****
“hadeehh ini kemana sih?” gumam seorang pemuda yang tengah mengendarai mobil sport merah dengan atap terbuka.
“nyeh-,- elo sih pake lewat jalan tol segala. Gini kan jadinya?” sungut temannya yang duduk di bangku di sebelah pengemudi.
“yeeehh kan gue kira elo tau yel..” sungut pemuda itu pada temannya.
“enak ajee.. kan lo bilang elo pernah kesini? Kok elo yang lupa?” balas temannya
“maklumlah Yel, itu udah lama, udah 10 tahun gue ga kesini..” serah pemuda itu.
“yaudah, terus ajalah..” serah temannya.
Rio, Mario Stevano Aditya Haling, pemuda kota yang sangat tajir. Wajahnya yang bisa dibilang ‘tidak pas-pasan’ membuat banyak wanita mengincarnya. Ia dan temannya Gabriel Stevent Damanik sedang dalam perjalanan menuju rumah saudara Rio, tepatnya rumah sepupunya di Bandung.
***
Di tempat lain….
Di tempat lain….
“Ifyy.. ayah pergi dulu ya? Sudah terlambat ini tehh..” seru seorang laki-laki setengah baya pada anak gadis sematawayangnya.
Anak nya pun menghampiri nya membawa segelas susu.
“eee Ayah tunggu sebentar atuh. Minum dulu susunyaa.. biar kuat.” Suruh anaknya menyodorkan susu yang ia bawa.
“aa tidak usah Fy. Nanti Pak lurah bisa marah sama ayah.” Tolak Ayahnya sambil memakai sepatu.
“aduuh Ayah, ayoo diminum dulu. Kan gak telat kalau Cuma minum susu?” paksa anaknya lagi.
“haduhh iya iya ini Ayah minum.” Serah Ayahnya sambil meneguk susu yang diberikan anaknya sampai tetes terakhir *korbaniklan :p*. anaknya tersenyum puas.
“sudaah ayah pergi dulu. Assalamu’alaikum.” Ayah anak gadis itu pun beranjak pergi.
“iyaa.. hati hati yah.” Balas anaknya. Lama kelamaan motor yang dipakai ayahnya sudah menjauh. Tetapi ia masi di depan rumah memegang gelas bekas susu tadi.
Alyssa Saufika, atau biasa dipanggil Ify, seorang gadis berumur 18 tahun yang sangat cantik, manis, ceria, periang, penurut. Ia anak tunggal di keluarganya.
Ayahnya bekerja sebagai hansip._.
***
“eee Yo, gue kebelet nih. Cari toilet doong..” paksa Gabriel.
“eee Yo, gue kebelet nih. Cari toilet doong..” paksa Gabriel.
“hah? Mana ada toilet di tempat sepi begini?” balas Rio masih focus menyetir.
“haduuh bodo amat dah. Pokonya cari deh. Rumah warga pun jadii.” Paksa Gabriel lagi.
“elo ada-ada aja sih yel.. dimana ada rumah? Ini sepi dodol..” sungut Rio kesal.
“alaah cepetan cari.. ataaauuu……….” Ucapan Gabriel terputus karena di depannya melintas sebuah motor.
“RIOOOOOOOOO AWAAAASS!” teriak Gabriel.
“AAAAAAAAAAAAAAA!!” Rio ikut berteriak.
BRAK!
mobil Sport Rio menabrak pembatas jalan(?). sedangkan orang yang membawa motornya itu jatuh kesakitan (?).
mobil Sport Rio menabrak pembatas jalan(?). sedangkan orang yang membawa motornya itu jatuh kesakitan (?).
“aduuuhh..” rintih pengemudi motor itu yang sudah tersungkur di tanah,
Rio dan Gabriel segera turun.
“waadduuh pak, kalo naik motor hati-hati dong. Jadi lecet nih mobil saya.” Omel Rio pada orang tadi.
“Yo Yo,gue duluan yaa.. mau kesitu.. udah ga tahan nihhh..” ujar Gabriel sambil berlari ke suatu tempat.
“eeeehh Yel, ini bapak-bapak gimana?” teriak Rio
“Elo urusiinn bentar.” Balas Gabriel dari kejauhan._.
“kamu teh naon atuuhh bawa mobil? Dasaarr..” omel pengemudi motor itu yang tak lain adalah Ayah Ify :o ia memegangi kakinya yang sepertinya terkilir (?).
“yeeee bapak ngomong apa sih? Ga ngerti sayaaa..” kata Rio bingung
“sudah jangan banyak bicara. Tolong bantu saya.” Suruh ayah Ify.
“sayaa bantu bapak?”
“iyaa cepat. Kamu sudah membuat saya seperti ini kan?” balas Ayah Ify merintih kesakitan.
“iyaa cepat. Kamu sudah membuat saya seperti ini kan?” balas Ayah Ify merintih kesakitan.
“iyaa iyaa Pak..” serah Rio.
***
“lohhh itu aya naon?” panic Ify yang melihat ayahnya jatuh.
“lohhh itu aya naon?” panic Ify yang melihat ayahnya jatuh.
“eeehh neng, saya numpang toilet yah? Kebelet niihh..” kata Gabriel tiba-tiba di depan Ify.
“heh! Kamu teh saha?” Tanya Ify dengan logat sunda.
“hah? Saha deh saha..” balas Gabriel ga nyambung, ia memang tidak mengerti bahasa Sunda—“
“yeee kamu. Kamu itu siapa?” Tanya Ify sekali lagi.
“oohh saya Gabriel, panggil Iel aja. Saya numpang ke toilet yah? Kebelet nih. Nihh dompet sama KTP saya boleh neng pegang deeh. Permisi..” cerocos Gabriel langsung masuk ke rumah Ify setelah memberikan dompet nya meninggalkan Ify yang cengo.
“hah? Itu orang sudah gelo apa?” bingung Ify membolak-balikkan dompet Gabriel.
“AYAH!” seru ify. Ia langsung berlari ke TKP (?)
***
“Ayah.. ayah ga apa-apa kan?” Tanya ify panic pada ayahnya yang masih duduk di tanah :o
“heh kamu! Pasti kamu kan yang buat ayah saya jadi seperti ini? Tanggung jawab kamu!” omel ify pada Rio yang berdiri santai dengan tangan dimasukkan ke kantong celananya._.
“lah kok gue? Ayah elo tuhh.” Balas Rio tak terima
“saya gak mau tau yah? Kamu harus tanggung jawab! Kamu buat ayah saya jadi sakit tau!” nyolot Ify sambil menunjuk-nunjuk wajah Rio.
“yeee enak aja. Ogah gue tanggung jawab.” Tolak Rio
“saya ga mau tau. Pokonya kamu mesti tanggung jawab. Kamu sudah gila yah? Kamu ga punya aturan apa mengemudi yang benar?” nyolot ify lagi.
“heh gue juga tau kaleee. Gue juga udah punya SIM. Ayah elo tuh main lewat ajaa..” balas Rio
“saya gak peduli. Pokonya kamu musti tanggung jawab! “ balas Ify.
“yeee males.”
“heh! Nanti saya laporkan ke Pak Lurah kamu.” Ancam Ify
“ga peduli tuh.” Cuek Rio
“ih kamu teh ga berperikemanusiaan yah? Gak punya hati.” Balas ify lagi.
“what ever.” Jutek Rio.
“huh legaaaa!” kata Gabriel yang baru datang.
“heh yel. Darimane lo? Cepet deh kita pergi.” Kata Rio pada Gabriel.
“iye iyee sabar nape.” Sungut Gabriel
“heeii neng cantik. Dompet saya manaa?” kata Gabriel kepada Ify.
“saya gak mau ngembaliin dompet kamu kalau teman kamu itu gak tanggung jawab.” Tegas ify
“loh kok gue sih? Males.” Potong Rio
“aduuh Yo, ayoo kita tolongin deh. Ntar berabe urusannya.” Bujuk Gabriel. Rio menghela nafas.
“huft. Okeoke. Gue bantuin deh.” Serah Rio berjaan mendekati ayah Ify. Ify tersenyum puas.
“cepet bantu.” Perintah ify. Rio mendengus kesal, lalu membantu Ayah Ify bangkit dan berjalan. Jadi, posisinya Rio mapah di sebelah kanan, Ify di sebelah kiri. Sedangkan Gabriel mengikuti dari belakang.
***
-Rumah Ify-
-Rumah Ify-
Mereka membawa ayah Ify ke dalam rumah, dan dibaringkan di kursi tamu.
“aduuuh ini Ayah kenapaa?” panic ibu Ify yang baru pulang dari pasar (•̀_•́)
“ini bu, gara-gara dua orang ini.” Tuduh ify padaaa Rio-gabriel
“kalian siapa?” Tanya Ibu Ify pada Rio dan Gabriel
“Saya Rio bu, ini teman saya Gabriel.. kami ke sini mau ke rumah saudara saya.” Jawab Rio sopan. Sedangkan Gabriel hanya cengengesan di samping Rio.
“terus? Kenapa bisa sama suami saya?” Rio pun menjelaskan semuanya.
“oohh begitu. Ify sebaiknya kamu ke kelurahan saja. Bilang sama pak lurah kalau Ayah tidak bisa kerja hari ini.” Suruh Ibu Ify pada Ify.
“iya Bu.” Ify pun keluar dari rumahnya. Sedangkan Rio dan Gabriel mengikuti :o
-teras rumah-
“heh kita pulang dulu.” Kata Rio seenaknya sambil berjalan keluar.
“eeehh enak saja. Ayah saya ga bisa kerja gara-gara kalian.” Kata Ify. Rio berhenti dan menghadap Ify.
“so? Kita harus ngapain? Oohh gue tau. Lo mau ini?” kata Rio menydorkan uang 100 ribu. Ify menggeleng.
“kenapa kurang? Berapa sih harga buat bayar tukang urut disini?” remeh Rio.
“Kamu! Saya tidak perlu ganti dengan uang. “ tegas Ify
“jadi?” Tanya Rio
“kalian harus ikut saya ke kantor kelurahan. Kita selesaikan disana.. Ataauuu..”
“Atau apa?” potong Rio cepat
“Atau dompet ini saya bakar.” Ancam ify menunjukkan dompet Gabriel yang masih dengannya.
“eeehhh jangan. Itu banyak barang berhargaa..” teriak Gabriel.
“gausah teriak bisa kale yel.” Sungut Rio mengusap telinganya.
“waduh sorry Yo. Gue panic nih. Itu dompet kesayangan gue Yo, dompet pemberian dari Witney Houston (?). gue harus gimana yo? Gimana?” lebay Gabriel mengguncang-guncangkan badan RIO.
“lebay banget sih lo. “ Rio menepis tangan Gabriel
“eeeh bentar, Witney Houston kan yang baru meninggal itu?” Tanya Rio
“emang.” Jaawab Gabriel enteng.
“dia ngasihnya kapan?”
“kemaren!”
“hah?” kaget Rio.
“hehee.. kagak canda Yo.” Cengir Gabriel.
“heh kalian. Ayo ikut saya ke kelurahan.” Seru ify yang sudah jalan duluan.
“males banget.” Gumam Rio.
“udah Ayoooo..” Gabriel langsung menyeret Rio. Yang ditarik hanya pasrah.
***
-kantor kelurahan-
-kantor kelurahan-
TOK TOK
Ify mengetuk pintu ruangan pak lurah.
“Masuk.” Suruh seseorang dari dalam.
Ify diikuti Rio dan Gabriel di belakangnya masuk ke dalam.
“loh Ify? Aya naon?” Tanya pak Lurah.
“Yel, mereka ngomong pake bahasa apasih?” bisik Rio ke Gabriel.
“gatau Yo, bahasa Aborigin(?) kali.” Jawab Gabriel asal.
“yeee elo.” Sungut Rio menoyor Gabriel pelan.
“aawww..” rintih Rio kesakitan karena kakinya diinjak Ify-_-v
“eee ini Pak. Saya teh mau bilang ayah saya tidak bisa bekerja. Kakinya sepertinya terkilir.” Jawab Ify panjang lebar.
“oohh begitu. Yaa tidak apa-apa. Mereka siapa Fy?” Tanya Pak Lurah melirik ke Gabriel dan Rio
“oo mereka ini pak yang buat ayah saya gabisa bekerja.” Dengus ify. Rio melotot kesal.
“loh? Memangnya mereka berbuat apa? Ayoo duduk dulu” Tanya Pak Lurah heran.
Ify duduk di sofa yang tersedia, diikuti Gabriel dan Rio.
Ify pun menceritakan semuanya padaa Pak Lurah..
“ohh gitu.”
“iya pak.. jadi saya mau mereka dapat hukuman.” Kata Ify.
“eeee jangan. Pak, saya kan ga sengaja, lagian Ayahnya dia yang ga hati-hati.” Elak Rio
“ahh sudah kamu ini daritadi mengelak terus. Tanggung jawab kamu.” Samber ify.
“heh enak aje lu. Gue kan ga sengajaaa..” balas Rio lagi.
“wooy Yo, diem nape.” Balas Gabriel. Rio dan ify melengos.
“jadi kamu mau beri mereka hukuman apa Fy?” Tanya Pak lurah.
Ify berfikir sebentar, ide brilian melintas di otaknya.. “ Ahaa! Saya mau mereka berdua menggantikan ayah saya jadi hansip..” lugas Ify.
“lebay banget lo Yo..” komentar Gabriel santai.
“lebay? Heh Yel! Lo fikirrrr laa. Masa gue jadi hansiiipp siiihh? Isshhh..” Rio bergidik.
“yaudah sih santai ajaa.” Sahut Gabriel santai. Rio melengos, lalu menatap Ify dengan tatapan ingin ‘menerkam’ :o
“kenapa? Keberatan?” Tanya Ify tersenyum penuh kemenangan. Rio melotot kesal pada Ify
“heh lo! Cewe gila. Seenak jidat ajee lo ngomong. Kaga sudi dah gue jadi hansip!.” Balas Rio.
“emmm tapiii ini demi kebaikan juga nak Rio.” Sela Pak Lurah.
“tapi pakk..” Rio sudah ingin berbicara, tetapi sudah dipotong oleh Ify,
“yaudaah Pak, suruh mereka ganti baju aja sekarang!” dengan pasrah, Rio dan Gabriel berganti baju dengan baju HANSIP. CATAT ‘HANSIP’!
*****
-Malam Hari-
-Malam Hari-
Sekarang, Gabriel dan Rio baru saja berkeliling kampung.
“Yel, balik yukk ah, males banget guee.” Kata Rio membuka topi khas hansipnya (?).
“eeee ntar lagiii lagi enak udaranyaa nih.” Tolak Gabriel sambil duduk di pos ronda (?). Rio mengikuti.
Sreekk..srekk.. (?). terdengar bunyii sesuatu dari semak-semak.
Rio terlonjak kaget, lalu spontan merapatkan duduknya ke Gabriel. “ Yel, apaan tuhh?” Rio mendadak panic.
“heh. Jangan deket-deket woy. Mana gue tauu.” Ujar Gabriel tenang.
Srek..srekk.. suara itu kembali terdengar.
“Yel, gue takut. Jangan-jangan hantu lagii.” Panic Rio mencengkram ujung baju Gabriel.
“halaahh kaga adaaa.” Bantah Gabriel santai.
“meong…”
“aelaaahh Cuma kucing Yo..” kata Gabriel. Ternyata suara itu adalah suara kucing yang tak berdosa(?)-_-
“huhh, gue kirain apaan.” Lega Rio.
“balik yuk?” lanjut Rio. Gabriel mengangguk, lalu mereka berdua kembali ke rumahnya Ify. FYI selama mereka menjadi hansip, mereka tinggal di rumah Ify.
***
@Rumah Ify
@Rumah Ify
Hari sudah laruuuutt. Sekarang, Gabriel dan Rio sedang berada di rumah Ify.
-Kamar GabRio-
Ibu Ify sudah menyiapkan kamar untuk Rio dan Gabriel. Kamarnyaa tidak begituu besar. Namun, bersih.
“sekarang kalian istirahat sajaa.” Kata Ibu Ify. Rio dan Gabriel tersenyum dan mengangguk sopan.
“ngapain sih di bersihin bu? Biarin saja mereka tidurnya di teras.” Sungut Ify.
“berisik lo woy!” sela Rio
“santai ajaa Yo.” Kata Gabriel. Rio membuang mukanya.
“udah yukk Bu, keluar dari sinii.” Kata Ify berbalik dan jalan duluan menuju kamarnya.
“yasudahh, saya keluar duluu yah?” kata ibu Ify.
“iyaa Bu, makasi yaa?” Ibu Ify mengangguk dan tersenyum ramah.
“heran gue, emak sama anak beda banget. Anaknyaa bawel setengah mampus, lah emaknyaa baik dan ramah lagi.” Ucap Rio.
“bener juga yah Yo?” sahut Gabriel.
“udah ganti bajuuu yuk, terus tidur.” Kata Rio. Gabriel mengangguk,. Untung saja, Rio membawa baju ganti._. Mereka berdua pun berganti baju, dan segera tidur.
“Yo, gue tidur duluan yah?” Rio mengangguk. Gabriel segera berbaring, dan mencari PW nya, lalu tertidur lelap.
“etdah si Iel, cepet amat tidurnyaa. Tidur juga deh gue.” Gumam Rio, lalu membaringkan tubuhnya di kasur.
“eee alamakk! Ini batu apa kasur? Keras banget._.” keluh Rio.
“gimana gue bisa tidur kalo gini?” gumam Rio sendiri. Ia pun bangkit dan memperhatikan isi kamar disana.
Matanya berhenti pada foto seorang gadis, yang tak lain adalah Ify. Foto Ify yang sedang tersenyum menggunakan seragam SMA.
“apeloo senyum ngeliat gue? Puas lo?” omel Rio pada foto Ify itu. Seolah-olah sekarang ia sedang omelin Ify._.
“yeee masih senyum aje lo. Kurang asem” Rio mendengus sebal.
“guee mau pulang..” gumam Rio.
“ehh kesempatan bagus kayanya nih.” Lanjut Rio dengan senyum merekah di bibirnya.
“Yel, yel banguun.” Rio membangunkan Gabriel paksa.
“hmmmm..” gumam Gabriel tak sadar, lalu menggeliat pelan.
“apaan sih Yo?” Tanya Gabriel merem melek (?).
“ehh kita kabur yuk?” ajak Rio.
“kabur? Kemana? Gue ngantukk._.” balas Gabriel.
“aeelaah, jadi lo mau disini terus? Ayooo Iel, ini kesempatan kita buat keluar dari sinii.” Bujuk Rio.
“hmmmm..” Gabriel hanya mendehem.
Rio geram, dan langsung menarik Gabriel.
“ehh aduuh Rio, apa-apaan sih narik-narik guee?” omel Gabriel. Rio hanya diam, ia terus menarik Gabriel ke luar..
“sssssssstt, lo diem aja deh.. kita mau kabur nihh.” Kata Rio pelan. Gabriel mengangguk pasrah., sesekali tangannya menutup mulutnya karna menguap saking ngantuknya-_-
Saat Rio mengendap-ngendap ingin keluar rumah, tiba-tiba adaa yang memanggilnya.
“HEH! Siapa tuh?” Rio tak bergeming, lalu berbalik. Oh My god! IFY!
“ehmm.. hehheee,” Rio Cuma nyengir sambil menggaruk kepalanya yang sama sekali tidak gatal._.
“kamu mau kabur ya? Jangan coba kabur dehh, nanti saya teriakin baru tau rasa kamu.” Kata Ify ganas.
“kita emang mau kabuurrr.” Celetuk Gabriel. Rio menjitak kepala Gabriel.
“bener kan saya bilang? Kalian masukk atau saya akan teriak?” ancam Ify sadis._.v
“eh ehh iyaa iyaa kita masuk, rese ama sih lo?” sungut Rio. Ia dan Gabriel pun masuk ke kamarnya kembali, meninggalkan Ify yang tersenyum puas.Ify pun ikut masuk ke dalam, tak lupa mengunci pintu.
-Kamar GabRio-
“sialan yah tuh cewe? Enak bener nyuruh nyuruh gue? Aisshh..” Gabriel yang males ngeliat Rio mendumel ria memutuskan kembali tidur di kasur.
“asem banget nih anak, gue ditinggal tidur-_- tidur juga deh gue..” gumam Rio, lalu berbaring di kasur. Tak lama, ia tertidur pulas karna rasa capek yang menjalar di tubuhnya :o
****
-Keesokan Harinya-
-Keesokan Harinya-
“WOY BANGUUUNN UDAH PAGIIIIII!!” teriak Ify menggedor-gedor pintu kamar GabRio. Pasalnyaa sudah jam 8, mereka tidak bangun-bangun.ckckck..
KLEK!
“apaan sih lo teriak-teriak?” Tanya Rio yang sepertinya baru bangun.
“apaan sih lo teriak-teriak?” Tanya Rio yang sepertinya baru bangun.
“kalian ini. Sudah siang masa belum bangun! Bangun sana! Terus kalian kan hari ini kerja.” Omel Ify.
“heuhh,, iyaiyaa, sono lu pergi.” Usir Rio kembali menutup pintunya.
“dasar! Orang kota pemalas.” Decak Ify kesal, lalu ke dapur.
***
“lah lah lah? Ini gimana gue mau mandi kalo kamar mandinya pendek banget? Ntar kalo adaa yang ngintip gimana?” gumam Rio panjang lebar.
“lah lah lah? Ini gimana gue mau mandi kalo kamar mandinya pendek banget? Ntar kalo adaa yang ngintip gimana?” gumam Rio panjang lebar.
“IFYY!!” panggil Rio kencang. Ify yang sedang membantu ibunya memasak menghampiri Rio di belakang.
“ada apasih kamu ini? Saya sedang masak tauu.” Kesal Ify.
“gimana gue mau mandi nih? Cuma segini? Ntar kalo adaa yang liat gimana?” kata Rio.
“siapa yang mau liat kamu? Ngga adaaa laah, udah sana mandii.” Suruh ify, dan berbalik. Rio mendengus pasrah, lalu masuk ke kamar mandi itu.
Sementara disisi lain………………………..
Sivia –teman Ify- melihat Rio yang ingin masuk ke kamar mandi jadi mesem-mesem (?) sendiri.
“ehh itu siapa yah? Cakep sekalii diaa. Dia kenal dengan Ify??” gumam Sivia senyum-senyum sendiri
“nanti aku deketin ahhh..” lanjutnya lalu berlalu dari sana.
“IFY!” panggil Rio lagi. Terpaksa, ify berbalik lagi.
“ada apa lagi?” Tanya Ify mencoba bersabar.
“ini gak ada bak mandinyaa? Pake apaan dong gue?” bingung Rio.
“kan adaa sumur.” Sahut Ify santai. Rio cengo.
“heh? Sumur?” kaget Rio
“IYA! Sumur.. disini ngga ada bak mandi, atopun apa itu namanya? Shower? Yang adaa sumur.” Jelas Ify.
“yakin nihh?” kata Rio ragu.
“ya iyalaahh. Kenapa?kamu ngga bisa ya?” sindir Ify. Rio mmencoba mengelak, padahal ucapan Ify 100% benar. Sebelumnya ia tidak pernah menggunakan sumur, dan menarik tali timba (?) seperti ini.
“enak ajaa, gue bisa kok.” Kata Rio
“yaudaahh kalo bisa ngapain pake nanya-nanya lagi?” balas Ify. Rio terdiam..
“gue…gue kan nggak biasa pake beginian.” Jawab Rio.
“huh. Emang yah anak - anak kota itu manja semua?” ejek Ify.
“gue gak manjaa.” Bantah Rio.
“yasudah atuuhh.. saya balik duluu.” Balas Ify langsung pergi begitu saja. Rio menimba air dengan ember timba yang cukup besar :o dengan sekuat tenaga, ia menarik timba itu dari dalam sumur yang mempunya kedalaman sekitar 8 meter :o
Ia pun melanjutkan ritual (?) mandinya…
***
“silahkan dimakan yah? Maaf, ini lauknya seadanyaa..” kata Ayah Ify. Rio dan Gabriel mengangguk dan tersenyum sopan :D Ify hanya mencibir melihatnyaa “ciihh di depan Ayah sama Ibu saja baik. Tapii kalo dibelakang.. ihhh ngeselin”
Mereka semua sedang berkumpul di meja makan, bersama-sama menikmati sarapan pagi ini
Selesai makan………….
“Bu, Pak, saya dan Gabriel pergi dulu yah?” pamit Rio menyalami Ayah dan Ibu Ify.
“iyaaa hati-hati ya?” pesan Ibu Ify. Rio dan Gabriel mengangguk, lalu keluar dari rumah Ify.
***
-Siang Harii-
Ify sedang di kamarnya sendirian. Ia menatap pantulan dirinya dalam cermin.
“hmmm, kenapa yah aku sering deg-degan kalau dekat dengan Rio? Apaa aku suka sama dia? Apa aku jatuh cinta sama dia?” gumam Ify .
“ahh ngga mungkin. Dia itu rese! Nyebelin. Geloo lagi. Iihh…” lanjut Ify kesal.
“tapiiiii…. Kenapa akuu selalu nyaman yah dekat diaaa? Ahh sudahlahh, paling jugaa Cuma perasaan biasa.” Lanjut Ify, lalu beranjak ke luar.
***
DRRTT…DRRTTT…
DRRTT…DRRTTT…
BlackBerry Gemini hitam Rio bergetar, menandakan ada telepon. Rio merogoh BB nya yang ia letakkan di saku celananya. Mereka sedang berkeliling kampung..
Wajahnya memucat seketika melihat nama si penelepon yang tertera di layar BB nya itu.
“siapa Yo??” Tanya Gabriel heran.
“mama..” jawab Rio singkat.
“hah? Lo belum ngasih tau mama lo soal ini? Gimana kalo dia tauu?” Gabriel langsung panic.
“gue lupa! Gimana nih?” Tanya Rio bingung.
“angkat ajaa, lo ngomong kaya biasaa. Jangan gugup..” saran Gabriel. Rio mengangguk,. Lalu menghela nafas dan menerima telepon dari mamanya ituu.
“Iyaa. Hallo….. Maa..” kata Rio menempelkan BBnya ke telinganya itu.
“…………………………”
“emm ini… ini lagi di rumahnya Alvin kok mah..” jawab Rio gelagapan.
“…………………………….”
“HAH? Hari Sabtu mamah mau ke rumahny Alvin? Ngapain Mah?” Tanya Rio.
“………………………………..”
“ohh, emm,, engg yaudahh deh terserah mamahh..”
“………………………………”
“iyaa mah, Bye..!” Rio memutuskan sambungan teleponnya. Lalu menoleh ke Gabriel.
“mama lo bilang apa?” Tanya Gabriel cepat.
“Diaa mau kerumahnya Alvin hari sabtu.” Jawab Rio lemas.
“HAH? Terus gimana nihh?” Tanya Gabriel panic.
“apa kita kabur aja Yel?” Tanya Rio asal.
“di gebukin warga sekampung sih iyaa.” Cibir Rio.
“terus gimana dong?” bingung Gabriel.
“gatauuu. Udah, ntar aja deh pikirin ituu.” Gabriel mengangguk. Mereka berdua pun kembali ke rumah Ify karna hari sudah mulai siang.
***
SKIP! –malam hari-
@Rumah Ify
SKIP! –malam hari-
@Rumah Ify
“Yo, hari ini kita ngeronda sampe malem yah?” Tanya Gabriel. Rio mengangguk. Mereka berdua sedang berada di pos ronda.
“iyaaa, nape??” Tanya Rio.
“gakpapa, bête juga sih lama-lamaa..” gumam Gabriel.
“katanyaa fine-fine ajaa..” cibir Rio.
Gabriel menyeringai.
“ehh Yo, itu siapa yah yang ngintip-ngintip di rumah Ify?” Tanya Gabriel menunjuk ke rumah Ify. Kebetulan, pos ronda dengan rumah Ify tidak begitu jauh. Rio mengikuti arah pandangan Gabriel.
Terdapat seseorang memakai topeng (?), dan berpakaian serba hitam.
“Yel, jangan-jangan maling lagii?? Ayukk liatt.” Kata Rio menarik tangan Gabriel.
***
“hmmm, mana yah cowo cakep itu??”gumam Sivia mengintip rumah Ify. YAP,orang yang tadi itu adalah Sivia.
“hmmm, mana yah cowo cakep itu??”gumam Sivia mengintip rumah Ify. YAP,orang yang tadi itu adalah Sivia.
“apa dia udah tidur??kamarnya dimana siih-,-?” gumam Sivia lagi.
Tiba-tiba, Rio langsung menarik tangan Sivia -yang dikira Rio maling-.Sivia yang tidak siap, hampir saja jatuh, dan untung saja Rio menahannya. Jadi, sekarang posisinya Rio sedang memeluk Sivia:o
Gabriel hanya cengo melihatnya..
Tanpa disadari, Ify ada di belakang mereka. Ia melihat jelas Rio memeluk Sivia. Kecewa, sakit, campur menjadi satu saat ini. Tak sanggup, ia pun kembali kerumah.
“waduuhh Yo, kayanya asik tuh?” ledek gabriel
Rio langsung melepaskan pelukannya. “heh? Lo siapa? mau maling yah lo?” Tanya + tuduh Rio._.
“eleuh-eleuh, masa cantik-cantik dibilang mau maling?” Tanya Sivia balik seraya melepaskan topengnya._.
“lah?lo cewe?” kaget Rio dan Gabriel.
“iyaa.. saya mah perempuaann.. memang kenapa?” Tanya Sivia.
“ngapain lo disini?” Tanya Rio heran.
“hehee, saya nyariin kamuu cakep..” kata Sivia sambil menyeringai.
“hah? Gue?” Sivia mengangguk.
“hiiiii kenal aja enggak..” kata Rio membuang muka (?)-_-
“ohh,, yasudah kita kenalan dulu yah. Saya Sivia, kamu?” intro Sivia._.
“gue Gabriel, dia Rio..” samber Gabriel sambil menyeringai.
“saya tidak tanya sama kamuu.. saya Tanya sama diaa..” kata Sivia menunjuk Rio.
“apabanget dah nih cewe!” gumam Rio kesal.
“capek gue lama-lama. Udah Yel, mending kita masuk ajaa..” kata Rio sambil membuka pintu rumah Ify yang memang tidak dikunci.
“babaiii cakepp..” kata Sivia genit._.v. rio hanya bergidik.
“babaiii cantikk..” ucap Gabriel mengedipkan sebelah matanya.
“ihh kamu ngeselin!” sungut Sivia. Gabriel tertawa, lalu menyusul Rio ke dalam rumah.
Sivia pun pulang ke rumahnya. Sepanjang jalan, ia terus tersenyum-senyum sendiri:o
***
SKIP!
SKIP!
-keesokan harinya-
Hari ini, Rio dan Gabriel sementara tidak bekerja, karena mendapatkan bonus (?) dari Pak Lurah.
Mereka berdua sangat senang sekali-.-
Sekarang, If ydan keluarganya beserta Rio Gabriel sedang menikmati sarapan.
TOKTOKTOK! Ketukan pintu oleh seseorang sedikit mengganggu sarapan mereka.
“biar saya yang bukain..” ujar Rio. Semua mengangguk menyetujui.
KLEK! Rio membuka pintu. Ia terbelalak kaget melihat siapayang datang.
“lah? Elo?” kaget Rio.
“ehh ternyata si cakep yang bukainn…hehe, saya mau ngajak kamu jalan-jalan.. kamu mau nggak?” ujar Sivia –orang itu- panjang lebar.
“ogah deh.” Tolak Rio mentah-mentah.
“ayolahh.. yayaayaya?” pinta Sivia melas. Rio yang tidak tegaan pun menerimanya.
“hh, iyaa bentar, gue kedalam dulu..” Sivia mengangguk girang.
Rio pun berpamitan dengan semua yang dirumah, lalu pergi bersama Sivia.
Ify mendadak murung melihat Rio pergi bersama Sivia.. “aduhh apaan sih Fy?? Wajarlah, Sivia kan orangnya cantikk.. baik lagi..” batin Ify berkata..
**
-malam hari-
-malam hari-
Drttt..drrttt..
Hp Rio bergetar.. ia pun melihat hpnya itu.. terdapat satu pesan baru.
Ia pun melihat isi pesan itu..
From : Mama^^
Yo, mama gak jadi pergi ke rumah Alvin.mendadak ada urusan di luar kota.
Yo, mama gak jadi pergi ke rumah Alvin.mendadak ada urusan di luar kota.
Kamu jaga diri baik-baikk ya?
“yuhuuuuuuuuuu,, akhirnyaa mama gak jadi juga ke sini…” teriak Rio kesenengan._.
“Rio, dipanggil sama ayah Ify noh…” kata gabriel dari depan pintu kamar Rio.
“ha? Ada apa?” heran Rio. Gabriel hanya mengangkat bahunya acuh. Rio pun segera pergi menemui ayah Ify di ruang tamu.
-Ruang Tamu-
“adaapa yah pak manggil saya?” Tanya Rio sopan. Lalu duduk disebelah Ayah Ify.
“eh Rio.. emm begini. Berhubung kaki saya sudah sembuh, jadi mulai besok kamu tidakperlu menggantikan saya jadi hansip lagi..” kata Ayah Ify tersenyum
“ha? Beneran pak?” Tanya Rio berbinar-binar-,-
“iyaa..” jawab Ayah Ify seraya mengangguk mantap.
“Asiiiiiikkk, mulai besok siksaan berakhirdehh.. hahaa.__.etappiii kenapa yah gue agak ragu ninggalin ini tempat??” bathin Rio.
***
SKIP! -Esok paginya-
SKIP! -Esok paginya-
Ify sedang menyapu halaman rumahnyaa.
“WOY!” Rio mengagetkan Ify dari belakang. Ify yang biasanya latah-,- tapi tidak untuk hari ini.. Dia sedang badmood-,-
“hmmmmm.” dehem Ify
“lo kenapa sih?” Tanya Rio.
“kenapa?apanya?” Tanya Ify balik.
“dari kemaren lo aneh banget tauu.” Jelas Rio.
“aneh bagaimana?” Tanya Ify lagi.
“lo lebih pendiem dibanding biasanya..” ujar Rio.
“ngga, biasa aja kok..” jawab Ify. Rio hanya mengangkat bahunya pasrah._.
***
“permisiiii… “kata Sivia yang sudah didepan rumah Ify. Gabriel membukakan pintu.
“permisiiii… “kata Sivia yang sudah didepan rumah Ify. Gabriel membukakan pintu.
“ehh ada neng cantikk.. ada apa?” ucap Gabriel
“emm Rio nya ada? Saya mau ngasi ini..” Tanya Sivia sambil menunjukkan sebuah kotak makanan.
“Rio ga ada di rumah.. emm apaan tuh?makanan yah? Mending buat gue ajaa…” cerocos Gabriel panjang lebar.
“emm ga ada yah? Ya udah deh ini buat kamuu aja..” kata Sivia menyerahkan kotak makanan itu pada Gabriel.
“oke,makasih yah..”
“sama-sama… permisi…” Sivia pun berlalu. Gabriel masuk kerumah..dan langsung membuka kotak makanan itu.
“wahh ketupat sayur.. enak kayanyaa…” tanpa pikirpanjang, Gabriel langsung melahap ketupat sayur pemberian Sivia sampai ludes-,-
“tuh cewe lucu bangettt,, baik lagii..” gumam Gabriel sambil senyum-senyum sendiri.
***
Sekarang,Gabriel dan Rio sedang berada di kelurahan untuk member tahu bahwa ayah Ify sudah sehat.
“ohh jadi ayahnya Ify sudah sehat??” Tanya Pak Lurah.
“Iyaa pak.. jadi saya sudah tidak menjadi hansip lagi kan?” Tanya Rio.
“Iyaa,kalau begitu,hukuman kalian sudah selesaii..” kata Pak Lurah sambil tersenyum. Gabriel dan Rio berpandangan, lalu saling bertos ria.
“Oke, makasih pak,saya permisi duluu….” Ujar Rio lalu bersalaman dengan Pak Lurah.. begitupun gabriel.. lalu mereka berdua keluar.
Didepan kelurahan, mereka bertemu dengan Ify.
“kalian mau pulang yah hari ini?” Tanya Ify memastikan.
“iyaa,lagian kita udah pamitan sama ortu lo kok.” Jawab Rio.
“ohh yaudahh hati-hati ya?” Gabriel dan Rio mengangguk. Lalu, rio dan Gabriel berjalan menuju Sport Merah milik Rio. Dan beranjak dari sana. Ify hanya menatap mobil Rio yang semakin menjauh dengan tatapan sendu-,-
***
-di perjalanan Rio-gabriel-
“Yel, kayanya ada yang ketinggalan deh..”kata Rio.
“hah? Iyaa gue jugaa..” kata Gabriel.
Gabriel langsung membisikkan sesuatu pada Rio. Rio sempat kaget.
Lalu, Rio juga membisikkan sesuatu pada Gabriel. Gabriel mengangguk dan tersenyum.
Rio pun memutarbalikkan arah mobilnya..
***
“loh Rio?kenapa balik lagi?” Tanya Ify bingung. Rio tidak menjawab apa-apa, ia menarik tangan Ify menuju padang ilalang di dekat rumah Ify.
“ngapain sih kamu bawa saya kesini?” sungut Ify. Rio hanya diam.
“Fy,..”
“apa?”
“gue mau curhat, boleh?” Tanya Rio.
“curhat? Boleh..”
“gueee.. lagi suka sama seseorang…” jujur Rio menatap Ify.
“siapa? Sivia ya? “tebak Ify. Rio menggeleng sambil tersenyum.
“jadi?siapa?” Tanya Ify penasaran
Rio meraih kedua tangan Ify…
“dia itu…. Adaa di hadapan gue sekarang.” Ungkap Rio. Ify terbelalak kaget.
“ma..maksud kamu?”
“Iya.. dia itu kamu.Alyssa Saufika. Gue suka sama lo. Gue sayang sama lo. Gue gak tauu gimana perasaan ini bisa muncul.. tapii yang jelas, gue cinta sama lo!” ungkap Rio menatap mata Ify dalam._.
“sebenarnyaa.. sebenarnyaa akuu akuu juga suka sama kamuuuu..” jujur Ify malu-malu.
“jadi??” Tanya Rio.
“jadi?” Bingung Ify.
Rio menghela nafas.”apa kamu mau jadi pacar aku?”
Ify tersenyum dan mengangguk pelan. Spontan, Rio menarik Ify kepelukannya.
“ehh aduuh Rio..malu diliatin orang..” kata Ify. Rio melepaskan pelukannya,lalu menyeringai di depan Ify.
“hehe, maaf terlalu seneng..”
“huh.dasar.”
-Di tempat lain
Gabriel mengajak Sivia ke sebuah perbukitan..
“Gabriel,kita ngapain disini?” Tanya Sivia bingung. Gabriel tidak menjawab,ia menggenggam kedua tangan Sivia.
“Sivia, aku suka sama kamuu.. aku sayang sama kamu. Kamu mau gak jadi pacar aku?” kata Gabriel langsung.
“aku… aku..sebenarnya suka sama Rio………………” Gabriel mendadak kecewa
“Tapi,sekarang nggak lagi.karna aku sadar, kamu lebih dari apa yang aku kira sebelumnya..” lanjut Sivia tersenyum.
“so??”
“yap. Aku mau jadi pacar kamuuu..” Gabriel tersenyum senang,dan makin mengeratkan genggamannya pada kedua tangan Sivia.
“makasihh.. aku bakal selalu sayang sama kamu..” Sivia hanya tersenyum manisJ
***
“kamu tau gak Fy?”Tanya Rio menatap mata Ify.
“kamu tau gak Fy?”Tanya Rio menatap mata Ify.
“tau apa?” Tanya Ify balas menatap Rio.
“semenjak kenal kamu,aku seperti mendapat pelajaran.. pelajaran hidup. Pelajaran mengartikan arti hidup yang sebenarnya..”
“wahh,baguss dong..” sambut Ify.
“iyaa, makasih banyak yah?” Ify mengangguk dan tersenyum,. Rio ikut tersenyum.
“yampuuunn aku gak nyangka bisa jadian sama Gabriel. padahal, awalnya aku suka sama Rio. Tapi aku sadar, Rio menyukai Ify. Dan aku juga sadar,bahwa ada orang lain yang peduli kepadakuu.. gabriel. Aku sayang sama diaa:) aku sangat bahagiaaaaaaaaaa sekali hari ini.” –Sivia
“heiii.. gue mau bilang… gue beneran gak nyangka,dan gak ngira akan jadian sama Sivia. Huh! Dia itu memang lucu ya? Cantik, baiiikk lagi :D awalnyaaa gue suka loh sama Ify, tapi, gue tau Rio suka sama Ify. Jadi gue mundur aja.. dan akhirnya, gue dapetin Sivia yang gak jauh beda sifatnya sama Ify. Gue sayang diaaaaa!” -Gabriel
“huh! Yang tadinyaa aku sebel sama Rio malah jadi sukaa. Tapi, aku beruntung dapetin dia.. dia gak seburuk yang aku fikir…. Dia menjadi dirinya sendiri tanpa meniruu apa yang orang perbuat.. dia mempunyai cara tersendiri untuk membuat orang sekitarnya bahagia..” –Ify
“pelajaran tidak hanya didapatkan di sekolah. Disini, gue mendapatkan pelajaran. Pelajaran yang sangat berarti bagi gue…. Pelajaran hidup. Mengartikan arti hidup yang sesungguhnya. Ternyata, selama iniiii gue salah besar! Gue fikir, semua orang akan hidup dengan mudah. Tapi semua itu salah! Hidup membutuhkan kerja keras.dan sekarang,gue mendapatkan arti dari kerja keras itu… gue juga dapetpelajaran lain. Yaituu… pelajaran cinta dari Ify. Ify,gadis sederhana, apa adanya,baik, sopan. Ck.beruntung yah gue dapetin dia? Gue bahagia sekarang..sangat bahagia…” –Rio
>>>The End
No comments:
Post a Comment