Sunday, 12 February 2012

Loe, Gue, nggak Bakalan End *Part 14

Lanjut ahh~ 
Follow my twitter @dinaarifaa and my twetme @Dinaaa
THANKS :)


****
@Via’s Home

“busett sepi amatt ini rumah? Udah kaya kuburan ajaa..” gumam Via ketika sampai di rumahnyaa.
Ia pun sedikit berlari ke kamarnya yang berada di lantai 2 itu.

-kamar-

BRUKKK

Sivia langsung menjatuhkan tubuhnya di kasur empuknya itu..
“huaaahh capek juga… ngantukk lagi.” Keluh Sivia.
Tak terasa, Sivia pun tertidur pulas di kasurnya tanpa berganti baju terlebih dahulu.-.v


---

“mau apa kamu? Hah? Main pergi seenaknya saja..” cerca seorang perempuan.

“terserah saya.. kamu ga berhak untuk mencampuri urusan saya.” Balas seorang laki-laki dengan nada yang terkesan otoriter dan sakartis.

“heyy… kau sudah lupa? Aku ini ISTRI kamu..! Inget! ISTRI kamu.” Sengit perempuan itu.

“ow ow oww.. ya sudahh kita bercerai saja.. dan dengan begitu, saya bisa bebas.. HAHHAHAHA..” taawa laki2 itu.

---

“TIDAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAKKK..” Sivia terbangun dari tidurnya..

“huftt,, untung saja hanya mimpi.. Ya allah… Sivia takutt semua itu beneran terjadi…” lirih Sivia memeluk lututnya..

“mending gue ganti baju, terus makan ._.” lanjut Sivia kemudian berganti baju, dan turun ke bawah..


****

-Meja Makan-

Saat sedang asik makan, Sivia mendengar keributan orang yang sepertinya sudah tidak asing baginya. Ya., Mamah Papahnya.

“Sudahlah,, ngaku saja kau.. dia siapa kau/ hah? Selingkuhan? Pacar? Atau sudah  menjadi istri mu jangan-jangan..” sinis mamah Sivia sambil melipat tangannya di dada.

“heyy.. jaga mulut kamu yah? Sudah saya bilang berkali-kali, dia itu bukan siapa-siapa sayaa.. Dia itu HANYA teman Bisnis saja.. .. Tidak Lebih.” Balas papah Sivia sambil menunjuk wajah mama Sivia.

“ohh yeahh?? Kamu itu memang sulit dipercaya.. Ck.” Balas mamah Sivia.

“Silahkan saja kamu mau bilang apa.. saya tidak peduli., yang penting saya sudah menjelaskan semuanya..” ujar papah Sivia lagi, lalu masuk ke dalam, meninggalkan mamah Sivia yang masih di teras.

“bukannya mau menuduh mu mas, aku…aku itu curiga dengan kamu.. kamu selalu saja pergi bersama wanita itu..” gumam mamah sivia lirih.

“mamahh..” panggil Sivia. Mama Sivia menoleh, Sivia langsung memeluk mamanya itu..

“mamah ga papakan? Mamah ga dipukul papah lagi kan?” Tanya Sivia cemas dalam pelukan mamahnya.

“engga sayang.. maafin mamah yah?” balas mamah Sivia lembut, sambil membelai rambut panjang nan hitam lurus Sivia itu.

Sivia melepas pelukannya, dan menatap mamahnya
“ maaf buat apah mah? Mama ga punya salah kok.” Balas Sivia

“maafin mamaah, karena ga bisa jadi ibu yang baik buat kamuu.. maafin mama sayang.” Lirih mamah Sivia

“udahh aku ngerti kok mahh, mamah sayang banget kan sama papah? Makanya mamah sampe kaya gini..” kata Sivia tersenyum

“iya sayang., makasih yah.. masuk yukk., ntar sore kita jalan-jalan deh..” kata mamah Sivia senyum

“jalan-jalan mah? Yeyyeyee asik asik..” girang Sivia langsung menarik mamahnya ke dalam,. Mamah Sivia hanya passrah saja ditarik :0

****
“mamaahhhh….” Panggil Shilla teriak (?)

“haduuwhh apa sih Shilla? Mamah di dapurrrrr..” balas mamah Shilla tereak juga._.
Shilla pun menghampiri mamahnya . dan duduk di kursi situ (?)

“mamah, Shilla boleh nanya nggak?” kata Shilla

“mau nanya apaa?” balas mama SHilla sambil merajang sesuatu (?)

“emm emang yang kerja sama sama perusahaan papah itu siapa sih?” Tanya Shilla penasaran

“mama juga kurang tau.. tapi namanya kalau ga salah emm Johan Damanik..” jawab mama Shilla santai.

“ouhh, emm dia punya anak ngga mah?” Tanya Shilla lagi

“kalo mamah ga keliru sihh punya, anaknya cowok..” SHilla masih penasaran.

“namanya siapa mah?”

“siapa yah? Aduh mamah lupa nama lengkapnya, kalo ga salah ujungnya emm Stevent Damanik..” jawab mamah Shilla agak ragu. Shilla terbelalak.
“jangan-jangan…. Gabriel stevent Damanik lagi..” batin Shilla

“kamu kenapa sih sayang? Nanya-nanya sampe sedetail itu?” Tanya mamah Shilla heran

“ngga papa mah.. Cuma pengen tau aja..” jawab Shilla

“bener?”

“iyaaa mamah kuuuuu…” gemes Shilla. Mamah Shilla hanya mengangguk-ngangguk saja.

“eh mamah masak apaan sih?”Tanya Shilla

“ini masak macaroni….” Balas mamah Shilla

“wahh asik asikk.. shilla bantuin boleh?” pinta SHilla

“iyaa bolehh..” ujar mamah Shilla senyum, lalu membelai rambut anaknya itu.

“ehhhehehee, ehh si Obiet mana mah?”Tanya Shilla

“tau tuhh., katanya mau jalan-jalan.. tapi gatau mau kemana..”

“wahh ati-ati dehh tuh anak.. dia kan pikunan, suka lupa jalan..ahhahahaa..” tawa SHilla

“iyaa Shill..ahahha..” mama SHilla ikut tertawa renyah
Jadilah anak dan Ibu itu masak bersama.

***
Ify sedang mengerjakan PR Fisikanya..
Saat bahagiaku duduk berdua denganmu
hanyalah bersamamu hmmm


mungkin aku terlanjur
tak sanggup jauh dari dirimu
ku ingin engkau selalu


Tuk jadi milikku
ku ingin engkau mampu
ku ingin engkau selalu bisa
temani diriku sampai akhir hayatmu
meskipun itu hanya terucap 


Lagu Pasha feat Andien menemaninya siang ini.. Saat Bahagia.. entah kenapa, ia akhir akhir ini suka sekali mendengarkan lagu ini..

Saat membalikkan buku tebal fisikanya itu, buku yang tebalnya naudzubilleehhh (?),, sekitar 378 halaman kira-kira.., ia menemukan sebuah kertas.
Penasaran, Ify pun membuka kertas itu..

berjanjilah wahai sahabatku
bila kau tinggalkan aku tetaplah tersenyum
meski hati sedih dan menangis
ku ingin kau tetap tabah menghadapinya
bila kau harus pergi meninggalkan diriku
jangan lupakan aku

reff:
semoga dirimu di sana
kan baik-baik saja untuk selamanya
di sini aku kan selalu rindukan dirimu
wahai sahabatku

berjanjilah wahai sahabatku
bila kau tinggalkan aku tetaplah tersenyum
meski hati sedih dan menangis
ku ingin kau tetap tabah menghadapinya
bila kau harus pergi meninggalkan diriku
jangan lupakan aku

(repeat reff)

Bila kau harus pergi meninggalkan diriku
Jangan lupakan aku

(repeat reff)

Rindukan Dirimu


Yahh, kertas itu bertuliskan sebuah lirik lagu, yang punya makna dalam –mungkin-. Ify merasa asing dengan lagu ini.

“ini lagu siapa? Perasaan baru tau deh gue..” gumam Ify. Ia membaca kertas itu lagi, dan dibagian bawah sebelah kiri bertuliskan nama seseorang.

“Mario Stevano…” gumam Ify tak sadar.

“hah? Apa? Ini punya dia berarti?” histeris Ify.

“ehh iyaa, amah bilang kan waktu itu dia nganter buku gue ke sini.. berarti ini punya dia..” lanjut Ify yakin

“ntar lagi deh gue balikin, siapin nih peer dulu..” kata Ify lagi lalu berkonsentrasi mengerjakan peernya itu.

15 menit kemudian………..

“yeeeeeeeeeeeeeeeee., Alhamdulillah selesai juga nih peer.,”

“siap-siap ahh balikin nih kertas ke manusia rese-,- itu..” lanjut Ify lalu berganti pakaian., dan keluar menuju rumah Rio.

*****



“mah, kapan kapan kita jalan-jalan lagi yak?” pinta Sivia

“hahahaa, siap dehh sayang..” balas mamah Sivia.
Sivia dan mamanya sedang jalan-jalan di mall.
“hehehee, ehh mah, Sivia laper nihh.. makan yukk disitu mah?” kata Sivia menunjuk sebuah café yang tak jauh dari tempat Sivia berdiri sekarang-.-

“ohh, ayoo..”  mereka pun ke café dekat situ.

-Cool Café (?)-

“mau pesen apa mah?” Tanya Sivia

“terserah kamu aja dehh..”

“bentar,.. mbakk., spaghetti 2, jus tomat dua yak..” mbak pelayan itu mengangguk, lalu ke dapur..

Mata Sivia mengelilingi café dan ia melihat seseorang yang ia kenal disana…

“loh? Itu kan Alvin?” gumam Sivia

“ada apa Vi?” Tanya mama Sivia heran.

“engga mah.., itu, ada temen Via..” jawab Sivia
“siapa? Suruh gabung aja..” suruh mama Sivia. Sivia mengangguk

“Vin….” Panggil Sivia melambaikan tangannya.
Alvin menoleh lalu menghamiri meja Sivia.

“loe sama siapa Vi?” Tanya Alvin

“sama mamah guee., gabung aja sama kita..” kata Sivia

“enggg…” Alvin kelihatan ga enak, sambil menggaruk kepalanya.

“udah ngga apa-apa.,gabung ajaa..” sambung mama Sivia tersenyum. Alvin  pun duduk di baangku yang berhadapan dengan Sivia dan mamanya..
Alvin pun memesan makanannya, dan tak lama, makanan mereka semua datang., tapi di saat  sedang menikmati makanan……

Drrttt..Drrrttt…
Hp mama Sivia bergetar, Sivia mengangkat telpon itu.,. tak lama…
“ehmm, maaf yah Vi, mamah pulang duluan.. temen mamah kecelakaan.. .” Sivia Nampak kecewa

“kamu pulang sama Alvin aja yah? Kamu maukan Alvin?’’ sambung mama Sivia ke Alvin.

“tentu tante..” balas Alvin tersenyum. Sivia cemberut

“tapi mah….”

“dah sayaaaang..” mama Sivia langsung pergi meninggalkan Sivia dan Alvin.

Sivia makin cemberut.
“jangan cemberut dehh., makin jelek..” sindir Alvin

“biarin..” balas Sivia

“mending loe abisin deh itu makan, terus pulang..” suruh Alvin
Sivia menurut, lalu melahap makanannya.,.. Alvin tersenyum kecil melihatnya..
Gadis ini.. memang slalu bisa buat Alvin tersenyum :)

***

“nah loh? Gue dimana nih?” gumam Obiet yang kesasar (?). ia pun memberhentikan motornya., lalu memperhatikan sekitar.

“perasaan bener deh.. etapii.., kok ga ketemu rumah kak Shilla?” bingung Obiet.

“mana gue ga bawa hape lagi..”  lanjut Obiet kebingungan.

Tiba-tiba..

TIN TIN.
Sebuah motor mengklakson Obiet dari belakang._. obiet menoleh..

“heyyy, minggir doongg..” kata sang pengendara motor itu.., lalu melepas helm full facenya.
Obiet memperhatikan letak motornya, lalu nyengir ke pengendara motor itu..

“heheee, maaf maaf, gue ga nyadar kalo gue  di tengah jalan..” pengendara motor itu hanya geleng-geleng.

“loe mau kemana emang?” Tanya pengendara motor itu.

“gue mau pulang.. tapi gue lupa jalan.” Balas biet watados.

“emang rumah loe jalan apa?” Tanya pengendara motor itu lagi

“jalan Putik nomor 36..”

“ajibb, elo.. ini nomor 3 tauu… masih ke sono lagi..”  greget pengendara motor itu

“ehh tunggu, itu kan rumahnya Shilla?” lanjut pengendara motor itu lagi

“iyaa kak, kok tau?”

“ya tauu, dia kan temen gue.,loe pasti Obiet kan?  gue Gabriel.. ayoo dehh gue anter daripada nyasar lagi ntar..” cerocos Gabriel –pengendara motor tadi- langsung tancap gas..
Obiet cengo, sedetik kemudian tersadar, dan mengikuti Gabriel yang sudah duluan.

****
“bismillaaahh.. mesti nyiapin mental ketemu si Rio rese itu..” gumam Ify di mobilnya. Ia menuju rumah Rio


@Rio’s Home

TOKK TOKK TOKK
Ify mengetuk pintu rumah Rio, namun tak ada jawaban..

TOK TOKK TOKK
Ify megetuk nya lagi lebih keras..

“errrrrrrr mana sih tuh orang? Kok sepi sih?” geram Ify.

This young girl, she's so cute
Every time i see her, wear a fresh pair of shoes
'Cause this young girl,she's such a killer
Can't wait til i have it, I'ma spend half a milla

I can see us together on the top
We livin' like we hit the jackpot
Cha-ching, like money in the bank
You should be with me

You're like my favorite song
On the radio, radio, radio, radio
I could listen to you all day
You're like a music video, video vi-vi-video
I could look at you all day
You make me do my two-step all day
You keep me lookin' happier all day
So you should be my girlfriend all day
Well, like a hit on my radio, radio

You got this young boy, racking his brains
Trying to make you mine, but I don't got a ring

You got this young boy, going insane
Tell me that you're single and you're waiting for me

I can see us together on top
We livin' like we hit the jackpot
Cha-ching, like money in the bank
You should be with me

You're like my favorite song
On the radio, radio, radio, radio
I could listen to you all day
You're like a music video, video vi-vi-video
I could look at you all day

You make do my two-step all day
You keep me lookin' proud for you all day
So you should be my girlfriend all day
Well, like a hit on my radio, radio

Singing to this song all day-ay-yay-yay,-yay-yay-yay
Day-ay-yay-yay, singing to this song
All day-ay-yay-yay,-yay-yay-yay
Day-ay-yay-yay, yeah...

Stopped me in my tracks I have to know your name, know your name
(Nik nak patty gotta find your swag, you and me together is a match)
Tell me baby why you making me wait all day, all day
(Nik nak patty gotta find your swag, you and me together girl we got it in the bag)

You're like my favorite song
On the radio, radio, radio, radio
I could listen to you all day
You're like a music video, video vi-vi-video
I could look at you all day
You make do my two-step all day
You keep me lookin' proud for you all day
So you should be my girlfriend all day
Well, like a hit on my radio, radio

Singing to this song all day-ay-yay-yay,-yay-yay-yay
Day-ay-yay-yay, singing to this song
All day-ay-yay-yay,-yay-yay-yay
Day-ay-yay-yay, yeah...

Terdengar lagu Cody Simpson yang berjudul All Day dinyanyikan seseorang dari lantai dua.

“wuidihh keren suaranya..ckck..” decak ify kagum
Ify  lalu mencoba melihat kearah balkon lantai dua rumah Rio..
“hah Rio? Gak salah tuh?” gumam Ify tak percaya-_-

“ehhh mak lampirr-_- ngapain elo disitu?” teriak Rio memegang gitarnya dari balkon kamarnya.

“yeeeeee jangan pede dulu elo.. gue mau balikin ini nihh..” balas Ify sambil menunjukkan sebuah kertas yang bertuiskan lirik lagu.

“apaan tuh? Bentar.. gue turunn..” balas Rio lalu ke bawah menyusul Ify.

-Di bawah-

“apaan sih?” Tanya Rio bingung

“ini punya loe kan?” Tanya Ify menunjukkan kertas itu. Rio mengambil kertas itu dari tangan Ify., lalu menbukanya.

“iyaa, ini punya guee.. elo temuin dimana? Pantes gue cari ga ada..” ucap Rio

“itu di buku fisika guee..”

“ohh but… thanks yah..”

“iyaa.. ehh Yo, itu lagu siapa sih? Kok gue baru tau yah?” Tanya Ify penasaran. Rio tersenyum simpul

“elo mau tau?” Tanya Rio. Ify mengangguk.

“mau gue nyanyiin?” Tanya Rio lagi masih memasang senyum mautnya-_-

“emm, boleh dehh gue juga penasaran sama tuh lagu…”

“ikut gueee..” kata Rio menarik Ify entah kemana (?). ify pasrah saja ditarik seperti itu, dan mengikuti langkah Rio.

>>>BERSAMBUNG

No comments:

Post a Comment