Sunday, 12 February 2012

Since I Found You -Cerpen bag. B-

 LANJUT!
HOPE YOU LIKE :)
Follow titter aku ya @dinaarifaa dan twetme aku @Dinaaa

MAKASIH :)

***
Keesokan Harinya.

-8.30 WIB-

@Ify’s Home.

--Ify P.O.V  Writer--

gue sedang mematut dirinya di cermin.. gue memoles sedikit bedak di wajah gue.. yah biar kelihatan fresh gitu lohh..hehee.
gue sengaja nihh mau pergi lebih cepat. Why? Karena gue mau ngindarin si Rio rese itu lohh..

“Ifyy..” panggil ayah gue dari depan pintu.

“iya yahh..” jawab gue segera membuka pintu.

“ada temen kamu tuh di luar…” kening gue berkerut. Temen? Siapa? Apa jangan-jangan……

“siapa Yah?” Tanya gue bingung.

“itu.. Ayah juga baru liat dia sekarang sih.. Udah kamu samperin sana.” Suruh Ayah. Gue mengangguk, lalu mengambil tas selempang gue..
Lalu menyalami punggung tangan ayah gue., kemudian beranjak dari situ.

-Depan Rumah-

Nah,beneran kan dugaan gue? Pasti si Rio rese itu deh yang jemput.. huh males banget sebenernya.
Nohh liat.. dia udah nangkring di motornya.. gue pun mendekati dia.
“ehem..” dehem gue menyadarkan Rio yang sedang asik-asiknya dandan (?) di spionnya.

“ehh udah fy..” kata Rio.

“dandan mulu loe..” cibir gue.

“suka-suka gue doong.. udahh ayoo..” gue ngga ngomong lagi, gue naik aja tuh ke motor dia.
Rio menyodorkan helm ke gue. Langsung dah gue tolak mentah-mentah.. Ogah ahh pake helm, deket juga..

“Fy, pake helm..” suruh si Rio

“ogahh.. deket juga..” tolak gue langsung

“ya udah dehh..” serah Rio. Rio pun langsung memacu motornya ke café.

@Lovely Café.

Café udah dibuka sama seorang penjaga  di situ..
Gue langsung turun dari motor Rio, terus masuk aja ke café, dan segera berganti baju tanpa memperdulikan Rio.

--Rio P.O.V  Writer--

Gila nih cewe.. jutek banget-bangetan.. di Paris dijamin 1 : 1000000 deh yang kaya gini. ( tanda : dibaca banding )
Ckck.. cewe langka nih emang.. udah sampe, bukan bilang terima kasih kek., atau apa gitu..
Lah ini? Malah ngeloyor gitu aja. Terus gue? Loh loh? Gue kok jadi bengong kaya orang bego gini sih?
Tuhh kan bener orang-orang pada ngeliatin gue..
Errrr-_- mati kutu gue..
Gue masuk juga ahh., dari pada kaya orang bego disini.

***

-Author P.O.V-

“Ify!” panggil Aren pada Ify yang baru saja mengantar pesanan kepada pelanggan.

“apaan?” kata Ify balik.

“loe dipanggil sama Rio di atas..” ucap Aren. Ify mendengus sebal.. ada apa lagi sih? Tuh orang mau bikin gue mati dengan diselimuti kekesalan apa? Pikir Ify geram.

“oke.. gue kesana..” kata Ify akhirnya.

“Fy., loe kenapa sih jutek banget sama dia? Dia kan cakep.” Goda Aren.

“cakep sih cakep.. tapi rese na’udzubillah parahh.. Ck..” Ify kembali mendengus sebal.

“hati-hati Fy., ntar bissa jatuh cinta loe..” kata Aren cekikikan.

“ga bakal, tenang aja..” sahut Ify tenang dan mantap.

“duluan Ren..” Aren mengangguk.., lalu tersenyum kecil melihat tingkah teman karibnya ini.

***

@Ruangan Rio

CKLEKK

Tanpa mengetuk pintu atau apapun, Ify langsung membuka pintu ruangan Rio.
Dan ternyata….
“HUAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA” Ify dan Rio sama-sama berteriak kencang.
Karena apa? Karena Rio sedang berganti baju, dan Ify asal nyelonong aja..

Ify menutup matanya rapat-rapat.. sedangkan Rio cepat-cepat memakai bajunya..
“udah belom Yo?” Tanya Ify takut-takut..

Tiba-tiba Ide jahil melintas di pikiran Rio. Rio mendekati Ify., lalu lama kelamaan menyudutkan gadis itu ke dinding.

“kenapa Fy? Kok takut gitu?” Tanya Rio dengan nada super lembut.

“eng..eng…. loe bisa menjauh dikit ngga Yo?” kata Ify takut-takut. Ia menggigit bibir bawahnya saking ketakutannya.

“emang kenapa sih? “ Tanya Rio., makin mendekatkan wajahnya ke wajah Ify yang masih ditutup Ify dengan tangannya.

“sana.. munduurr..” suruh Ify.. kini nada bicaranya menjadi bergetar (?).
Bukan menuruti perintah Ify, Rio menarik tangan Ify ke bawah.., sehingga membuat gadis itu ketakutan..

“kenapa merem gitu sih?” kata Rio., ia menahan tawanya.
Ify menggeleng-geleng. Rio mendekatkan wajahnya.., sedangkan Ify makin menutup matanya rapat-rapat.

“gue keluar yah Fy.., sumpek disini..” kata Rio santai, lalu beranjak keluar dari ruangan itu.
Ify membuka matanya., langsung cengo saat itu juga..
“RIOOOOO! SIALAN LOE!” geram ify. Ia menghentak-hentakkan kakinya kesal.
Tak lama, Rio masuk lagi.

“ehh Fy, mulai hari ini loe pulang dan pergi sama gue.. ga pake bantah.” Suruh Rio. Ify manyun.

“Dasar Pemaksa.” Cerca Ify., namun percuma, Rio sudah pergi dari situ.
Dengan kesal, Ify keluar dari ruangan itu.

***

SKIP

2 hari kemudian..
Seperti biasa, Ify pulang dan pergi dengan Rio. Dan Ify? Mau tak mau menurutinya..
Namun., entah karena apa, ada seseuatu yang menggelitik ketika ia dekat dengan Rio..
Begitu pun dengan Rio. Ia tak pernah merasakan hal ini dengan cewe manapun.. Dengan Zahra? Tidak pernah sampai seperti ini. Semua hanya bisa dijawab oleh hati mereka masing-masing.

“Ify..” panggil Rio. Rio dan Ify malam ini baru pulang dari café.

“apa?” jawab Ify sedikit berteriak karena angin malam berhembus sedikit kencang.
Rio tidak menjawab, ia menepikan motornya ke sebuah taman. Taman itu gelap.,hanya ada lampu taman saja sebagai penerangan.

“ngapain sih Yo? Dingin nihh..” keluh Ify menggosok-gosokkan telapak tangannya.

“ayoo..” Rio menarik Ify ke bangku taman. Ify pasrah saja..
Mereka berdua pun duduk di situ.

“Fy., gue mau minta tolong..” pinta Rio to the point

“minta tolong apaan sih?” kata Ify sedikit kesal.

“gue mau, loe jadi pacar pura-pura gue.. loe mau nggak?” kata Rio langsung. Ify terbelalak kaget., tapi, sudut hatinya merasa senang.

“Apa? Ahh ogahh gamau guee.” Tolak Ify kasar.

“yahh Fy.. ayolahh plisss.. ini menyangkut keselamatan jiwa raga gue..” pinta Rio melas. Ify sedikit berfikir.

“kasih gue satu alasan logis kenapa gue harus lakuin itu.” Pinta Ify tegas. Rio menghela nafas.

“oke., gue akan jujur sejujur-jujurnya sama elo..” kata Rio berhenti sejenak., lalu meneruskan kalimatnya..

“dulu., gue punya pacar, namanya Zahra., tapi, dia udah meninggal 2 tahun lalu karena tenggelam di laut.. gue trauma saat itu..” jelas Rio. Ify mendengarkan dengan seksama (?)

“terus?”

“terus, sejak saat itu, banyak cewe yang deketin gue.. tapi alasan mereka itu sama semua… ya apalagi kalau bukan karna gue kaya, ganteng.. tajir..”kata Rio lagi.

“pede..!” sungut Ify.

“makanyaa dengerin dulu.. masih mau dengerin kagak?” Tanya Rio

“iya., cepetan deh.”

“dan ada seorang cewe yang deketin gue., namanya Angel. Dia ini orangnya nekat Fy.. dan dua tahun lalu semenjak kejadian itu, gue pindah ke Paris.. dia pernah bilang ke gue. Kalo sampe gue pulang kesini masih jomblo, gue harus jadi pacarnya dia., dan kalo gue ga mau., dia bakal ngelakuin hal berbahaya sama keuarga gue Fy..” jelas Rio panjang lebar. Ify mengangguk-ngangguk mengerti.

“jadi loe mau kan bantuin gue? Pliss..” Rio menyatukan kedua tangannya di hadapan Ify.

“tapi hanya pura-pura kan?” kata Ify ragu.

“iyaa..” jawab Rio kurang yakin.

“oke, gue mau.. Asal dengan syarat.” Kata Ify sedikit menggantung. Rio menautkan kedua alisnya.

“apaa?”

“kita Cuma jadi pacar kalo ada si Angel aja. Tapi, kita harus kaya biasa kalo di hadapan orang  lain.”

“hmmm.. oke deh.” Kata Rio ga puas.

“udah kan? Ayukk ahh pulang.” Kata Ify berdiri dari tempatnya lalu berjalan mendahului Rio. Rio juga ikut berdiri.
“sekarang, loe emang jadi pacar pura-pura gue Fy.. tapi suatu saat loe pasti akan jadi pendamping gue selamanya.” Batin Rio bergumam sangat yakin.

“heh Yo! Ngapain loe bengong disitu? Ayoo..” kata Ify berteriak. Rio mengangguk lalu menghampiri Ify.

“iyaa., ayo.” Rio menaiki motornya lalu memakai helm fullface nya. Ify juga menaiki motor Rio.
Rio belum menjalankan motornya.

“kok belum jalan sih?” kata Ify kesal.
Rio tidak menjawab., ia malah menarik kedua tangan Ify, dan melingkarkan ke perutnya.

“ehh?” kata Ify kaget.

“biar ga jatoh.. kepala loe sandarin aja di punggung gue..” kata Rio santai lalu memacu motornya dengan kecepatan tinggi. Membelah ibukota pada malam hari. Ify yang tadinya ingin protes, tidak jadi karna hati kecilnya berontak.
Ia pun perlahan menyandarkan kepalanya ke punggung Rio.
Hangat! Nyaman! Dua kata yang memang sangat pantas dan cocok dengan apa yang dirasakan ify saat ini.
Hmm.. Ify memejamkan matanya. Rio tersenyum  kecil melihat Ify dari spionnya. Tangan kirinya memegang tangan Ify yang berada di perutnya.
Hahaa, gadis ini memang unik. Beda dengan yang lain.  Alangkah berambisinya ia memiliki gadis manis yang sekarang tengah memeluknya ini.. hati nya bertekad untuk melakukan itu semua.
Ia tertawa kecil.. Entah mengapa, bayang-bayang wajah Zahra tidak muncul lagi sekarang.., sejak…..
Sejak ia bertemu dengan gadis ini :)

***

@Ify’s Home

Rio sudah sampai di rumah Ify.. ia melirik Ify.
Ternyata gadis ini sudah tidur dengan nyenyaknya. Ia geleng-geleng kepala., kemudian menggendong Ify ke rumah gadis itu.

TOK TOK TOK

Rio dengan susah payah mengetuk pintu rumah Ify.
CKLEK
Ayah Ify membuka pintu itu.

“loh Ify? Kok dia bisa sama kamu?” Tanya Ayah Ify heran

“tadi sewaktu pulang, dia ketiduran Om..” jawab Rio sopan

“ohh.. tolong bawa Ify ke kamarnya yah? Di sudut situ..” Rio mengangguk lalu membawa Ify ke kamar yang sudah dikasih tau letaknya oleh Ayah Ify.

-Kamar Ify-

Rio membaringkan Ify di kasur. Ia membuka sepatu yang dipakai Ify..
Ia mendekati gadis itu, lalu tersenyum kecil.

“elo polos banget Fy, kalo lagi tidur.. serasa beban hilang dari diri loe.. gue salut sama loe. Walaupun elo cewe satu-satunya di keluarga loe, loe mau bekerja keras buat keluarga loe.” Gumam Rio sedikit menyibakkan poni yang menutupi wajah Ify.

“loe hebat Fy.. cewe hebat.. Ckck.. gue salut fy.. Selamat mimpi indah peri manis.” Lanjut Rio lagi lalu mengecup lembut kening Ify. Ia pun beranjak dari situ.., lalu berpamitan dengan Ayahnya Ify., dan pulang ke rumahnya.

***

SKIP
-keesokan Paginya-

“hoaamm..” Ify baru bangun pagi ini. Ia melirik jam di samping tempat tidurnya.

“jam 6.? Mandii ahh..” gumam Ify segera bangkit.

“ehh bentar deh. Perasaan gue semalem ga ada masuk kamar? Kok bisa disini? Apa Rio yang bawa gue kesini?” lanjut Ify.

“ahh bodolah..” katanya lagi lalu beranjak mandi.

***
“Ayaahh..” panggil Ify.

“i..yaa..” jawab Ayah Ify.

“Yah, tadi malem Rio ya yang nganter Ify?” Tanya Ify lalu duduk di samping Ayahnya.

“iyaa.. dia baik banget loh Fy..” jawab Ayah Ify. Ify hanya mengangguk-ngangguk saja, lalu mengasyikkan diri menonton tivi.

“Kak Ifyy..” panggil Ozy. Ify menoleh.

“apa? Kok belum berangkat?” Tanya Ify heran.

“emm.. kata Dosen ozy , emm ga di bolehin masuk kalo  belum bayar uang ujian..” kata Ozy menunduk. Ify menatap adiknya iba.

“kebetulan kakak ada uang simpanan., ambil aja di lemari kakak.” Balas Ify tersenyum.

“bener kak? Ngga apa-apa kalo dipake?”
Ify menggeleng dan tersenyum.. Ozy tersenyum sumringah., lalu memeluk kakaknya itu.

“makasih ya kak? Ntar kalo Ozy udah sukses., Ozy bakal ganti uang kakak.” Janji Ozy.

“hahaa, iya iya.” Balas Ify tertawa. Ozy segera mengambil uang di lemari Ify.

Ayah Ify menatap kedua anaknya ini dengan rasa bersalah. Beban hidup keluarganya ditanggung oleh anak perempuannya. Sungguh, iba sekali ia.
Tapi apadaya., keadaan lah yang memaksa semuanya.

“Ayah kenapa?” Tanya Ify.

“ngga kok.” Jawab ayah Ify singkat.

“ohhh “

“hh…hhh…hhh…” Ayah Ify tiba-tiba merasakan sesak nafas yang sangat hebat.

“Ayah.. Ayah kenapa?” kata Ify panic.

“hh..hh….hh….”  nafas ayah Ify semakin susah dikendalikan.

“Ayah istirahat yah..” Ify menuntun ayahnya ke kamar.
Di kamar, Ify membaringkan ayahnya.
“ Ayah istirahat dulu, nanti kita ke dokter kalau ayah sedikit mendingan.” Kata Ify lembut. Ayah Ify sudah dapat mengendalikan nafasnya.. , lalu mengangguk pelan.
Ify keluar dari situ., tak lupa menutup pintu kamar.

***

“hh..hh…hh… If..ifyy…” panggil Ayah Ify dengan nafas tersengal-sengal. Ify yang baru selesai memakai baju untuk pergi bekerja langsung menghampiri ayahnya.

“ayah kenapa Yah? Ayah..” ify menjadi panic ga karuan.

“hh..hh….”

“kita ke dokter sekarang Yah..” Ify langsung memapah ayahnya ke Rumah Sakit terdekat.


***

@Rumah Sakit Mutiara

Ayah Ify sudah ditangani oleh Dokter..
Ify  menunggu di depan ruang UGD dengan cemas. Ia takut terjadi apa-apa dengan ayahnya.

CKLEK.
Pintu dibuka oleh seorang dokter, disusul oleh seorang dokter,.
Ify langsung menghampiri dokter itu.
“Dok, gimana keadaan Ayah saya?” Tanya Ify khawatir

“Kita tunggu hasil pemeriksaan lab 2 jam lagi. Saya tidak dapat memastikan tanpa ada bukti yang kuat.” Ify tercengang

“separah itukah Dokter?” Tanya Ify., nadanya bergetar sekarang.

“berdoalah nak, semoga ayah kamu tidak apa—apa..” kata Dokter pelan, sembari menepuk pundak Ify., kemudian berlalu.

Ify pun melihat ayahnya dari kaca pintu ruang UGD itu..
Ia merasa iba, melihat ayahnya yang terbaring lemah., dengan alat bantu pernafasan, dan dengan selang infuse di tangannya.

2 jam Kemudian…..

“Ify., kamu ikut saya ke ruangan..”  kata Dokter yang menangani Ayah Ify pada Ify yang duduk di bangku yang tersedia di depan ruang UGD. Ify dari tadi tidak masuk ke ruangan ayahnya, karena kata Dokter ayahnya perlu istirahat.
Ify mengangguuk, lalu mengikuti dokter itu ke ruangannya.

@Ruang Dokter

“bagaimana ayah saya Dok? Dia baik-baik saja kan?” Tanya Ify tak sabaran. Dia sudah duduk di kursi yang berhadapan dengan sang Dokter

Dokter menghela nafas..”sudah saya duga., ayah kamu,, mengidap Kanker Paru-Paru Stadium 3 fy..” jelas Dokter pelan.
Ify terdiam..

“a..apaa Dok? Dokter ga salah kan?” Tanya Ify memastikan. Berharaap dokter mengangguk, namun sayang, Dokter itu malah menggeleng, pertanda bahwa semua hasil nya itu benar apa adanya.
Air mata telah bercucuran di pipi gadis  itu..

“tapi ayah saya masihh bisa sembuh kan Dok?” Tanya Ify sesegukan.

“Bisa.. Operasi.” Jawab Dokter

“Lakukan yang terbaik dok.. saya mohon.. Lakukan apa pun.. yang penting Ayah saya bisa sembuh..” pinta Ify memohon. Dokter itu  menghela nafas berat.

“okee.. baik.. tapi kami tidak bisa langsung menoperasi Ayah kamu  kalau dia belum sadar..” kata Dokter.

“iyaa.. baik Dok. Sayaa permisi.” Kata Ify.

“silahkan.” Balas dokter itu.

Ify pun keluar dari ruang dokter itu., lalu ia melangkahkan kakinya keluar rumah sakit.
“ya Allah.. dari mana Ify bisa dapet uang buat Operasi?” gumam Ify bingung.

BRUK

Ify menabrak seseorang. Ify mendongak ke orang itu.’


>>BERSAMBUNG

No comments:

Post a Comment