Saturday, 28 January 2012

Loe, Gue, nggak Bakalan End *Part 9


Lanjut :)
Maaf kalau jelek :D

******

SKIP –Pulang Sekolah-

Bel sudah berbunyi sekitar 5 menit yang lalu. Terlihat Ify yang sangat terburu-buru merapihkan buku-bukunya.Ify sangat khawatir pada adik semata wayangnya, Deva.
 Ia baru saja menyelesaikan soal-soal yang diberikan oleh Bu Winda.
Sebelumnya ify sudah memberitahu Rio kalau dia akan ke rumah sakit, jadi Rio tidak mengantarnya pulang.

“eh, loe semua juga mau ikut kan?” Tanya Ify memastikan pada ketiga sahabatnya

“pasti.. yukkk..” jawab Shilla mewakilkan. Sivia dan agni hanya mengangguk dan mengikuti.

Mereka berempat pun ke luar kelas dengan tergesa-gesa.
Di lorong sekolah, tidak terasa, salah satu buku Ify jatuh..
BRUK..

Buku itu cukup tebal memang. Tapi tidak satu pun dari mereka menyadarinya.

*****
“hahahaa, cerita loe itu kayanya aneh Cakk..” tawa Rio. Sekarang, Rio , Cakka, Gabriel dan Alvin sedang keluar menuju gerbang sekolah melewati lorong sekolah.

“apanya yang lucu sih yo? Gue lagi seneng ini..” sewot Cakka

“yaa, masa semalem Agni senyum ke elo.., tapi nyatanya tiap hari juga ditolak..” ledek Rio. Cakka memang sudah menceritakan kejadian semalam pada sahabat-sahabatnya..

“weittsss, jangan anggap remeh loe Yo. Cakka Kawekas Nuraga ga punya kata menyerah.” Balas Cakka ngesok._.

“halaaahh gaya loe selangit.” Toyor Rio. Cakka manyun sambil mengelus-elus kepalanya.

“ehh Yel, Vin, loe berdua kenapa sih? Daritadi diem aja, biasanya juga udah meong-meong dari tadi..” jeplak Rio asal.

“kurang asem loe..” Gabriel dan Alvin langsung menoyor kepala Rio

“emangnya loe pada kenapa sih?.. diem aja daritadi..” kata Rio mengelus-elus kepalanya..
Gabriel dan Alvin diam lalu saling berpandangan. Rio dan Cakka makin bingung dengan tingkah dua sahabatnya ini.
Sesungguhnya, Gabriel masih memikirkan kejadian kemarin.
Alvin pun masih memikirkan sikap Gabriel yang tiba-tiba berubah.  Aneh!  pikirnya.

“haduhh, loe kenapa sih?” bingung Cakka.

“enggak kok..” jawab Gabriel Alvin kompak lalu mengalihkan pandangannya

“heuuhh, pusing gue..” serah Rio.

PLAKK(?)

Cakka tidak sengaja menendang sebuah buku tebal. Ia langsung mengambil buku itu.
Cakka membuka-buka buku itu. Dan di halaman paling depan, di bagian atas ada nama seseorang.

“Alyssa Saufika?” Tanya Cakka. Rio yang mendengarnya langsung merebut buku itu.

“eh eh, apaan sih loe yo?” kata Cakka heran. Gabriel dan Alvin menatap Rio heran

“ini pasti bukunya Ify.. nanti gue yang balikin..” kata Rio dengan nada yang tidak biasa ._.

“ehemmm, ada apa nihh…” goda Cakka.

“apaan sih? Udah ayukk ahh..”Rio pura-pura tidak tahu._.  dan melanjutkan jalannya(?)

“hayooo ketauan loe yo, suka sama Ify..” Gabriel ikut-ikutan menggoda Rio, agar kegelisahannya tidak tertebak  oleh sahabat-sahabatnya.

“apaan sih? Siapa juga yang suka sama nenek lampir kaya gitu?” Rio mencoba mengelakk.

“udahhh ngaku aja napa sih? Jaim amat..” Alvin pun juga ikut – ikutan menggoda Rio.

“ahh udah ahh..” Rio langsung meninggalkan Gabriel, Cakka, dan Alvin.

“jiaaahh~ ngambekk dia..” kata mereka bertiga kompak sambil menggeleng-gelengkan kepalanya.

Lalu melangkahkan kaki mereka pulang.

****

Ify., Shilla, Sivia dan Agni sudah sampai dirumah sakit  Harapan Bunda. Sebelumnya mereka sudah membeli buah-buahan untuk Deva di toko buah di minimarket depan rumah sakit.
Dengan tergesa-gesa, mereka langsung menuju ke ruang rawat Deva.

-Mawar 17-
Mereka berempat pun sampai di ruang rawat Deva. Ify  membuka pintu rawat Deva.

CKLEEKK

Terlihat mama Ify-Deva, keke, dan Deva yang sudah sadar di sana. Kepala Deva dibalut perban putih.
Terlihat Keke sedang menangis terisak.

“Ify? Sini…” panggil mama Ify yang sepertinya juga habis menangis.
Ify mengangguk dan masuk,. Shilla, Agni, Sivia mengikuti. Shilla menaruh buah yang dibeli tadi di meja dekat samping kasur pasien(?)

“makasih ya Shilla..” ucap mama Ify. Shilla mengangguk dan tersenyum.

“makasih yahh udah dateng..” ujar mama Ify.

“iya tante, sama-sama..” jawab Sivia dan Agni kompak.

“mah, gimana Deva?” Tanya Ify.

“dia baik-baik saja kok Fy..” ucap mamanya sambil menunjuk Deva yang sedang duduk dengan dagunya.

“apaan sih loe kak>? Biasa aja deh..” kata Deva.

“yeeee gue kan khawatir..” balas Ify. Deva nyengir.

“Dev, kamu ga apa-apa kan?” Tanya Keke yang sedari tadi diam saja.

“loe siapa sih? SKSD banget..” balas Deva tajam.

“loe…loe… ga ingat gua..?” Tanya Keke memastikan. Matanya sudah berkaca-kaca..

“emang gue kenal loe?hah? gue ga ngerasa tuh kenal sama loe..” balas Deva jutek

“hikss…hiks…” Keke langsung menangis saat itu juga. Mama Ify langsung menenangkan Keke.

“sabar yah ke…” ucap mama Ify. Keke masih terisak..

“mah? Kenapa Deva jadi gini?” Tanya Deva bingung.

“mama jelasin diluar.. keke,kita keluar dulu yah?” keke mengangguk. Mereka semua keluar, dan membiarkan Deva sendirian memakan buah yang dibeli ify dkk tadi ._.

-Di luar-

“Deva kenapa ma? Kenapa dia bisa lupa sama keke?” Tanya Ify ga sabaran. Mama ify menghela nafas, lalu menjawab.

“dia.. amnesia fy… tapi bukan amnesia permanen. Dia Cuma lupa sama orang tertentu aja. Dan kata dokter, ini terjadi sampai 3 atau 4 bulan ke depan..” jelas mama Ify.

“dan Deva…. Tidak ingat dengan keke…” lanjutnya merangkul Keke yang masih menangis.

“yaampun keke.. kamu sabar yahh..” ujar Ify iba, ia memeluk keke segera. Shilla, Sivia, dan Agni  yang iba hanya mengelus rambut keke.

“i..iya…kak. padahal aku mau berterimakasih sama Deva udah nolongin aku..” tangis keke.

“iya sayang… kamu yang sabar yahh…” Keke mengangguk. Ify melepaskan pelukannya.

“sekarang kamu mau pulang atau disini? Apa kamu gamau ganti baju dulu?” Tanya Ify lembut. Keke menggeleng.

“enggak kak. Aku mau disini..” tegas keke.

“hmm, oke.. nanti kakak beliin kamu makanan…” kata Ify. Keke mengangguk.

“makasih kak..” ucap keke.

“iyaa, sama-sama..” balas Ify tersenyum.

“keke masuk yah kak?” Ify mengangguk. Keke pun masuk ke dalam,.

****
 Ternyata Deva sudah tidur pulas.

“kenapa loe ga inget  gue  Dev?” lirih keke. Ia pun duduk di sofa sambil memerhatikan Deva yang tidur  pulas.

“gue harap loe secepatnya inget sama gue Dev..” Lanjut keke masih dengan nada lirih nya.

****
-Di luar-

Mama Ify pulang sebentar.. Ify, Shilla, Agni, dan Sivia duduk di bangku yang disediakan di rumah sakit(?)

Drrtttt…drrtttt…

 Hape Agni bergetar, ada panggilan masuk.

“hallo mah?” ternyata telpon dari mama Agni.

“………..”

“sekarang?”

“…………”

“iyaiya,Agni pulang…”  agni menutup telponnya dan mengalihkan pandangannya ke sahabat-sahabatnya.

“emm guys, gue disuruh pulang nihh.. emmm ….” Agni merasa ga enak juga.

“gapapa kok Ag..” samber Ify cepat seakan mengerti raut wajah Agni.

“emmm sekali lagi maaf yah..”

“iya gapapa..” balas Ify. Sivia dan Shilla mengangguk dan tersenyum menyetujui.

“bye….”
Agni pun pergi meninggalkan rumah sakit dan bergegas pulang ke rumah..

“fy,kita berdua pulang dulu yah? Salam buat Deva..” ucap Sivia. Ify tersenyum./

“iya, gapapa.. makasih yahh..” kata Ify senyum.

“iya, sama-sama…” balas Sivia dan Shilla. mereka berdua pun pulang.

Tinggal lah Ify, ia pun masuk ke dalam ruangan Deva.

****
Dilihatnya adik tersayangnya sedang tertidur pulas,,. Ia mengalihkan pandangannya ke Keke yang menatap Deva kosong. Ify tersenyum.

“kakak ngerti kok perasaan kamu ke…” celetuk Ify. Kini Ify duduk disebelah keke.

“maksud kakak?” keke balik bertanya, dan menatap Ify penuh tanda Tanya.

“yaaaa kamu suka kan sama Deva…” goda Ify.

“hah? Em…engg.. enggak kok kak..” gugup Keke. Wajahnya merah seketika :0

“iya dehh gapapa kalau ga mau ngakuu..”

“ihh kakak apaan sih..” rajuk Keke.

“hahaa,kamu itu lucu.. kalau beneran suka sama Deva gapapa kok..” kata Ify asal.
Merasa dibilang seperti itu, pipi keke langsung memanas.
Ify yang melihatnya tersenyum penuh arti-_-

****

“haduuuhh mama apaan sih? Masa nyuruh gue pulang Cuma mau nyuruh ke supermarket? Haduuuhhh.//.” Agni bersungut-sungut ria mendorong trolly yang penuh belanjaan. Ia sedang belanja pesanan mamanya di supermarket

“hmm, apa lagi yaah?” gumam Agni sambil membaca pesanan belanjaan mamah nya di kertas kecil

“ikan sarden(?). Aduhhh dimana yahh??” gumam Agni bingung. Ia pun menyusuri sekitar situ.

“nahh ini dia….” Agni dan seseorang sama – sama memegang kaleng ikan sarden (?) itu yang kebetulan sekali tinggal satu-satunya.

“eh Agni?”

“Cakka?” ternyata orang itu adalah Cakka.

“ahh ini  Ag, loe aja..” kata Cakka mengalah.

“ngga usah loe aja../” balas Agni.

“udahh loe aja. Lagian gue juga ga terlalu butuh kok./” Cakka menarik paksa tangan agni dan menaruh ikan kaleng sarden itu di tangan Agni./

“okeoke..”

“ehh Ag, loe sendiri?” Tanya Cakka mencairkan suasana.

“hu’um..mamah gue yang nyuruh..” jawab Agni, ia terus berjalan menuju kasir.

“lah elo? Ngapain disini?” Tanya Agni  heran. Karna ga biasanya cowok se-modis-  Cakka mau belanja ke supermarket gini, kalau cewe sih mending -__________-v
Cakka yang ditanya seperti itu merengut langsung. Lalu menjawab

“ini nih Ag, mamah gue nyuruh gue belanja, mana banyak lagi.. katanya sih ada temen mamah gue mau dateng..” kata Cakka bersungut-sungut ria sambil menunjuk trolly(?) dengan isi bermacam – macam bahan  untuk memasak yang tengah di dorongnya kini. Cakka mengikuti Agni ke kasir, karena sepertinya ia sudah selesai belanja.

“lah? Emang dua pembantu loe itu kemana?” Tanya Agni bingung, sekaligus heran.

“Bi Minah pulang kampung, ibunya meninggal, kalo Bi Ijah anaknya sakit..” balas Cakka.

“ooo..” Agni hanya meng’O’kan mulutnya.

‘haduuh untunga aja tadi gue sempet sisiran.,  kalo gak kan kegantengan gue bisa berurang (-.-)’ lega Cakka dalam hati.
Tibalah mereka berdua di  kasir. Mereka pun membayar barang belanjaan masing-masing.

Setelah selesai, Cakka menawarkan Agni untuk bareng..

“Ag, mau pulang bareng?” tawar Cakka.

“emm, tapi mobil gue…..” Agni ragu

“udahh ntar telpon sopir loe aja… kunci ganda kan?” seru Cakka.

Agni sedikit berfikir, toh ga ada salahnya juga bareng Cakka pikir Agni.  Agni pun  menyetujui.


-Di parkiran supermarket-

Cakka membuka bagasi mobilnya, dan memasukkan barang belanjaan dirinya dan Agni.

“sip, ayo masuk Ag..” kata Cakka mempersilahkan Agni masuk ke dalam mobilnya, sambil membukakan pintu mobil di sebelah pengemudi bak seorang putri
Namun, belum sempat Agni menjawab, apalagi masuk ke dalam mobil Cakka, Cakka memegang kepalanya yang –sepertinya- merasa pusing.

“aww..errr..” Cakka mengerang pelan.

“Cakk, loe kenapa?” Tanya Agni cemas./

“emm, engga kok ga……” perkataan Cakka terpotong karena tiba-tiba ia tak sadarkan diri.

“Cakk, loe kenapa..” Agni khawatir,dan langsung memapah Cakka masuk ke Honda jazz silver milik Cakka.

Agni langsung menyetir mobil Cakka dan membawa Cakka pulang ke rumahnya –rumah Cakka-

*****
@ Rio-Ray’s Home

-kamar Ray-

Ray sedang berdiam diri di kamarnya. Pikirannya masih dipenuhi baying-bayang kejadian di sekolah tadi. Rasa bersalah itu makin membuncah.

“gue…. Udah ngelakuin salah besar sama loe Liv. Maafin gue…. Maaf… gue tau gue salah…” lirihnya menundukkan kepala nya dan menutup wajahnya dengan kedua tangannya.

“Arrgggggggggggggghhhhhhhhhhh gue benciiiiiiii diri gue sendiriiiiiiiiiiiiiiiiii….” Teriaknya frustasi mengacak-ngacak rambut gondrongnya.


-kamar Rio-

“aduuuuuuuuhh RAAYY BERISIIIKKK” teriak Rio kesal karna ia sedang bingung./
“ nih buku balikin gak yahh?” pikir Rio bingung. Sedari tadi, ia  mondar-mandir ga jelas di kamarnya.

“ahh bodo amat lahh. Emang dia siapanya gue?” katanya lagi.

“ehh tapi.. kalau dia butuh nih buku gimana? Aduuuhh…” Rio makin bingung.

“balikin aja dehh..” putus Rio yang akhirnya akan mengembalikan bukunya Ify yang ditemui Cakka tadi.
Rio pun memutuskan untuk ke rumah Ify yang tidak jauh, dan hanya berbeda komplek saja.


-Ify’s Home-

TING..NONG

Rio memencet bel rumahnya Ify. Tak lama, keluarlah mama Ify.

“eh? Rio? Ada apa?” kata mama Ify ramah.

“emm ini tante, ssaya mau ngembaliin buku nya Ify, Ify nya ada ga tante?” Tanya Rio sopan (y)

“Ify nya lagi nemenin Deva di rumah sakit. Kamu tau kan Deva lagi masuk rumah sakit?” kata mama Ify.

“o iya saya lupa tante.. ehehe ini bukunya ify saya titip sama tante aja ya..” ucap Rio cengar-cengir yang udah merasa jiper(?)

“iya ga apa-apa. Kamu temenin Ify dulu ya? Tante ada urusann…” balas mama Ify. Rio mengangguk sambil tersenyum dan menjawab

“sippo tante.. permisi dulu tante…” kata Rio sambil hormat(?) dan melangkahkan kakinya pergi ke rumah sakit..

“aduhh kok gue bego banget ya? Udah tau si ify di rumah sakit malah pake nanya..” rutuk Rio di dalam mobil nya sembari menepuk-nepuk jidatnya yang tidak berdosa #PLAKKK

“aiihh, ke minimarket bentar ah beli oleh-oleh gitu.. ga lucu kan kalo gue kesana ga bawa apa-apa..” lanjutnya lagi./

“eh eh bentar, ntar kalo si ify ke-pedean kalo gue mau nyamperin dia gimaneh? Ahh biarin aja lah ntar alibi aja mau jenguk si Deva.. tapi sebenernya mau juga sih ketemu Ify..” lanjutnya lagi panjang lebar

“menyelam sambil minum air…” katanya tersenyum dan menjalankan mobil nya ke temapt tujuan

>>BERSAMBUNG
follow my twitter @dinaarifaa
follow my twetme @Dinaaa

Thanks :)

No comments:

Post a Comment