****
Part 20
“ayolaahh.” Bujuk Rio
“oke oke, gue mau.” Serah ify. Rio tersenyum senang.
“oke, ntar gue jemput jam 5. Udah selesai kan? Pulang yuk?” Ify mengangguk, dan berdiri. Tanpa sadar, Rio menggandeng tangan Ify sampai depan. Ify hanya diam, merasakan badannya panas dingin (?).
“eh sorry sorry Fy, reflex.” Kata Rio gugup,. Ify hanya tersenyum dan mengangguk. Lalu mereka berdua pulang.
Part 21
-sore hari-
“Omaa, Alvin pergi dulu ya?” pamit Alvin samvil menyalami Omanya.
“loh? Kamu rapi-rapi begini mau kemana?” heran Oma Alvin. Alvin mengenakann kemeja kotak-kotak merah hitam (?), dengan celana jeans.__. Rambutnya di spike.
“ituu si Cakka mau tunangan Oma.. yahh sebagai sahabat yang baikk Alvin harus datang kan?” jawab Alvin.
“ohh yasudaahh.. hati-hati ya Vin?”
“sippo Oma!” Alvin pun berlalu menuju rumah Sivia dengan cagivanya.. sebelum ke rumah Cakka,ia menjemput Sivia di rumahnya dulu.
***
@Rumah Shilla
“Shillaaaaa…. Itu ada Gabriel di bawahh!” teriak mama Shilla dari luar kamar.
“ha? Gabriel udah dateng ya mah? Iyaiyaa tungguin sebentar.” Balas Shilla seraya merapikan rambutnya.
Shilla sore ini menggunakan gaun biru malam, dengan sedikit pernak-pernik._. rambutnya ia biarkan tergerai begitu saja..
“iyaa..” balas mama Shilla.
“Gabriel on time banget ya? Ckckck—“ decak Shilla. Ia pun mengambil tas kecilnya, lalu keluar.
-di bawah-
“cepet banget lo Yel..” ujar Shilla.
“shilla? Lo cantik banget.” Puji Gabriel. Shilla hanya tersenyum malu.
“thanks, lo juga ganteng kok..” ucap Shilla.
“tunggu deh..perasaan kitagak janjian kan? Kenapa warna baju lo sama gue bisa sama?” bingung Shilla.
“ehh iya ya?” bingung Gabriel memperhatikan baju yang ia kenakan dengan gaun Shilla. Gabriel mengenakan kemeja bermotif liris bercampur kotak kotak (?).. dipadukan dengan jeans hitam.
“udah deh kelamaan mikirin itu.” sungut Shilla. Gabriel menyeringai.
“hehe,, yaudah, kita pergi yuk?” Shilla mengangguk dan tersenyum.
Setelah berpamitan, mereka berdua beranjak dari sana menuju rumah Cakka menggunakan jazz hitam Gabriel.
***
@Rumah Agni.
Agni sudah bersiap-siap pergi ke rumah Cakka. Ia mengenakan gaun berwarna emas selutut.. rambutnya di blow (?)-,-
“huh. Semoga ajaa gue kuat ntar disana.” Gumam Agni. Ia segera beranjak dari sana.
***
TING NONG! Alvin menekan bel rumah Sivia.
TING NONG! Alvin menekan bel rumah Sivia.
“iyaa, sebentar!” balas Sivia dari dalam.
KLEK! Sivia pun membukakan pintu.
“eh elo Vin. Gimana? Langsung berangkat?” cerocos Sivia. Sore ini ia mengenakan gaun berwarna coklat tua, dengan corak merah (?) di bagian perut (?)._. rambutnya ia biarkan tergerai begitu saja-.-
“lo udah siap? Yaudahh yukk..” kata Alvin. Sivia mengangguk, lalu keluar.
“lo naik apa Vin?” Tanya Sivia
“gerobak somay.” Sahut Alvin santai.
“serius dah.” Jutek Sivia.
“lo maunyaa gue naik apaan?” Tanya Alvin.
“lo mah cocoknya jadi kernet bajaj (?)-,-“ ucap Sivia.
“wahh asem lu-,- kagak cocok tauu sama wajah gue yang cakep nan keren ini..” narsis Alvin.
“ngek-,-“
“yaudah yukk capcus (?)._.” kata Alvin..
“kayak banci dah lo!” ledek Sivia.
“gak mulai dah lo.” Sahut Alvin. Sivia pun naik ke cagiva Alvin. Alvin pun segera memacu motornya ke rumah Cakka
.
***
sore ini, Ray, Deva, Olivia dan Keke sedang kerja kelompok di rumah Ray. Ozy dan Acha juga termasuk, tapi mereka sedikit telat datangnya :o
sore ini, Ray, Deva, Olivia dan Keke sedang kerja kelompok di rumah Ray. Ozy dan Acha juga termasuk, tapi mereka sedikit telat datangnya :o
Sebenarnya, kalau tidak karena kerja kelompok, Olivia sangat malas sekali kesini :o
“yauudahh kita mulai aja deh.. emmm dimulai darimana yah?” Tanya Ray menggaruk kepalanya yang sama sekali tidak gatal :o
TUING! Kepala Ray ditoyor oleh Anak Agung Ngurah Deva Ekada Saputra alias DEVA. *senewen (?) sendiri ini ngetik namanya*
“deva sableng. Enak ajee lo noyor palee gue.” Dengus ray.
“lo lebih sableng.” Balas Deva santai.
“hueee udah deh, mending langsung ajaa..” lerai Olivia. Deva dan Ray mengangguk menuruti.
Mereka berenam mendapatkan tugas untuk membuat barang sekreatif mungkin dari kertas karton (?)-,-
“kita bikin apaan yah?” gumam Deva.
“apa aja dehh, kan bebas..” celetuk Keke.
“ummm iyaa sihh.” Mereka semua langsung mengotak-atik (?) kertas karton tersebut. Sampai menjadi beberapa macam bentuk. Mulai dari burung, bebek, ayam, sampai kandang anjing (?)-,-
“wahhh udah banyaakk nihh.. emm cukup gak nih?” Tanya Olivia.
“cukup dahh kayanyaa..” jawab Ray pelan.
“huh. Akhirnya selesai juga..” gumam Keke.
“eh si Ozy sama Acha lama banget perasaan? Enak banget ya mereka berdua kagak kerja apa-apa?” cerocos Deva.
“iyaa, katanya sebentar.. taunyaaa lama banget.” Sambung Ray.
TING NONG. Bel rumah Ray berbunyi. Ray segera membukakan pintu rumahnya.
Ternyata acha dan Ozy.
“lama banget lo berdua?” sungut ray padaa Acha-Ozy._.
“hehee, maaf dehh.. adaaa masalah dikit tadii.” Cengir Ozy.
“gue jugaa.” Sambung Acha.
“hhh.. yaudahh.. masuk gih. Semua udah selesai.” Ozy dan acha terbelalak.
“heh? Udah selesai? Cepet banget.” Tanya Ozy heran. Acha mengangguk menyetujui.
“iyalahh, lo berdua tinggal nerima enaknya aja dehh..” cibir Ray.
“hehheee..”
“yaudah yuk masuk..” ozy dan Acha mengangguk dan mengikuti Ray.
“heh Ozy lama bener lo?” omel Deva.
“ada problem dikit tadiii..” jawab Ozy.
“Cha,sini gabung sama kita..” kata Keke. Acha mengangguk, lalu duduk di sebelah Olivia.
Acha,keke dan Olivia pun bercerita-cerita sendiri-,-
“Zy, mereka cerita apaan tuh?” bisik Deva pada Ozy.
“gossip kale.. biasalah cewe..” jawab Ozy asal. Deva menoyor kepala Ozy. Ozy menyeringai.
“Ray,lo kenapa diem aja?” Tanya Deva menyadarkan Ray dari alam lamunannya (?)
“gue rasa ini waktu yang tepat.” Kata Ray tanpa menjawab pertanyaan Deva.
“maksud lo?” Tanya deva dan Ozy serempak.
“gue capek diem-dieman terus sama Oliv..” serah Ray.
“ooooo jadi lo kangen gituuu??” goda Deva yang sudah mengerti.
“diihh ogah..” kata Ray males-malesan.
“ada apaan sih sebernya?” Tanya Ozy tak mengerti.
Deva pun menceritakan kejadian yang sebenarnya pada Ozy. Ozy manggut-manggut mengerti.
“jadi mau lo sekarang gimana Ray?” Tanya Ozy.
“gue mau minta maaf sama Oliv.” Kata Ray mantap.
“gue dukung broo..” kata Deva menepuk-nepuk pundak Ray. Ozy tersenyum. Ray juga ikut tersenyum.
“thanks.” Jawab Ray. Lalu ia berdiri,dan menghampiri Olivia yang sedang mengobrol dengan Acha dan Keke..
“Liv…” panggil Ray. Olivia menoleh pada Ray males-malesan.
“apa?” jutek Olivia.
“gue mau ngomong sama lo di taman belakang.” Kata Ray, lalu melangkahkan kakinya ke taman belakang rumahnya.
Olivia mendesah pelan,lalu menatap Keke seakan-akan bertanya ‘gimana nih?’. Keke mengangkat bahunya dan balas menatap Oliv dengan tatapan ‘terserah lo.’.
Olivia mengangguk, lalu menyusul Ray di taman belakang.. Acha menatap Olivia dan Keke tak mengerti.
“sebenarnya ada apasih Ke?” Tanya Acha bingung.
“sebenarnya………………………………..” Keke pun menceritakan kejadian yang sebenarnya pada Acha.
“ohh, jadi gituu.. Olivia marah gitu sama Ray?” Keke mengangguk.
****
-Taman belakang-
-Taman belakang-
“ada apa?” Tanya Olivia duduk di samping Ray.
“Liv, gue mau minta maaf sama lo. Gue gak tahan, kalo kita diem-dieman terus…” ujar Ray to-the-point seraya menatap Olivia.
Olivia terdiam.
“lo mau kan maafin gue? Pliisss.. maaf dulu gue pernah bentak lo.” Ujar Ray lagi.
Olivia menghela nafas, “oke, gue maafin lo.” Kata Olivia tersenyum.
“serius Liv??” girang Ray. Olivia mengangguk.
“yuhuuuuuuu.. makasih Olivv..” kata Ray reflex memeluk Olivia.
“ecieeeeeeeeeeeee… pake dipeluk segalaaaaaaa…” koor Deva, Ozy, Acha,dan Keke yang tiba-tiba berada di belakang mereka..
“eh emmm, sorry Liv..” kata Ray kikuk sambil melepaskan pelukannya.
“umm iyaa nggapapa Ray…” balas Olivia tersenyum kikuk :o
“cielaahh sahabat gue iniii udah baikann toohh..” kata Keke merangkul Olivia. Olivia hanya tersenyum.
“gimana bro? udah lega kan sekarang?” Tanya Deva merangkul Ray.
“yoyoyoy, broo.. thanks udah dukung.”
“urwell ..”jawab Ozy dan Deva serempak.
***
“Riooooo,, lo lama amat sehh? Gak liat apaa gue udah jamuran -..- nungguin looooo!!” omel Ify pada Rio melalui sambungan telepon.
“ampun dah suara lo toa dah Fy!” sungut Rio.
“bodo!” jutek Ify.
“hehee, piss Ify. Adaa kendala nih tadii.. jadi agak telat deh.. 10 menit lagii gue nyampe di rumah lo.” Cerocos Rio.
“cepet!! GPL Gak-Pake-Lelet (?)!” teriak Ify, lalu memutuskan sambungan teleponnya.
“Ify Ify,,..” gumam Rio geleng-geleng sendiri menatap layar ponselnya.
10 menit kemudian……
“Ify, cepetan.” Teriak Rio yang baru sampai dari luar pagar rumah Ify. Ify mendengus sebal,.lalu menghampiri Rio dengan wajah bête-,-
“mukaa lo udah kayak diserang Bom Hiroshima (?) dah Fy..” celetuk Rio. Ify melotot. lalu dengan sejuta kekesalan ia memukuli badan Rio-,-
“aww Ifyy,, apa - apaan sih lo?” omel Rio kesakitan.
“biarin! Lo bikin gue kesel sih. Udah lumutan, jamuran, jenggotan (?) gue nungguin elo! Sampe luntur nih bedak gue!” kesal Ify yang sudah berhenti memukuli Rio. Lalu melipat tangannya di dada dengan wajah kesal-,-
“maaf deh.. tadi ban motor gue bocor. Jadi mau gak mau ya ditambal dulu. Lomau ntar kita dorong nih motor sampe rumah Cakka?” jelas Rio.
“maunya lo tadi ngabarin kek..” dumel Ify.
“iyaa maaf-maaf. Hape gue abis pulsa tadi..” ujar Rio menyeringai.
“dasar Gak modal!” cibir Ify.
“yang penting muka gue yang ganteng ini bermodal(?)” pede Rio.
“apaan muka kayak simpanse (?) gituuu..” ledek ify yang udah mulai mencair (?).
“bah.. enak ajee lo. Elo kaleee orang utan.” Balas Rio.
“lo tuhh Simpanse!”
“lo orang utan! Wleekk!”
“simpanse :p”
“orang utan :p “
“simpanse :p”
“orang utan :p “
“simpanse :p”
“orang utan :p “
“simpanse :p”
“orang utan :p “
“simpanse :p”
“orang utan :p “
“simpanse :p”
“orang utan :p “
“udah deh stop! Kapan perginya coba?” keluh Ify.
“lo duluan sih yang mulai.” Tuduh Rio.
“gue lagi kan yang kena? Udah deh ayooo, ntar telat!” kata Ify. Ia segera menaiki cagiva Rio. Dan beranjak dari sana.
Hari ini Rio mengenakan kemeja merah maroon, dengan celana jeans hitam.
Ify mengenakan gaun merah maroon selutut. Rambutnya dibuat keriting gantung (?). mereka berdua tampak serasi ;)
***
-Rumah Cakka-
“tuhkan, apa gue bilang? Noh udah rame yang dateng!” dengus Ify. Ia berjalan mendahului Rio.
“heh. Daritadi gue mulu yang disalahin..” kata Rio tak terima sambil menyamakan langkahnya dengan ify
“kan emang bener lo yang salah!” nyolot Ify.
“gue? Salah? Ehh nyonya Alyssa Saufika Umari yang terhormat, kalo lo gak ngajak gue debat tadi kita gak akan telat!!” ujar Rio kesal.
“heyy Tuan Mario Stevano Aditya Maling bambu (?), kalo lo tadi gak telat jemput gue, kita gak akan telat sampe disininyaaa!!” balas Ify.
“udah woy udah!” koor Sivia, Alvin, shilla, Gabriel, beserta Agni. Rio dan Ify menoleh, lalu sama-sama menunjukkan deretan gigi mereka alias N-Y-E-N-G-I-R -,-
“eh kalian..” kompak Rio dan Ify.
“gak dimana-manaaa, gak hari apapun, jam berapapun, lo berdua pastiii aja berantem.” Kata Gabriel frustasi.
“sehari gak berantem sama dia, bah collapse deh guee..” celetuk Rio melirik Ify.
“ape lo lirik-lirik gue? Cantik? Emang!” balas Ify pede.
“iyaa cantik kayak bidadari turun dari got!” balas Rio. Ify cemberut.
“tuhh liat, cemberut makin jelek lo.” Ledek Rio.
“pesek lo!” nyolot Ify.
“behel :p”
“pesek.”
“behel.”
“udah stop deh.. hidup gue penuh dengan keributan kalian berduaaaa.. errrrrr-,-“ lerai Sivia frustasi._.
“tapi ga ada gue pasti gak rame kan??” narsis Rio.
“iyaaa.. lo kan biang rusuhh..” sela Alvin.
“hahaaaahahhaa…” sontak mereka semua tertawa kecuali Rio yang sudah masang tampang keki abis-_- :o
“heyy udah pada ngumpul nih?” Tanya Aren tiba-tiba.
“ehh iyaa Renn..” jawab semuanya kompak, kecuali Agni yang hanya diam.
“hehee, makasih yaa udah dateng..” ucap Aren tersenyum. Ia tampak cantik sore ini. Dengan gaun putih selutut. Rambutnya dii keriting pendek (?)._.
“lo cantik banget Ren. Lo lebih cocok sama Cakka.. dibanding gue yang ngga ada apa-apanyaa.” batin Agni perih.
“iya sama-sama. Cakka mana?” jawab dan Tanya Ify.
“Cakka? Tuhh dia….” Seru Aren menunjuk Cakka yang sedang berjalan menuju mereka.
Cakka memakai kemeja, dengan jas hitam. Disatukan dengan celana hitam. Perfect!!
“wew. Lo cakep banget kka…” kata Gabriel. Cakka hanya tersenyum tipis. Lalu pandangannya tertuju pada Agni yang sedang menatapnya.
“maaf Agni.. gue sebenarnya gak mau semua ini terjadi. Tapi…. Gue gak bisa buat apa-apa…” batin Cakka menatap mata Agni dalam.
“lo emang sempurna kka. Lo ganteng bangeettt.. semoga setelah ini lo bahagia ya? Dan……………. Mungkin kita ngga bisa bersatu…” ucap agni dalam hati.
>>> Bersambung
follow my twitter @dinaarifaa
Thanks;))
No comments:
Post a Comment