Sunday, 18 March 2012

Rahasia -Cerpen-


Let's Read!!

****

Sudah entah berapa lama gadis itu memandangi sesosok pemuda hitam manis bertubuh tinggi sedang bermain basket. Memainkan si kulit bundar berwarna orange itu dengan lincahnya.. Keringat membasahi pelipis serta bajunya. Tapi, gadis itu bukan memandangi pemuda itu dengan terang-terangan, melainkan secara sembunyi-sembunyi.

“Alyssa..” Panggil sosok laki-laki itu yang kini sudah ada di depannya. Gadis yang dipanggil Alyssa itu tersentak..

“ya?” jujur, gadis itu sungguh berdebar-debar ketika berhadapan langsung, dan untuk pertama kalinya bersama pemuda yang memang ia kagumi bahkan ia ‘sukai’.

“Kamu ngapain disini?” Tanya sosok pemuda itu meneguk minumannya.

“emm.. ngga kok Kak Rio..” jawab gadis itu cepat. Ify, Alyssa Saufika lengkapnya.. ia memang sudah sejak lama mengagumi bahkan menyukai Rio., Mario Stevano. Laki-laki yang  lebih tua 2 tahun darinya. Lelaki itu tinggal di perumahan komplek Ify juga,.

“ohh ya sudah, kakak pulang ya?” Ify mengangguk sambil  tersenyum. Lalu  Rio beranjak dari lapangan basket komplek.

“ha? Itu tadi gue ngga mimpi kan?aduuuuhh… ekspresi muka gue tadi gimana yah? Gugup apa ngga yah waktu deket sama ka Rio? Aaaaaaaa sumpah gue nervous bangeeett..” teriak Ify sendiri.

“etapi.. Ka Rio ko tau nama gue yah? Aaaaaahhh gue makin cinta sama loe kak..” teriak Ify lagi. Lalu ia pun memutuskan pulang ke rumahnya. Di jalan, ia tak hentinya senyum-senyum sendiri:)

***

besoknya, Ify sudah siap berangkat sekolah. Ia bersekolah di SMA 170 (?). ia duduk di kelas XI MIPA 3.

“ihh ternyata Kak Rio cakep juga kalo naik motor.. hihi..” gumam Ify senyum-senyum sendiri. Ia pun melajukan mobilnya ke SMA 170 :D

When I see Your face…
There’s not a thing  that I would change
Cause you’re  amazing
Just The way You are.

Lagu Bruno Mars, Just the Way You are menghiasi perjalanan Ify ke sekolahnya.
Tak jarang pula ia ikut bernyanyi. Dan suaranya yang ‘ehem’  AMAZING mungkin bisa menyihir siapapun yang mendengarnya:D

***


@SMA 170

Ify sudah sampai di sekolahnya. Ia pun memarkirkan Jazz silvernya di parkiran sekolah..
Ia membuka pintu mobilnya., lalu sedikit mengibaskan (?) rambut panjangnya yang selalu ia gerai. Ify termasuk Most Wanted di sekolahnya.. hmmm disebut Princess SMA 170 (?) mungkin. Selain karena ia cantik, ia juga mempunyai otak yang bisa dibilang ‘tidak biasa’ dan kemampuan bernyanyi dan bermain pianonya yang sudah tidak diragukan lagi. Tak jarang pula ia mewakilkan sekolahnya untuk mengikuti sejumlah perlombaan bernyanyi serta bermain piano (y)
Ia berjalan menuju kelasnya. Banyak juga cowo yang menyapanya, namun Ify hanya tersenyum menanggapinya :)

-XI MIPA 3-

“huftt..” Ify menghela nafas, lalu duduk di bangkunya. Ify mengeluarkan BlackBerry Gemini miliknya..
Ia tersenyum, melihat foto pangerannya –Rio- yang ia ambil kemaren. Yaa, foto Rio saat bermain basket.

“Kak Rio.. kak Rio.. loe itu manis bangett.. gue itu udah suka sama loe sejak satu tahun yang lalu..” gumam Ify sambil tersenyum kecil melihat foto Rio yang sedang mendrible si kulit bundar berwarna orange itu.

“semoga ajaa.. perasaan gue terbales kak.” Gumam Ify tak sadar.

“eh.. apa gue bilang tadi? Ahh ngga papalah.. Aminin aja deh..” lanjut Ify tertawa kecil.

Lalu temann-temannya mulai berdatangan satu-persatu.

“hay Ify.. lagi apa?” sapa Dayat, teman sekelas Ify.

“ngga ngapa-ngapain kok Day..” balas Ify tersenyum ramah.
Dayat hanya mengangguk-nganggukkan kepalanya.

TET TEEEEEETTT

Bel masuk berbunyi, seluruh siswa mulaai masuk kelas, dan duduk dengan tertib:D
Bu Natasha –guru matematika- pun masuk. Pelajaran dimulai dengan sangat tertib.

***

SKIP
-Pulang Sekolah-

Ify pulang sekolah sendiri.. yyaa, Ify memang orangnya sedikit tertutup :O
Tapi, dia ramah :)

@Ify’s Home

“Assalamu’alaikuuum.” Ify baru saja masuk rumah,.

“Wa’alaikumsalamm.. Ehh Ify udah pulang kamu?” Tanya bunda gina.

“udah Bun..” jawab Ify.

“Ify ke kamar ya?” bunda gina mengangguk dan tersenyum. Ify sedikit berlari ke kamarnya yang di lantai 2 -_-

-kamar Ify-

“huaaaaahhh..” Ify merebahkan tubuhnya di kasurnya yang super duper empuk itu *lebeh :p

“ganti baju aahhh.. Ntar ngintai (?) ka Rio lagi.” Gumam Ify semangat, lalu bangkit dan segera berganti baju.

Ify memakai baju kaos, dengan celana jeans pendek selutut.. ia tetap cantik walau hanya dengan memakai pakaian sederhana-_-
Ify berpamitan pada bundanya,  lalu menjalani misinya (?). bundanya memang sudah tau tentang Rio, Ify sendiri yang menceritakannya :o

***

“loh? Ka Rio  ngga ada di lapangan basket? Jadi dimana?” gumam Ify heran. Ia clingak-clinguk sana sini, mana tau saja ada Rio. Tapi nihil, orang yang diharapkannya tidak ada u.u

“ha? Kemana? Balapan?” terdengar suara seseorang yang Ify kenal –Rio- sedang mengobrol dengan seseorang melalui telepon.

“loh Ka Rio? Ngapain dia?” pikir Ify bingung.

“oke-oke, gue kesana.” Rio menutup sambungan teleponnya, lalu beranjak dari tempat itu *dimana tadi-_____________-v*

“kok perasaan gue kaga enak nih? Ah gue ikutin aja deh.” Gumam Ify, ia pun langsung pulang, dan membawa mobilnya untuk mengikuti Rio, sebelum ketinggalan jauh (?).


Sudah sekitar 15 menit Ify membuntuti Rio yang –agak jauh- di depannya menaiki CAGIVA putih kesayangannya. Ify yang bingung hanya membuntuti Rio dengan mobilnya.

-Arena Balapan-

“hah? Kak Rio ngapain ke sini?” Tanya Ify bingung.



“siapa sih yang nantang gue?” Tanya Rio pada salah satu temannya.

“itu dia Yo..” balas temannya menunjuk seorang laki-laki yang seumuran dengan Rio. Rio menaikkan sebelah alisnya.

“hey, loe yang ngajak gue tanding?” Tanya Rio dengan nada meremehkan.

“iya, berani loe?” tantang laki-laki itu.

“hahaa.. berani lahhh..” tawa Rio meremehkan. Mereka lalu mengambil posisi masing-masing. Sudah banyak yang berkumpul untuk melihat balapan liar ini -_-
Teman Rio yang tadi memimpin balapan.

One….
Two….

Three..

GOOOOOOOOOOOOOOO!!


BRUUUUUUUUUUMM!

Rio dan laki-laki itu memacu motor mereka dengan kecepatan penuh.
“loe pikir loe bisa menang?” remeh lelaki itu.

Keadaan sekarang Rio yang di depan, sedangkan laki-laki itu di belakangnya..
“haahaa.. gue ngga mungkin kalah sama loe..” balas Rio dibalik helm fullfacenya.

“SIALAN-,-“ geram laki-laki itu. Ia mempunyai akal licik.
Tepat, di tikungan (?) lelaki itu sengaja merapatan motornya ke motor Rio.
Rio yang tak seimbang.. ia lalu….

BBBRAAAAAAKK!

Rio menabrak trotoar pembatas jalan. Darah segar mengalir dari hidung dan kepalanya.

“hahaa. Mampus loe.” Maki laki-laki itu langsung pergi entah kemana.


“haduuhh,, Ka Rio gimana? Perasaan gue ngga enak.” Gumam Ify bingung. Ia pun melajukan mobilnya entah kemana :o



Tepat di tikungan, Ify  kaget melihat Rio yang pingsan dengan bersimbah darah.

“KAK RIO!” pekik Ify. Tanpa ba-bi-bu Ify langsung memapah Rio ke mobilnya, dan membawa Rio ke rumah sakit terdekat

***

@Rumah Sakit Pelita harapan.

“mbak,  tolong diaa.. cepatt..” suruh Ify pada seorang suster. Suster itu dengan sigap memapah Rio ke kasur berjalan (?) dan membawa Rio ke UGD.

-UGD-

“maaf mbak, mbak disini dulu..” kata suster tadi mencegah Ify yang ingin masuk. Ify melengos, dan mengangguk pasrah.

Setengah jam kemudian…
CKLEK!

Pintu UGD terbuka, terlihat seorang Dokter tadi keluar dari UGD.

“bagaimana kak Rio dok?” Tanya Ify langsung.

“dia baik-baik saja. Kamu tidak usah khawatir. Kalau kamu ingin melihatnya, silahkan.. darah di kepala dan wajah (?) Rio sudah dibersihkan.” Ujar Dokter itu, lalu berlalu. Ify masuk ke UGD.


“ehh kamuu..” kata Rio agak kaget.

“hehee.. gimana kak?” Tanya Ify mendekati Rio

“baik kok, makasih udah nolongin Alyssa..” ucap Rio tersenyum manis pada Ify. Dan tentu hal itu membuat Ify panas dingin (?).

“emm.. iya kak, sama-sama :)” balas Ify tersenyum juga.
Mereka pun mengobrol-ngobrol. Bertukar cerita satu sama lain.
Sampai tak terasa, sudah malam..

“Alyssa, ehh Ify.. mending kamu pulang aja.. ntar ortu kamu nyariin..” suruh Rio.

“emm oke deh kak.. Aku pulang yak..? Night kak..” dengan berat hati, Ify pun pulang.
Rio tersenyum kecil, ia mengambil handphone nya yang ia letakkan di meja rumah sakit (?).

“ify… ify… kamu itu beda. Aku… suka kamu..” gumam Rio tertawa kecil melihat foto ify yang ia ambil diam-diam beberapa waktu lalu.

****

-keesokan harinya-
Ify yang baru keluar rumah dan hendak pergi sekolah terkaget-kaget melihat Rio nangkring di Cagivanya tepat di depan rumahnya.

“loh kak Rio? Udah pulang? Ngapain disini?” Tanya Ify beruntun.

“hehheee… iya, kakak udah pulang, ngga betah di rumah sakit.. Kakak mau nganter kamu nih..” jawab Rio panjang lebar :o

Ify cengo.” Kak Rio? Nganterin gue? Aaaaaaa kesempatan langka nih..” batin Ify semangat.

“gimana Fy? Mau kan?” Tanya Rio menghamburkan (?) lamunan Ify

“emm apa ngga ngerepotin kak?’ Tanya Ify ragu.

“hahhaaa.. ngga kok. Itung-itung ini untuk balas budi kakak sama kamu..” Rio tersenyum tulus pada Ify, membuat wajah gadis itu memerah.

“yaudah deh kak, aku mau..”

“Ayooo..” Ify segera naik ke boncengan motor (?) Rio.

“Fy, pegangan doong..” pinta Rio. Ify memegang ujung jaket Rio.

“pegangan dong Fy.. ntar jatooohh..” kata Rio lagi.

“ini udah pegangan di jaket kakak kok..” kata ify polos. Rio makin gereget.
Ia menarik tangan Ify, dan melingkar sepenuhnya di perutnya, lalu tersenyum puas.

“nah gini.. baru kamu ngga jatoohh..” kata Rio puas.

“lohh tapi kak………..” ucapan ify terpotong oleh Rio.

“udah, ngga pake TAPI.” Tegas Rio. Ify mengangguk pasrah. Namun, sungguh hatinya sangat senang sekali :)

@SMA 170

Ify turun dari motor Rio.
“makasih yah kak, udah nganter Ify.” Ucap Ify terssenyum.

“hahaa.. iya sama-sama fy.. kakak pergi kuliah dulu ya?” Ify mengangguk.. Rio pun berlalu dari sana.
Ify berjalan menuju kelasnya. Sepanjang perjalanannya (?), banyak cowo-cowo yang menggoda atau menyapa Ify.

“pagi Ifyy..”

“Fy, tadi itu cowo kamu ya?”

“pasti itu pacar ify dehh.  Patah hati deh guee..”

“Ify mah cakep.. jadi banyak diperebutin (?)”
Begitulah kira-kira yang diucapkan oleh cowo-cowo disana. Para cewe-cewe pun banyak yang cemburu dengan Ify.
Ify hanya tersenyum maalu menanggapi semua itu :o

***


SKIP :p
-keesokan sorenya-

Sekarang, Ify sedang jalan-jalan sendiri di  mall.
Merasa haus, ia pun ke café di mall.

“mba, jus Alpokat satu yah..” pesan Ify pada salah satu pelayan di café itu. Pelayan itu mengangguk..

Tak lama, pelayan itu kembali membawakan segelas jus Alpokat pesanan Ify. Ify meminum jus Alpokat itu..

“Tapi Vin, gue ngga mungkin suka Alyssa. Dia itu CUMA temen gue..” suara Rio terdengar di telinga Ify. Setelah Ify mengedarkan pandangannya ke sudut café, benar saja, Ify melihat Rio dan temannya sedang ngoborol berdua.  Hati Ify serasa di tusuk jarum mendengarnya. Perih. Ify segera bangkit dan pergi dari café itu. Tak lupa meninggalkan selembar uang lima puluh ribu.


***

“Tapi Vin, ngga mungkin gue suka Alyssa, dia itu CUMA temen gue.. ngga lebih. Loe tau kan? Dia itu bahkan sahabat gue dari kecil..”ucap Rio pada Alvin –temannya-. Rio dan Alvin sedang mengobrol di café itu.

“yeeeee ngga usah nyolot juga kaleee..” balas Alvin.

“hehee.. sorry Vin. Abisnya loe main tuduh gitu aja..” cengir Rio

“huuuu.. jadi kalo ngga suka sama Alyssa Risyindi (?) itu, loe suka sama siapa?”mendengar pertanyaan Alvin itu, Rio senyum-senyum sendiri. Membuat Alvin bingung sama sahabatnya ini :p

“heh Yo..” gertak Avin.

“apa?” Tanya Rio tanpa dosa.

“loe denger ngga sih?” geram Alvin.

“yaa dengerlah. Gue itu suka sama cewe yang namanya Alyssa Saufika, panggilannya Ify. Dia satu komplek juga sihh..” jujur Rio.

“ooooo.. trus? Loe ngga nembak dia?”Tanya Alvin.

“hehee.. ntar Vin. Liat aja.. eh Vin, dia itu suka banget loh ngintai gue.” Kata Rio lagi.

“pede loe.” Dengus Alvin.

“eh beneran nihh.. dia itu suka ngintip gue kalo lagi basket…” lanjut Rio.

“serius loe? Berarti dia itu juga suka sama elo. Buru deh tembak..” saran Alvin.

“iyeeiyeee.. ntar. Kan yang nembak gue? Kok loe yang sibuk sih?” sewot Rio.

“hehee.. gue ngga tega aja sama elo Yo, jombllo mulu.” Tawa Alvin.

PLETAK
Rio menjitak kepala Alvin. “ enak aja loe..” sungut Rio. Alvin Cuma nyengir.

Drrttt..drrtt..
Hape Alvin bergetar, Alvin merogoh hapenya.

“siapa Vin?” Tanya Rio.

“Sivia..” jawab Alvin lalu mengangkat telpon dari Sivia, kekasihnya.

“hallo, iya sayang…” Alvin pun mulai berbincang-bincang dengan Sivia, bercanda, sampai Alvin menggombal ria (?). hal itu membuat Rio bête sendiri karena dikacangin -_-

“gue pulang deh Vin..” Alvin hanya mengangguk tanpa menoleh ke Rio. Rio hanya geleng-geleng kepala.


***

@Ify’s Home

-kamar Ify-

“hiksss..hikss… ternyata loe ngga suka sama gue kak. Sumpah, sakit bangett.” Tangis Ify di balkon kamarnya.

“loe dan gue itu Cuma temen yah kak> apa ngga bisa lebih?” Ify tersenyum miris. Satu kenyataan dari Ify saat ini. Ia SALAH PAHAM-_-

Ia pun masuk ke kamarnya, dan tertidur dengan mata sembab-_-

****

SKIP
Dua hari berlalu –sekarang hari minggu-, sekarang Ify lebih menjadi Ify yang pendiam, tak seperti biasanya., CERIA.

“Bun, Ify ke panti dulu ya?” pamit Ify segera bersiap-siap ke mobilnya.

“iyaa, kamu hati-hati ya sayang..” pesan Bunda Gina.  Ify mengangguk pelan, lalu masuk ke mobilnya, dan berlalu dari sana.
Bunda gina yang melihat anaknya seperti itu menjadi iba-_-

***

@Panti asuhan kasih Ibu (?)

Ify sudah sampai di panti asuhan yang biasa setiap minggu ..

TOK TOK..

Ify mengetuk pintu panti asuhan itu.
CKLEK.
“ehh Ify..masuk sayang..” ujar Bunda Romy –pengurus panti- ramah pada Ify. Ify tersenyum, lalu segera masuk.

“lohh Bun? Anak-anak pada kemana?” Tanya Ify heran.

“mereka diajak jalan-jalan sama seorang pengusaha (?) Fy.. mereka diawas juga kok.” Jelas Bunda Romy.

“ohhh..” Ify mengangguk, lalu melangkahkan kakinya ke ruang music.

“bunda tinggal yah Fy?” Ify mengangguk. Bunda Romy berlalu dari situ..

Ify masuk ke ruang music, ia mengedarkan pandangannya ke seluruh sudut ruang.
Ia mendekati piano putih yang  tersedia disana.
Ia membuka sarung (?) pianonya. Ia usap lembut perlahan. Lalu menekan tuts tuts berwarna hitam putih itu. Ify memejamkan matanya..

Lalu mulailah ia bernyanyi…..

aku mencintaimu walau aku tak beritahumu
jadi semenjak dulu cinta itu telah lama lahir
sajak dan bait begitu mengalir
tuntun penaku menulis tentangmu


lagu ini.. ia tujukan pada Rio. Khusus buat Rio..
lagu yang memang cocok dengan suasana hatinya ini


REFF : kini rahasia semakin tak kuat
    aku menyimpannya terlebih ada kamu
   rahasia terdalam di hatiku
  yang kan aku bilang bila tiba waktunya

aku mencintaimu walau aku tak beritahumu
sajak dan bait begitu mengalir
tuntun penaku menulis tentangmu

kini rahasia semakin tak kuat
aku menyimpannya terlebih ada kamu
rahasia terdalam di hatiku
yang kan aku bilang bila tiba waktunya

rahasia semakin tak kuat
aku menyimpannya terlebih ada kamu
rahasia terdalam di hatiku
yang kan aku bilang bila tiba waktunya


rahasia terdalam di hatiku
yang kan aku bilang bila tiba waktunya
yang kan aku bilang bila tiba waktunya
bila tiba waktunya


lagu Vania Larissa, berjudul Rahasia.. memang ia nyanyikan dengan sepenuh hati..
ia sungguh menghayati lagu ituu.. sampai tak terasa air mata telah luruh di pipi mulusnya itu..

“ify?” panggil Rio yang  kini sudah ada di ambang pintu. Ify menoleh, lalu dengan cepat ia menghapus air matanya.

“kak Rio? Kok kakak ada disini?” Rio tidak menjawab pertanyaan Ify. Ia menarik tangan Ify keluar.

“lohh loh kak? Mau kemana?” Rio terus saja menarik Ify. Ify pasrah juga akhirnya :’O

-Taman Panti-

Rio membawa Ify ke taman panti.

“Fy, aku udah tau semuanya..” ujar Rio to the point.

“maksud kakak?” Tanya Ify bingung.

“kamu itu suka sama kakak kan?” Tanya Rio langsung. Ify terdiam, lalu dengan cepat Ify menetralisir keadaan.

“hahhaaa.. kakak itu pede banget sihh.. aku…….” Ucapan ify dipotong oleh Rio.

“jangan mengalihkan pembicaraan..” ucap Rio tajam. Ify menunduk.

“tolong jawab jujur Fy..” lanjut Rio lembut.

“iya kak, aku suka sama kakak udah lama. Aku kagum sama kakak.. aku… aku cinta sama kakak..” jujur Ify. Air matanya kembali mengalir.

“Aku JUGA..” tegas Rio. Ify mengangkat wajahnya.

“maksud kakak?”

“IYA. Aku juga suka sama kamu. Aku CINTA sama kamu.” Ungkap Rio yang kini sudah memegang kedua tangan Ify.

“ka..kakak serius?” kaget Ify.

“IYA. Aku serius. Sangat SERIUS.” Ujar Rio yakin.

“tapi, kakak bilang kakak Cuma anggep aku TEMEN.. teruss..” ucapan Ify terpotong –lagi-


“ssssssttt.. kamu pasti denger pembicaraan kaka sama temen kakak waktu di café itu kan?” Ify mengangguk.

“kok kaka tau?”

“iya, bunda kamu yang bilang Fy.. Bunda kamu cerita semuanya sama kaka. KAmu salah paham Fy.. Alyssa yang kaka maksud itu Alyssa Risyindi(?), bukan kamu Alyssa Saufika..” gemes Rio tertawa kecil.

Ify terperanjat.” Hah? Jadi gue Cuma salah paham? Aaaa gue malu banget*.*”  batin Ify berteriak.

“maafin Ify yah kak?” kata Ify menunduk.

“untuk?” Rio mengangkat sebelah alisnya.

“Untuk kesalah pahaman Ify..” lanjut Ify.

“ssssttt kamu udah kakak maafin asal  dengan satu syarat..” ucapan Rio menggantung._.

“apa kak?” Tanya Ify menatap Rio.
Rio berlutut di hadapan Ify.,lalu meraih kedua tangan Ify.

“sebenernya, aku itu suka sama kamu.. semenjak satu tahun yang lalu… semenjak kamu suka ngintai aku. Tapi, aku mencoba untuk jaim sama kamu. Dan sekarang, aku ngga bisa nyembunyiin itu semua.. Aku sayang kamu, kamu mau jadi milik aku Alyssa?” ujar Rio panjang lebar.

“iya kak, aku mauu..” balas Ify tersenyum manis. Rio langsung  memeluk Ify..

“Thanks sayang., aku akan selalu ada buat kamu..” ify mengangguk dalam pelukan Rio. Lalu Ify melepas pelukan Rio.

“yaahh, kok dilepas.” Kata Rio manyun.


“hehehee.. eh kak, kakak ko tau sih aku suka ngintai kakak?” Tanya Ify penasaran.

“bunda kamu yang bilang..” balas Rio nyengir..” aaahh bunda ngga asik-,-“ sungut ify dalam hati

“Fy….”panggil Rio.

“yya?” Ify menoleh.

CUP! Rio mengecup pipi kanan Ify dengan lembut., lalu kabur. Ify tak menyangka Rio melakukan itu padanya.. pipinya sudah merah seperti kepiting rebus :o

“KAK RIOOOOOOOOO” teriak ify mengejar Rio.

“hehheee.. piss Fy. Abis kamu itu lucuuu banget.. geregetan aku litany”cengir Rio masih berlari.


“aaahh ka Rioooooooooo..” mereka pun berkejar-kejaran di taman itu.

Hmmmmmmm sungguh, RAHASIA jika serapat apapun disimpan, pasti akan terbongkar. Seperti cinta ify ke RIO.. yang kini cintanya terbalas oleh Rio :)


>>TAMAT<<

No comments:

Post a Comment