di sekolah.

Taukah anda? #ENGGAAKK *teriakpembaca*
Heh pembaca, sabar dikit napa, gue tau, gue kece lo receh :p   #BELUM PERNAH KETELEN SENDAL YEEE? CEPETAN BILANG!! *lepassandal*
Nihh iya iya..
 Rify  juga udah jadian :p



>>>FIN

No comments:

Post a Comment